Kaum Milenal Didorong Bisa Ikut Sukseskan Pemilu 2024

 

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Henry Casandra Gultom menyebut media digital akan dimaksimalkan untuk menjadi sarana yang akan digunakan menyampaikan informasi kepada kaum milenial. Pasalnya, ia melihat partisipasi dari kaum milenial ini cukup baik dengan dilihat saat rekrutmen badan penyelenggara pemilu dan pantarlih.

”Kemarin saja pendaftarnya di tingkat kecamatan mencapai hampir 1.000, di kelurahan 2.000. Dan itu kebanyakan anak muda,” beber Nanda, sapaannya, Jumat (24/2).

Nanda berharap semua anak muda bisa ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi mendatang. Partisipasi tersebut tidak hanya datang ke tempat pemungutan suara (TPS) saja melainkan bisa mengambil peran untuk menyukseskan pemilu.

“Bisa berpartisipasi apabila menemukan hal yang tidak sewajarnya, pemantau pemilu. Sekecil apapun peran pemuda saya kira bsa kita jadikan pijakan menyukseskan pemilu,” ungkapnya.

Sementara itu. Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mendorong anak-anak muda atau kaum milenial bisa ikut berperan aktif dan ikut serta dalam Pemilu 2024 mendatang. Ia melihat jika peran serta dari kaum milenial sangat dibutuhkan dan dinilai sangat penting dalam menentukan nasib bangsa di masa depan.

Pilus, sapaan akrabnya, menyampaikan perlu adanya pemahaman yang benar tentang pemilu agar kaum milenial bisa turut andil dalam bagian pesta demokrasi ini. Hal ini ia sampaikan karena melihat selama ini masih banyak anak muda yang memandang sebelah mata dan menilai negatif dunia politik. Hal tersebut yang membuat peran serta mereka masih kurang dalam pelaksanaan pemilu.

“Jadi memang saya melihat selama ini banyak yang menganggap partai politik itu kotor. Partai politik hanya merebut kekuasaan. Itu tidak tepat,” kata Pilus.

Pihaknya meminta agar pemahaman yang diberikan kepada kaum milenial tidak hanya disampaikan oleh penyelenggara pemilu saja namun juga oleh pemerintah, hingga partai politik. Pilus mencontohkan cara yang dilakukan bisa dengan memberikan ruang kepada kaum milenial.

”Caranya ya banyak, salah satunya dengan diajak ngobrol bahwa semua yang terjadi di negara adalah peran politik,” ucapnya.

Pilus menjelaskan melalui ruang yang diberikan kepada para milenial ini, ia berharap akan banyak kaum muda yang tidak ragu lagi untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Misalnya saja dengan bergabung menjadi kader politik, sebagai peserta pemilu dan lain sebagainya.

“Dari situlah milenial akan melihat. Tapi kalau kita tidak pernah memberi ruang dan ada jarak terus dengan kaum muda, mereka makin jauh, cuek, tidak peduli, tidak tahu dan tidak mau tahu tentang politik,” pungkasnya.

Tidak ada komentar