Penanganan Lamban, Warga Ancam Turun ke Jalan


PRAYA-Sebagian tenda-tenda pengungsian  korban gempa di wilayah utara Lombok Tengah, mulai rusak. Cuaca yang terus berubah telama meteka di pengungsian membuatnya mudah rusak. Terlebih kini bantuan rumah instan sederhana sehat (Risha) yang dijanjikan tidak kunjung datang.
“Tenda yang dimaksud, dari terpal. Beratapkan terpal dan berlantaikan terpal,” ujar Kepala Desa (Kades)  Barabali terpilih Lalu Ali Junaidi kepada Lombok Post, kemarin (29/11).
Di musim hujan ini, para korban pun mengeluhkannya. Air menetes masuk ke dalam tenda pengungsian. Disatu sisi, para pengungsi ingin membeli terpal baru, tapi untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja tidak cukup.
Disisi lain, ungkapnya pemerintah tidak lagi menyalurkan bantuan terpal. Sebenarnya, jalan keluar terbaik yaitu berdirinya Huntara. “Kami menuntut, bantuan itu dipercepat,” tegas Ali.
Senada dikatakan Kades Selebung Agus Kusumahadi. Ia menilai, pemerintah lamban dalam penanganan pascabencana ini. Ada saja alasannya, seolah-olah material Huntara terbatas. Kemudian, pencetakan panel Risha terkendala dan alasannya lainnya.
Padahal, kata Agus bisa saja dengan kewenangan dan keputusannya, pemerintah memerintahkan para perusahaan dan atau pihak ketiga, menyediakan bahan baku Risha atau Huntara dengan cepat. Jadi, ini berbicara serius atau tidaknya. “Kalau tidak didemo, pemerintah berdiam diri saja,” sindir tokoh pemuda Desa Tampak Siring Munawar Haris, terpisah.
Kalau tidak di demo, lanjutnya bantuan tidak akan turun. Kalau tidak di demo, penyediaan panel Risha dan bahan baku Huntara pun tidak disegerakan. “Ternyata, kuncinya kita demo,” kata Haris, yang juga bagian dari korban gempa.
Bisa jadi, tambah Haris para korban gempa kembali berdemo, guna menuntut bantuan terpal. Kalau ada anggaran, maka bisa jadi para korban berdemo ke pemerintah pusat. Tujuannya, mengingatkan Presiden RI Joko Widodo, atas janji-janji yang diberikan kepada para korban.
“Mohon kesabarannya, pemerintah pasti akan berupaya sekuat tenaga, mengatasi segala kekurangan yang ada,” sambung Kepala Dinas Perkim Loteng Lalu Firman Wijaya.(dss/r2)
Sumber : lombokpost.net

Tidak ada komentar