Himpunan Mahasiswa Kaimana menggelar aksi damai di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (7/4/2021).
Mereka menyatakan dukungannya atas pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) di Papua.
Menurut Koordinator Aksi Himpunan Mahasiswa Kaimana, Moytuer Boimasa, aksi yang digelar juga dalam rangka menyikapi momen 54 tahun pemberian izin PT. Freeport Indonesia oleh pemerintah Indonesia untuk penambangan tembaga di Papua.
Dalam aksinya massa aksi membentangkan spanduk yang berisi dukungan Himpunan Mahasiswa Kaimana terhadap pelaksanaan Otsus.
Pertama, kami mendukung Otsus untuk membangun Papua dan Papua Barat menuju sejahtera.
"Kedua, Pemekaran wilayah untuk memajukan Papua dan Papua Barat. Ketiga PT. Freeport untuk mensejahterakan masyarakat Papua, " kata Boimasa.
Menurut dia, mahasiswa Kaimana mendukung Otsus untuk dilanjutkan.
Karena, pelaksanaan Otsus ini sangat penting untuk mendorong kesejahteraan rakyat Papua dari gunung sampai pantai.
"Kami juga meminta pemerintah pusat agar memperhatikan daerah dan menindak serta menagkap para mafia dana otsus,"katanya.
Menurut dia, kesejahteraan tidak akan dirasakan apabila dana otsus terus dikorupsi.
Isu lain yang disuarakan Himpunan Mahasiswa Kaimana adalah soal pemekaran wilayah.
"Kami mendukung pemekaran daerah otonomi baru agar pembangunan di Papua dan Papua Barat tepat sasaran," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, beberapa mahasiswa peserta aksi membawa poster-poster yang bertuliskan "Otsus Masa depan Papua Papua Barat".
Juga poster yang bertuliskan, " Dukung Otsus Sejahterakan Papua Papua Barat dan Tangkap Mafia Otsus".
Boimasa juga menegaskan, pihaknya mendukung langkah pemerintah untuk memperpanjang operasi PT. Freeport Indonesia.
Meskipun bangsa Indonesia melalui PT. Inalum sudah menjadi pemegang saham mayoritas, namun masih membutuhkan PT. Freeport untuk mengolah tambang underground yang berteknologi dan infrastruktur canggih yang akan berdampak pada perekonomian Papua dan nasional.
Kata dia, aksi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Kaimana memang salah satunya dalam rangka mendukung keberlanjutan PT. Freeport Indonesia, dimana hari ini bertepatan sebagai momen 54 tahun pemberian izin PT. Freeport Indonesia.
Selain itu, mahasiswa tersebut juga mendukung keberlanjutan Otsus dan kebijakan pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat.
"Tapi kami mahasiswa Kaimana juga menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas indikasi adanya korupsi dan penyalahgunaan dana otsus agar dana otsus tersalurkan tepat sasaran," tegasnya.
Tidak ada komentar