Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kecamatan Kediri dan Dinas Kesehatan Lombok Barat menggelar gerebek vaksinasi bagi kalangan santri dan santriwati di tiga Ponpes terbesar di Kecamatan Kediri yakni Ponpes Nurul Hakim, Ponpes Abdusatar, dan Ponpes Al-Islahuddiny mulai tanggal 20-22 November 2021.
Camat Kediri Hermansyah yang dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa pihaknya optimis vaksinasi tahap dua ini bisa mencapai target 50 persen lebih. Hal itu tidak berlebihan. Sebab sambung dia, progres capaian vaksinasi tahap pertama kecamatan di Lombok Barat (Lobar) menempatkan Kecamatan Kediri pada posisi luar biasa mampu mencapai target 84. 5 persen vaksinasi dari jumlah penduduk 64.202 ribu, wajib vaksin 48.120 ribu.
"Kami optimis vaksinasi tahap dua ini mencapai 50 persen lebih sampai hari ini Senin (22/11). Kami atas nama pemerintah daerah Lombok Barat memberikan apresiasi atas dukungan BINDA, Dikes melalui Puskemas Kediri dan stakeholder yang lain atas suksesnya vaksiniasi ini," terangnya kepada media ini, Senin (22/11/2021).
Pihaknya fokus mengejar vaksinasi dosis tahap 2 bagi santri dan warga. Berdasarkan pengalaman vaksinasi tahap pertama pihaknya melakukan kajian dan analisis terhadap berbagai kekurangan.
Atas dasar itu pihaknya bergerak melakukan vaksinasi. Pihaknya melakukan koordinasi dengan Forkopimcam, kepala desa, kepala dusun, kepala puskesmas hingga satgas di kabupaten. Atas pengalaman itu vaksinasi berjalan sukses dan lancar sesuai harapan.
“Kami memberikan data by name by address by NIK kepada para kepala desa untuk dilakukan validasi secara vaktual di lapangan berapa jumlah warga kita belum divaksin," tukas dia.
Pimpinan Ponpes Al-Islahudin, Kediri TGH Mukhlis Ibrahim memberikan apresiasi kepada Badan Intelijen Negara (BIN) daerah Provinsi NTB, Polri, TNI, Pemerintah Daerah yang tengah berupaya melakukan vaksinasi d Ponpes ini. Program vaksinasi ini harus di dukung masyarakat. Vaksinasi ini merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat, terlebih santri dan santriwati agar mereka terlindungi dari penyebaran Covid-19. Pihaknya menilai pemerintah peduli dan memberikan perhatian serius terhadap penanggulangan Covid-19 ini.
"Sasaran vaksinasi untuk santri dan santriwati ini sangat bagus
untuk keberlangsungan pembelajaran tatap muka," katanya.
Aktivitas pembelajaran di Ponpes ini, lanjut TGH Mukhlis Ibrahim masih mengunakan sistem Shift. Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan pembelajaran tatap muka secara penuh bisa terlaksana dengan baik.
Sementara itu santriwati Hidayutur Rizkia Kelas 3 MTs Ponpes Yusuf Abdussatar mengaku merasa senang bisa vaksin. Dengan divaksinasi ini ia merasa sehat.
"Saya kangen pembelajaran tatap muka. Bisa berkumpul dengan teman-teman," tandasnya.
Tidak ada komentar