Mataram - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tengara Barat (NTB) kembali menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal bagi anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum untuk dosis 3 atau booster. Vaksinasi digelar serentak di 10 Kab/Kota di NTB dengan target 5.150 dosis.
"Kita akan berusaha mempercepat vaksinasi kepada seluruh masyarakat agar semua masyarakat bisa segera mendapat dosis vaksin lengkap," ungkap Kabag Ops Binda NTB, Kolonel Arm. N. Heru saat peninjauan vaksinasi di SD Lentera Hati-Ireng, Kec. Gunungsari, Kab. Lombok Barat, Rabu (2/3/2022).
Heru mengungkapkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity. Jika herd immunity sudah terbentuk maka anak sekolah dan masyarakat umum dapat beraktifitas normal kembali. Disamping itu pemberian dosis vaksin lengkap diharapkan dapat mengurangi dampak dari penularan varian baru Omicron
"Di sini kita memang mengupayakan kecepatan vaksinasi, karena ternyata varian omicron itu cepat sekali menular," tutur Heru.
Menurutnya, percepatan vaksinasi adalah salah cara efektif untuk menghadapi lonjakan COVID-19 gelombang ketiga. Sebab itu, kata Wara, pihaknya akan terus mengakselerasi vaksinasi dan terus mensosialisasikan pentingan prokes.
"Saya juga mengingatkan kepada masyarakat yang telah divaksin agar selalu menerapkan prokes 5M. Para orang tua juga diharap bisa berperan maksimal dalam mengingatkan dan mengajarkan prokes bagi anak-anak", ungkapnya
Dirinya juga berharap kasus penularan COVID-19 pada gelombang tiga akibat varian omicron saat ini semakin melandai dan kondisi membaik. Sebagaimana diketahui bahwa kasus Covid-19 di NTB per tanggal 1 Maret 2022 sudah mulai turun hanya 57 kasus baru. Padahal pada bulan Februari 2022 yang lalu, kasus baru bisa mencapai 400-500 kasus.
Sementara Itu, Kepala Sekolah Lentera Hati Islamic Boarding School Reni Agustina, S.Pd menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan vaksinasi dosis 2 bagi para siswa siswinya.
"Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan yang telah bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara untuk mengadakan vaksinasi ini. Besar harapan kami agar kegiatan ini bisa terus dilakukan agar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dilakukan mengingat pembinaan akhlak para murid harus dilakukan secara tatap muka" ungkap Reni.
Tidak ada komentar