Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) untuk segera membangun sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan di Ibu kota Nusantara (IKN). Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua otorita IKN Dhony Rahajoe.
“Untuk pendidikan, ini juga ada arahan dari Presiden untuk mempercepat pembangunan sekolah,” kata Dhony Rahajoe dikutip dari Antara, Rabu (12/4/2023).
Pemerintah akan memberikan bantuan untuk mempercepat penyelenggaraan sekolah unggul dan berkualitas di IKN Nusantara.
Di sektor kesehatan, dalam waktu dekat akan terpilih proyek rumah sakit unggul yang akan dibangun. Dia menyebut pada Mei 2023, sudah ada kepastian mengenai rumah sakit yang akan dibangun pertama kali di IKN.
”Ada beberapa rumah sakit yang sudah berminat dan segera kita umumkan. Mudah-mudahan di Mei 2023 sudah ada yang terpilih RS unggul yang harus ada kerja samanya dengan internasional," kata Dhony.
Lebih lanjut, Dhony menjelaskan pemerintah juga akan menerapkan program kerja sama dengan investor melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya pendanaan yang rasional.
“Kita akan buka di mana dalam FS (Feasibility Studies/Uji Kelayakan) nanti kita akan melihat cost of fund yang rasional yang bisa kita jadikan patokan untuk melanjutkan program yang dilakukan investor melalui KPBU," kata dia.
Dhony menuturkan proyek KPBU di IKN saat ini tidak hanya diminati investor dalam negeri, namun juga internasional.
“Di mana pada bulan Mei mendatang Otorita IKN akan melakukan roadshow, untuk menawarkan pada investor di luar negeri mengenai proyek KPBU,” kata Dhony.
Pemerintah, kata Dhony, juga memiliki landasan hukum melalui Peraturan Pemerintah (PP) tentang investasi dan PP tentang kemudahan berusaha, perizinan dan fasilitas penanaman modal, untuk memfasilitasi investor di IKN.
Jokowi Putuskan Model Hunian ASN dan TNI-Polri di IKN, Bisa Jadi Hak Milik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan model hunian bagi para ASN, TNI, dan Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur tidak hanya berbentuk rumah vertikal atau apartemen, tapi juga rumah tapak. Selain itu, rumah tersebut juga dapat menjadi hak milik para ASN, TNI, dan Polri.
"Cuma posisinya 70 persen akan tetap menjadi milik negara dan 30 persen ditawarkan kepada ASN dan TNI-Polri," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Menurut dia, progres pembangunan hunian bagi para ASN, TNI, dan Polri di IKN sudah mencapai 26 persen. Pembangunan tersebut mengalami kemajuan setelah pada bulan Februari lalu masih berada di angka 15 persen.
"Mudah-mudahan ini ada percepatan," ucapnya.
Suharso juga menyebut bahwa sekitar 16.990 orang yang terdiri dari ASN, TNI, dan Polri akan pindah ke IKN. Jumlah tersebut sudah disesuaikan dengan perencanaan serta rencana bangunan dan tata letak (RBTL) yang telah disiapkan.
"Dengan adanya RBTL itu akan memudahkan di dalam pembangunan. Jadi land development-nya itu sudah ada dan nanti segera akan diterbitkaan pedoman untuk detil plan yang menjadi kewenangan dari Otorita," ungkap Suharso.
Siapkan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
Sementara itu, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengatakan bahwa kebijakan tersebut diambil pemerintah sesuai dengan Perpres Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara. Selain itu, Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) di IKN juga tidak dirancang untuk ditinggali oleh para pensiunan.
"ASN-ASN baru tidak tinggal di tempat yang jauh. Jadi akan selalu dekat dengan tempat bekerja," tutur Dhony.
Dhony pun menyebut pemerintah akan segera mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk warga yang akan tinggal di IKN, mulai dari sekolah hingga rumah sakit.
Sedangkan terkait pembiayaan, pemerintah juga akan membuka kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) selain investasi murni.
"KPBU ini diminati bukan hanya dari investor lokal tetapi juga investor dari luar negeri," pungkas Dhony.
Tidak ada komentar