Mataram - Pelaku pariwisata yang juga menjadi anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, H. Misbach Mulyadi mengatakan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB setahun lebih pascagempa mulai menunjukkan peningkatan.
"Pada awal-awal pascagempa tingkat hunian hotel di NTB di bawah 10 persen, bahkan tidak ada. Tapi setahun setelah gempa sudah naik sampai 60 persen. Itu artinya kunjungan wisatawan ke daerah kita naik," ujar Misbach di Mataram, Selasa.
Menurutnya, meningkatnya kunjungan wisatawan khususnya mancanegara tidak terlepas dari kedatangan wisman Australia yang didorong penerbangan langsung Lombok - Perth.
"Memang adanya penerbangan langsung dari Australia ke Lombok sangat membantu kunjungan wisman kita," ucap Misbach yang juga memiliki hotel di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Karena itu, Misbach mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dan maskapai untuk memperbanyak penerbangan langsung ke Lombok, baik domestik maupun internasional sehingga wisatawan yang datang ke NTB akan semakin banyak.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan agenda pemerintah pusat yang telah menetapkan NTB salah satu destinasi priorotas pariwisata nasional bersama daerah lain di Indonesia.
"Jadi saya mendukung usaha-usaha yang dilakukan pemerintah provinsi meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB perlu kita dorong. Bahkan, ada pernyataan gubernur kunjungan wisatawan Australia meningkat karena ada penerbangan langsung itu sudah tepat dan itu terbukti wisatawan Australia ke daerah kita memang naik," katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mengakui penerbangan langsung Lombok – Perth memberikan kontribusi yang mengagumkan dalam mendongkrak angka kunjungan wisatawan Australia ke NTB hingga naik empat kali lipat.
Gubernur meyakini penerbangan langsung Lombok – Perth menjadi salah satu faktor utama yang memicu pertumbuhan mengesankan tersebut.
Hal ini merujuk pada data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok (BIL), dalam kurun waktu Januari-September 2019.
Data tersebut memperlihatkan, sepanjang Januari-September 2018, jumlah warga Australia yang datang ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok hanya mencapai 2.633 orang. Sementara, data per Januari-September 2019, jumlahnya meningkat menjadi 13.814 orang.
"Naik 425 persen atau lebih dari empat kali lipat dibanding tahun lalu," ujarnya.
Menurut Zulkieflimansyah peningkatan tersebut tak hanya pada kunjungan wisatawan Australia, tapi peningkatan serupa juga terjadi pada wisman Jerman yang mengunjungi NTB melalui BIL. Jumlahnya meningkat dari 4.877 orang per Januari-September 2018 menjadi 5.204 orang per Januari-September 2019.
"Peningkatan jumlah pengunjung dari Australia dan Jerman ini membuat kondisi pariwisata NTB kini nyaris menyamai kondisi NTB sebelum terkena imbas gempa bumi pada Agustus 2018," ucapnya.
Dilihat dari data Imigrasi, total pax keseluruhan per Januari-September 2019 mencapai 197.033 orang. Angka tersebut nyaris menyamai data per Januari-September 2018 yang mencapai 220.003 orang.
Penurunan jumlah wisatawan ini memang merupakan imbas dari gempa yang melanda NTB pada Agustus 2018. Penurunan terbesar bersumber dari pengunjung dari Malaysia yang pada Januari-September 2018 mencapai 66.156 orang dan turun ke angka 25.811 orang pada Januari-September 2019.
Karena itu, dirinya bersama Wakil Gubernur NTB dan jajarannyaterus mendorong penerbangan langsung dari berbagai negara ke NTB bisa ditambah.
Menurut Gubernur, hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi para pelaku usaha di bidang pariwisata, serta pemerintah daerah. Untuk itu, ia berharap, seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata, terus mendorong penyediaan atraksi atau destinasi wisata yang selaras dengan selera wisatawan.
"Dalam mendorong peningkatan pariwisata, tentunya harus diimbangi juga dengan upaya promosi dan pengenalan wisata NTB ke berbagai pihak," katanya. (PN)
Sumber: https://mataram.antaranews.com
Tidak ada komentar