Menjelang akhir tahun biasanya ada keramaian di taman kota atau di tempat umum lainnya. Masyarakat diharapkan makin waspada karena di lokasi seperti itu sangat susah untuk jaga jarak, sehingga bisa berpotensi memunculkan klaster corona baru. Apalagi ketika ada libur panjang dan mobilitas masyarakat naik. Masyarakat harus tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada lonjakan corona di Indonesia.
Pandemi sudah hampir 3 tahun tetapi corona masih ada di Indonesia. Namun sayang sekali ada orang yang mengira bahwa pandemi telah berakhir dan melepas masker dengan santainya. Padahal mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) adalah syarat agar bisa selamat ketika pandemi, jika diiringi dengan vaksinasi dan menjaga gaya hidup sehat.
Masyarakat harus tetap waspada dan ingat bahwa pandemi masih berlangsung, karena belum ada keputusan pencabutan masa pandemi dari WHO (World Health Organization). Apalagi di akhir tahun, ketika ada potensi kenaikan pasien corona. Penyebabnya karena sudah mulai ada pelonggaran aktivitas masyarakat dan bisa jadi ada pesta pergantian tahun besar-besaran. Ditambah lagi dengan libur panjang dan mobilitas jadi naik drastis.
Penyebab lain dari kenaikan kasus corona adalah munculnya subvarian virus Covid-19 yang baru, yakni XXB dan BN.1. Tanggal 27 Oktober 2022, jumlah pasien corona adalah 3.029 orang. Sedangkan tanggal 27 November 2022, ada 4.151 orang. Berarti ada kenaikan lebih dari 1.000 pasien hanya dalam waktu sebulan.
Koordiantor Riset, Inovasi, Agro, Farmasi, dan Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Leni Rosylin mengatakan jumlah kasus corona di Indonesia tidak setinggi di negara lain. Namun masyarakat harus tetap waspada. Vaksinasi booster harus ditingkatkan, terutama bagi lansia (lanjut usia) dan kelompok yang belum divaksin lengkap.
Dalam artian, meski di Indonesia tidak separah RRC yang kasus Covid-19 nya melonjak drastis hingga 30.000 pasien per hari masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai menjadi pasien corona berikutnya. Apalagi jelang akhir tahun, dimana banyak acara yang mengundang keramaian dan mobilitas masyarakat naik karena ada libur panjang.
Saat akhir tahun, anak-anak libur sekolah dan dimanfaatkan orang tuanya untuk mengajak mereka traveling atau pulang kampung. Tidak hanya satu keluarga yang melakukannya tetapi ada banyak, karena mereka memanfaatkan libur panjang. Hal ini wajib diwaspadai karena bisa menaikkan kasus corona di Indonesia.
Naiknya jumlah pasien Covid-19 di negeri ini terjadi karena ada mobilitas massal. Kenaikan ini tak hanya terjadi di kota besar tetapi juga kota kecil. Terlebih selama 2 tahun pandemi, banyak orang yang jenuh di rumah saja, dan ketika peraturan di PPKM sudah mulai melonggar, dimanfaatkan untuk bepergian ke luar kota.
Masyarakat perlu mewaspadai agar tidak ada lonjakan pasien corona jelang akhir tahun dengan vaksinasi dan disiplin prokes. Segeralah vaksin booster jika belum mendapatkannya. Jika seseorang sudah disuntik booster maka kekebalan tubuhnya sudah naik lagi sehingga aman melakukan perjalanan jauh di akhir tahun.
Kemudian, vaksinasi booster perlu dikampanyekan lagi, terutama bagi lansia. Mereka termasuk resiko tinggi karena rata-rata memiliki komorbid (penyakit bawaan). Periksa jadwal booster di aplikasi Peduli Lindungi, lalu datang ke RS terdekat untuk disuntik.
Lansia juga beresiko tinggi karena berkontak dengan anak dan cucu yang mudik saat akhir tahun. Apalagi jika cucunya masih berusia di bawah 6 tahun, dan ia belum divaksin karena memang belum ada vaksin untuk balita. Oleh karena itu segeralah bawa lansia di rumah untuk vaksin booster agar tubuhnya tetap sehat di akhir tahun.
Sementara itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap disiplin dalam melakukan prokes 10M, terutama memakai masker. Saat bepergian di akhir tahun, tetaplah mengenakan masker walau naik kendaraan pribadi. Di perjalanan jauh bisa jadi ada penularan virus Covid-19, mungkin dari rest area atau tempat lain. Oleh karena itu jangan lepas masker kecuali jika sudah sampai tujuan.
Memakai masker sangat penting karena bisa melindungi mulut dan hidung dari droplet yang membawa virus Covid-19. Dokter Reisa Brotoasmoro menyatakan bahwa di dalam satu ruangan, efektivitas pemakaian masker baru terjadi jika minimal 70% dari orang yang ada di dalamnya mengenakan masker. Oleh karena itu tetaplah pakai masker agar terlindung dari corona.
Protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dll harus tetap dilakukan meski sedang liburan akhir tahun. Agar bisa jaga jarak maka jika pergi dengan kendaraan pribadi, pilih waktu sebelum subuh atau tengah malam. Saat pergi dengan kendaraan umum maka bisa beli 2 tiket walau yang traveling hanya 1 orang, agar bisa tetap jaga jarak.
Masyarakat perlu mewaspadai lonjakan corona pada akhir tahun, karena banyak yang mudik atau liburan panjang. Tetaplah disiplin prokes dan jangan lupa vaksinasi lengkap (plus booster). Jika tidak ada keperluan penting, jangan datang ke pesta pergantian tahun, karena bisa berpotensi membuat klaster corona baru.
Tidak ada komentar