Suksesnya pelaksanaan pemilihan umum itu tak lepas dari peran dan fungsi pengawasan media massa.
Media merupakan elemen penting dalam negara demokrasi.
Hal ini terungkap dalam Evaluasi Pengawasan Pemilu Partisipatif 2024 bersama Bawaslu di Tanjung, Senin (29/4).
”Seperti kasus yang di Sekotong bisa terungkap ke publik karena media yang menyuarakan hal tersebut,” ujar perwakilan PWI NTB Rudi Hidayat.
Rudi menerangkan tujuan media memberi pesan yang jelas dan sampai ke tujuan dengan singkat dan memberikan kesan.
Apa yang disampaikan mudah dimengerti serta memiliki dampak perubahan baik intern maupun ekstern lawan politik.
”Peran media massa itu informatif, edukatif, rekreatif, dan verifikatif,” katanya.
Sementara itu, Koordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Bawaslu Lombok Uara Ria Sukandi mengatakan, media sejauh ini sangat membantu Bawaslu dalam pengawasan selama proses pemilihan.
Termasuk beberapa informasi pelanggaran juga disampaikan rekan media.
”Laporan yang masuk ke kami langsung ditindaklanjuti tim kami. Tidak ada laporan yang masuk hanya diam di tempat,” tuturnya.
Beberapa kasus yang ada pada pemilu 2024 lalu, semuanya telah ditindaklanjuti.
Laporan yang masuk langsung dikoordinasikan dengan aparat penegak hukum.
”Sistem demokrasi dan perundang-undangan menyatakan bahwa seluruh rangkaian proses tindak pidana pemilu harus melalui proses yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar