PortalNTB.com – Ketua Umum Badko HMI Bali-Nusra, Rizal Mukhlis menekankan gerakan mahasiswa khususnya HMI saat ini lebih menitikberatkan sikap kritis terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada kegiatan kajian dan tulisan, sehingga lebih memahami isu yang akan diangkat maupun disampaikan kepada pemerintahan.
Selain itu, HMI juga melihat dinamika di masyarakat terkait aksi-aksi bela Islam seperti aksi 212 yang mana saat ini sudah jauh dari patron awalnya.
Rizal Mukhlis menilai di awal aksi 212 memang murni gerakan umat muslim dari seluruh penjuru negeri datang ke Jakarta mengawal kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun itu sudah berlalu dan Ahok sudah mendapat hukuman.
“Persoalan ini (penistaan agama) kan sudah selesai. Ahok sudah dihukum. Kemudian kita sama-sama menyerahkan kasus ini ke kepolisian,” kata Rizal, di sela-sela acara silahturahmi dengan jajaran dan anggota Badko HMI Bali-Nusra, di Mataram, pada Rabu kemarin, 11 Desember 2019.
Namun, menurut Rizal, jika ada kegiatan yang mengatasnamakan 212 seperti reuni dan lain-lain, sebenarnya itu bukan hal yang tabu. Bukan tidak bisa, tetapi jangan sampai kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan 212 menghadirkan kepentingan di luar dari kepentingan umat muslim saat itu.
Selain itu, disampaikan Ketua Badko HMI Bali-Nusra juga terkait dengan menyingkapi isu-isu kekinian. Pihaknya, kata Rizal, lebih mengedepankan dialog atau musyawarah guna untuk menemukan akar masalah sehingga tidak gegabah dalam menyingkapi fenomena yang terjadi.
“Istilahnya, ketika ada persoalan kita tabayun dulu sehingga akar permasalahannya sesuai dengan akar permasalahan yang terjadi. Hal tersebut juga merupakan salah satu langkah untuk menjaga kantibmas di tengah masyarakat,” ujarnya.
Persoalan lain yang juga menjadi perhatian serius, menurut Rizal Mukhlis adalah persoalan narkoba. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk perang melawan narkoba.
“Narkoba saat ini sudah menjadi persoalan yang serius untuk disikapi,” kata Rizal. Menurutnya perang terhadap narkoba harus dilakukan karena menyangkut generasi penerus kita.
“Kita lihat disekitar kita banyak generasi penerus kita yang terjerat persoalan narkoba karena itu menjadi kewajiban bagi kita untuk memerangi narkoba,” terangnya.
Langkah nyata yang harus dilakukan, kata Rizal, adalah dengan cara mencegah pemakaian narkoba, mulai dari diri sendiri, keluarga, kerabat dan orang-orang yang ada disekitar kita. (PN)
Sumber: https://koranntb.com/
Tidak ada komentar