Kiai NU Pasuruan Ingatkan Gerakan Baru Eks HTI


Wakil MWC NU Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan, Kiai Muhammad Zuhdi memberikan pesan khusus kepada para jamaah Istighosah ranting NU Grogol agar jangan sampai lengah terhadap kelompok yang ingin mengganti ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila.
Dalam penyampaian tausiah singkatnya, Kiai Zuhdi menekankan agar selalu waspada baik paham komunis ataupun pengusung khilafah misalnya eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang meskipun telah dibubarkan organisasinya oleh negara melalui putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), namun mereka masih eksis dalam membuat gerakan-gerakan yang ingin mengganti Pancasila.
Dalam perkembangan akhir akhir ini kelompok eks HTI di Indonesia justru terlihat cukup aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan meskipun tidak lagi menggunakan nama HTI.
“Oleh karena itu masyarakat diharapkan agar lebih berhati-hati. Jangan sampai tertipu dengan majelis majelis yang tidak jelas,” kata Kiai Zuhdi dalam kegiatan Haul KH Muhammad Ke 72 di mushola Baitul Mutta’alimin, Kamis 23 Juli 2020 malam.
Kemudian, ia juga menyebut bahwa gerakan eks HTI dalam melakukan aktivitas propagandanya sering kali menyeret label Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan menyeret label Nahdlatul Ulama (NU). Sayangnya, label-label itu hanya sebatas kedok semata.
“Bahkan ada juga komunitas atau forum yang menggunakan nama aswaja padahal itu hanya taktik mereka untuk mengelabui kita, ujung-ujungnya mereka mengusung ide untuk mengganti Pancasila dengan khilafah,” ujarnya.
Oleh karena itu Kiai Zuhdi menekankan pada jamaah agar warga Nahdliyin harus mampu terus menjadi garda bagi keutuhan NKRI dan tanggap terhadap gerakan dari kelompok lama dengan bentuk dan taktik baru yang ingin merusak keharmonisan kehidupan berbangsa belakangan ini.
Seiring di berlakukan adaptasi kebiasaan baru kegiatan keagamaan yang bersifat perkumpulan di desa Grogol kecamatan Gondang Kabupaten Pasuruan khususnya oleh warga Nahdliyin secara bertahap sudah mulai berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. []

Tidak ada komentar