Lombok Timur - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus meningkatkan percepatan vaksinasi di bulan Ramadan, menyusul kebijakan pemerintah tentang vaksin booster sebagai syarat mudik lebaran tahun ini. Kali ini pelaksanaan vaksinasi digelar di Lombok Timur pada Jumat (08/04/2022) dengan jumlah sasaran sebanyak 2600 orang.
Adapun rincian target vaksin dilaksanakan di beberapa tempat di Lombok Timur adalah sebagai berikut PKM Batuyang, PKM Labuhan Lombok, PKM Terara, PKM Lenek, PKM Sikur, PKM Sambelia, PKM Kalijaga, PKM Keruak, PKM Belanting, PKM Selong, PKM Kota Raja, PKM Aikmel, PKM Sakra, PKM Denggen, PKM Jerowaru, PKM Karang Baru, PKM Korleko, PKM Labuhan Haji, PKM Lendang Nangka, PKM Pringgasela, PKM Rensing, PKM Sembalun, PKM Suela, PKM Sukaraja, PKM Suralaga, PKM Wanasaba, PKM Montong Betok, PKM Lepak, PKM Kerongkong, PKM Dasan Lengkong dengan target total sasaran 2600 orang.
Dalam upaya mengantisipasi lonjakan mobilitas dan interaksi sosial di bulan Ramadan dan saat lebaran nanti, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB terus menggencarkan vaksinasi massal secara serentak di 10 kabupaten dan kota. BIN ingin membantu masyarakat NTB bisa menjalankan puasa sampai lebaran dengan baik dan tidak terganggu dengan penularan Covid-19.
Kegiatan vaksinasi massal serentak di 10 kabupaten kota itu, selain dosis tiga atau booster, jajaran BIN Daerah NTB juga tetap melayani dosis kesatu dan dosis kedua bagi masyarakat umum dan anak-anak.
Kabinda NTB Wara Winahya mengatakan, vaksinasi booster diperlukan untuk meningkatkan pertahanan masyarakat menghadapi risiko terserang virus Covid-19. Menurutnya, jika mobilitas masyarakat masif, maka risiko penularan Covid-19 ikut meningkat.
Dengan adanya tarawih berjamaah, kemudian mudik ke kampung halaman dan bertemu keluarga saat lebaran, risiko terserang virus Covid-19 akan meningkat.
"Karena itu disarankan untuk masyarakat yang akan mudik maupun yang akan menerima kunjungan keluarga yang mudik, segera lakukan vaksinasi booster. Dosis booster sudah bisa dilakukan minimal tiga bulan setelah vaksinasi kedua atau vaksinasi lengkap," tutur Wara.
Tidak ada komentar