Intelijen Perlu Proaktif Terhadap Segala Bentuk Ancaman, Termasuk Covid-19


Dalam rangka mempercepat penganggulangan virus Covid-19, Badan Intelijen Negara (BIN) melaksanakan program vaksinasi. Program vaksin ini dilaksanakan mengingat kebutuhan di lapangan untuk mempercepat herd immunity di Indonesia.

Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI M. Syauqillah menyatakan, program vaksinasi door to door yang dicanangkan oleh BIN merupakan langkah yang sangat tepat untuk mengatasi ancaman Covid-19 yang dinilai sangat berbahaya terhadap keamanan manusia.

“Pandemi covid perlu dilihat sebagai ancaman terhadap ‘keamanan manusia’ dan oleh karenanya segala tindakan untuk menurunkan infeksi Covid-19 perlu dilaksanakan,” ujar Muhammad Syauqillah kepada Harakatuna.com, Kamis (22/72021).

Pria yang akrab disapa Syauqi ini juga menyampaikan, bila Indonesia terus mengalami lonjakan angka kenaikan infeksi virus ini, maka pada gilirannya akan mengancam stabilitas ekonomi dan berujung pada stabilitas nasional.

Ketua Program Studi Kajian Terorisme, Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI ini juga mengatakan bahwa ancaman terhadap ‘keamanan manusia’ sejalan dengan UU Intelijen Negara No. 17 Tahun 2011. Sehingga, program vaksinasi menjadi penting dilaksanakan.

“Potensi ancaman saat ini bukan hanya dalam bentuk separatisme, radikalisme, inflitrasi kekuatan negara asing, akan tetapi juga virus Covid 19,” tegas Syauqi.

Merujuk hasil lembaga Survei Indonesia, angka vaksinasi masih perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, lanjut Syauqi, presiden sebagai single user intelijen negara pasca Perpres No. 73 tahun 2020, telah memberikan apresiasi terhadap program vaksinasi yang brilian ini.

“Artinya restu telah diberikan oleh single user. Berbeda dengan vaksin berbayar yang telah dibatalkan oleh Presiden,” pungkasnya.

Tidak ada komentar