Setelah di lakukan mediasi, NW batal menghadirkan 50.000 massa untuk berdemo



Mataram  - Puluhan polisi wanita (polwan) ikut membantu mengamankan unjuk rasa yang digelar pemuda Nahdlathul Wathan dari massa Anjani di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Nusa Tenggara Barat, Jumat.

"Puluhan polwan ini tugasnya menjalankan fungsi humanis dalam mengendalikan massa aksi," kata Kepala Bagian Operasional (Bagops) Polres Mataram Kompol Taufik yang ditemui wartawan di Kanwil Kemenkumham NTB, Jalan Majapahit, Mataram, Jumat.

Namun, dijelaskan kembali bahwa dalam kegiatan pengamanan unjuk rasa kedua, di depan Kanwil Kemenkumham NTB ini telah diterjunkan ratusan personel. Tidak hanya dari polwan saja, personel fungsi lainnya dari Polres Mataram dan Polda NTB juga ikut turun.

"Jadi dalam pengamanan kali ini kita libatkan personel dalmas, sabhara dari Polres Mataram, ada juga dari Brimob Polda NTB. Ada ratusan personel yang kita terjunkan. Kita kedepankan fungsi dalmas-nya (pengendalian massa)," ujarnya.

Lebih lanjut, Taufik mengimbau kepada massa yang sedang unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib tanpa ada aksi perusakan maupun yang dapat mengganggu keamanan masyarakat.

"Mari sampaikan aspirasi dengan tertib, jangan ada anarkis," ucapnya, berharap.

Sehari sebelumnya tersiar rencana unjuk rasa di depan Kanwil Kemenkumham NTB pada Jumat (20/9) pagi, dengan melibatkan 50 ribu peserta dari massa NW Anjani.

Menindaklanjuti kabar tersebut, Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana pada Kamis (19/9) malam langsung mendatangi kediaman Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlathul Wathan (PBNW) Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

Dari hasil pertemuannya, Ketua Umum PBNW mengeluarkan imbauan kepada masyarakat khususnya jamaahnya untuk tidak berdatangan dan mengikuti unjuk rasa yang digelar pagi ini.

Karenanya dari pantauan di lapangan, terlihat hanya ada puluhan pemuda NW yang unjuk rasa di depan Kanwil Kemenkumham NTB. Dalam aksi yang berjalan dengan tertib itu, para pemuda NW menyampaikan aspirasinya dengan membuat aksi teatrikal.

Terpantau hingga Jumat pukul 10.30 WITA, unjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. Namun, dalam aksinya disampaikan bahwa massa akan kembali beraksi di depan Kanwil Kemenkumham NTB, bada Shalat Jumat.

Unjuk rasa yang digelar di depan Kanwil Kemenkumham NTB itu terkait dengan pengawalan upaya somasi yang dikirimkan pihak NW Anjani kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Yasonna H Laoly.

Somasi itu, menuntut Menkumham RI mencabut SK Nomor AHU-0000810.AH.01.08 Tahun 2019 yang memuat tentang TGB HM Zainul Majdi sebagai tanfiziah NW (Ketua Umum PBNW NTB). Karena keputusan tersebut dinilai cacat hukum. (PN)










Tidak ada komentar