Fenomena warga yang positif Covid-19 meski sudah divaksin menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Spekulasi bermunculan mengenai keraguan terhadap efektivitas vaksin hingga berbagai interpretasi lainnya.
Menanggapi persoalan ini, Tim Ahli Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram dr. Hagni Wardoyo mengatakan, vaksinasi tidak lantas membuat orang tidak bisa terpapar Covid-19. “Tetapi mencegah risiko parah dari penularan virus itu sendiri,” terang dr Hagni kepada Lombok Post.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik ini menjelaskan kondisi pertahanan mukosa di saluran pernapasan sebelum dan setelah vaksinasi, sama. Sehingga potensi penularan Covid-19 itu sama. Sehingga orang yang telah melakukan vaksinasi juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Perbedaan ketika orang yang telah divaksin dan belum menerima vaksin, pemulihan bisa lebih cepat. Kemudian virus juga tidak bisa bermutasi dengan cepat sehingga risiko dampak kesehatan tubuh dan penularan terhadap orang lain bisa dicegah. Terlebih saat ini virus Korona di beberapa negara sudah mulai bermutasi.
Kemudian virus ditegaskannya tidak kenal waktu. Sehingga proses harus diterapkan setiap saat. “Potensi penularan sangat rentan terjadi saat orang makan atau pakai make up. Karena saat itu orang buka masker,” paparnya.
Kemudian untuk mencegah penularan dan pertambahan kasus yang signifikan, maka vaksinasi harus segera dikebut. Agar mencapai minimal 70-80 persen dari jumlah penduduk. “Masyarakat harus turut terlibat menyukseskan vaksinasi ini,” imbaunya.
Terpisah, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Mataram HM Charnoto mengatakan, Kota Mataram mendapatkan tambahan stok vaksin sebanyak 2.850 Vial. “Satu vial bisa 8-10 orang. Jadi bisa untuk (vaksinasi) 25-28 ribu orang,” terangnya.
Tambahan vaksin yang diterima saat ini menyusul stok sebelumnya sudah terpakai. Sehingga, begitu tambahan ini tiba, langsung terdistribusi ke sejumlah puskesmas. Tercatat ada sembilan Puskesmas yang sudah meminta tambahan vaksin.
“Karena besok pagi para anggota PKK kota, kecamatan, dan forum kader kelurahan akan divaksin. Sekitar 140 orang di Hari Jumat dan Sabtu,” jelasnya.
Vaksinasi kedua juga sudah dilakukan terhadap sejumlah layanan publik. Mulai dari anggota DPRD Kota Mataram hingga vaksinasi kedua di Satpol PP.
Sementara untuk guru dan layanan di kantor lurah dan kecamatan juga akan segera dilaksanakan. Terlebih ada rencana untuk belajar tatap muka yang akan dilaksanakan.
“Secara bertahap akan kami laksanakan. Kami mulai dari setiap OPD, kepala dinas dan jajarannya. Begitu juga di kantor kelurahan dan nanti para guru,” paparnya.
Dinas Kesehatan Kota Mataram menargetkan akhir bulan atau awal bulan depan vaksinasi sudah mulai untuk para guru. Untuk mengejar waktu dan cakupan, maka vaksinasi akan dilakukan melalui puskesmas dan rumah sakit. Total ada 27 faskes di Kota Mataram yang melayani vaksinasi.
“Permintaan dari sejumlah bank sudah masuk untuk vaksinasi. Karena ini juga kan layanan publik,” cetusnya.
Sementara Kepala Puskesmas Tanjung Karang Lalu Budiawan juga mengaku vaksinasi di Puskesmas terus dilakukan sejak Senin sampai Sabtu. “Setiap hari ada 60-80 warga per hari yang datang untuk divaksin ke Puskesmas Tanjung Karang. Baik dari lansia maupun layanan publik, responsnya luar biasa,” paparnya.
Di Puskesmas Tanjung Karang, untuk target lansia ada 1.635 orang yang akan divaksin. Sejauh ini progressnya cukup tinggi. Maka, target vaksinasi di Puskesmas Tanjung Karang akan diyakini bisa tuntas hingga 100 persen dalam beberapa hari ke depan.
Tidak ada komentar