KEK Mandalika Jadikan Pilkada Lombok Tengah 2020 Lebih Menarik


Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram Bambang Mei Finarwanto, SH yang akrab disapa didu  menilai,  Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kabupaten Lombok Tengah pada 2020 akan berbeda dari pilkada sebelumnya. 
Didu menyebut tiga poin yang menjadi pembeda dalam pilkada Lombok Tengah pada tahun depan.
"Pertama, Bupati Lombok Tengah Suhaili tak lagi maju karena sudah dua periode memimpin," kata didu yang juga Mantan Direktur Eksekutif Walhi NTB , Senin ( 16/9).

Poin kedua, kata Didu, kondisi ini memberikan peluang bagi banyak tokoh-tokoh potensial di Lombok Tengah untuk maju menawarkan gagasannya kepada masyarakat.
Poin ketiga, tentu saja keberadaan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika menjadi magnet dan Pesona kuat Pilkada Lombok Tengah. 
Khusus KEK Mandalika, menurut Didu, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah yang baru nanti memiliki tantangan besar dalam menjaga salah satu destinasi super prioritas Indonesia tersebut. Tak hanya itu, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah juga diminta mampu mengelaborasikan keberadaan KEK Mandalika dengan mendorong keterlibatan dan meningkat perekonomian masyarakat Lombok Tengah.
"Sejak operasional KEK Mandalika diresmikan pada 20 Oktober 2017 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pemkab Lombok Tengah harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM)," katanya.
Terkait pemanfaatan SDM lokal pada industri di KEK Mandalika, ungkap didu akan sangat bergantung pada kebijakan pemimpin setempat dalam menyiapkan SDM  warganya agar dapat memenuhi persyaratan mengisi berbagai posisi dan lapangan kerja di KEK Mandalika.    
Didu menerangkan, saat meresmikan operasional KEK Mandalika, Jokowi menyebut kehadiran KEK Mandalika akan membutuhkan sekira 58 ribu tenaga kerja untuk operasional. (PN)


Tidak ada komentar