Mataram - Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Umi Kulsum mengajak semua masyarakat untuk mencintai bahasa Indonesia yang menjadi salah satu identitas sebagai Bangsa Indonesia.
"Karenanya, masyarakat harus dapat gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan slogan Kantor Bahasa Provinsi NTB," katanya saat dikonfirmasi wartawan di Mataram, Sabtu.
Pernyataan itu dikemukakannya terkait dengan Peringatan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019. Dimana pihaknya, ingin menggugah kembali Bulan Bahasa dan lahirnya Sumpah Pemuda memperkuat jati diri sebagai bangsa diwujudkan dalam bahasa Indonesia.
Menurutnya, bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kondisi, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa sesuai dengan kaidah. Jadi kaidah-kaidah kebahasaan dan situasi.
"Situasi ini maksudnya, situasi dimana kita berbicara, ketika menulis karya ilmiah atau menghadap guru dan lainnya harus dibedakan ketika kita bicara dengan teman-teman yang menggunakan bahasa gaul," katanya.
Di sisi lain, tambahnya, peran Bahasan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, karena bahasan Indonesia selain menjadi bahasa remsi negara, pengantar pendidikan juga sebagai pemersatu bangsa.
"Bayangkan jika tidak ada Bahasa Indonesia, kita tentu tidak akan bisa saling pahami saat berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing. Dari Sabang sampai Marauke terdapat 768 bahasa daerah dan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu," katanya.
Sementara terkait dengan upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia dan mengajak masyarakat memartabatkan bahasa Indonesia lebih utama dari bahasa asing, pihaknya telah melaksanakan beberapa lomba pada tingkat sekolah SD, SMP dan umum.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain, lomba bercerita tingkat SD dan SMP dalam bahasa Indonesia, dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019. Kemudian pada tanggal 9 Oktober 2019, dilakukan dengan lomba mendongeng siswa SD/MI dengan terma dongeng cerita daerah.
"Misalnya cerita tentang Cupak Gerantang, Putri Mandalika dan Anjani. Kami juga melibatkan siswa dari sekolah asing sekitar 15 orang untuk ikut lomba bercerita dalam Bahasa Indonesia," katanya.
Pada peringatan puncak tanggal 17 Oktober 2019, Kantor Bahasa NTB menggelar lomba pembuatan cerita mini tingkat SMP dengan memberikan empat gambar berurutan yang kemudian dinarasikan menjadi sebuah cerita dan ketentuannya minimal 200 kata.
Sementara untuk tingkat SMA dilaksanakan lomba pidato dalam bahasa Daerah NTB, yakni bahasa Sasak, Samawa dan Mboojo. Terakhir, dilaksanakan juga lomba Blog video tingkat umum dari usia 17 tahun sampai 27 tahun, dalam tema diambil bahasa dalam gaya pariwisata NTB, ungkapkan terkait budaya, wisata dan bahasa di NTB.
"Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya agar kita bangga menggunakan Bahasa Indonesia. Apalagi, mau tidak mau masyarakat dan anak-anak muda saat ini lebih bangga berbahasa asing daripada bahasa Indonesia," katanya. (PN)
Sumber: https://mataram.antaranews.com/
Tidak ada komentar