Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi
bahwa menyatakan dirinya memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh
tenaga kerja di daerah ini, termasuk tenaga kerja tambang terdata dengan baik
menjelang Pilkada serentak tanggal 27 September 2024.
Hal tersebut
disampaikan I Gede Putu Aryadi dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Daftar Pemilih
Hasil Pemutakhiran (DPHP) pada Pilkada Tahun 2024 Kamis, 18 Juli 2024 yang
diselenggarakan oleh KPU NTB.
Ia
mengatakan, NTB merupakan salah satu provinsi dengan jumlah tenaga kerja
tambang yang signifikan. Oleh karena itu, data yang akurat mengenai jumlah
tenaga kerja tambang sangat penting dalam rangka pemutakhiran daftar pemilih.
“Kami juga
telah berkoordinasi dengan PT. AMNT terkait data terkini terkait jumlah tenaga
kerja tambang di NTB,” ujar Aryadi dalam kesempatan tersebut.
Berdasarkan
data BPS Tahun 2024, jumlah angkatan kerja di NTB sebanyak 3,01 juta jiwa
dengan pertumbuhan angkatan kerja baru sekitar 150-200 ribu orang tiap
tahunnya. Jumlah penduduk yang bekerja sekitar 2,93 juta jiwa. Adapun Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) NTB per Februari Tahun 2024 sebesar 3,30 persen.
Menurutnya,
distribusi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan menunjukkan bahwa sektor
pertanian masih mendominasi meskipun terjadi penurunan antara 2023 dan 2024
dari 33 persen menurun menjadi 32,76 persen. Setelah itu disusul sektor
perdagangan, industri pengolahan, perhotelan dan sebagainya.
Sementara
sektor tambang berada pada posisi ke enam dengan angka distribusi penduduk
bekerja sebesar 6,34 persen pada tahun 2024, meningkat dari yang sebelumnya
5,44 persen pada tahun 2023. Meski posisinya bukan merupakan yang paling
tinggi, Aryadi menjelaskan bahwa pertambangan menjadi salah satu penyumbang
pertumbuhan ekonomi NTB.
“Di Sumbawa
Barat ada PT Aman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dengan mitra usaha 627
perusahaan. Sebagian besar pekerja tersebar di perusahaan mitra tersebut,”
ungkap Aryadi.
Jumlah
tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan terhitung hingga bulan Juni
2024 di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 33 ribu orang. Selain itu, NTB juga
menempatkan pekerja melalui program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) ke daerah
lain seperti ke Pulau Kalimantan sebanyak 438 orang dan Antar Kerja Antar
Negara (AKAN) 12.251 orang. Proses penempatan pekerja ini atau migrasi pekerja,
terang Aryadi tentu akan berpengaruh pada dinamika/validasi data pemilih.
“Provinsi
NTB merupakan pengirim PMI terbanyak ke-4 di seluruh Indonesia. Jumlah PMI NTB
di luar negeri sebanyak 589.023 orang yang tersebar di 108 negara penempatan
dengan 19 negara favorit. Artinya sebanyak 16 persen dari angkatan kerja adalah
PMI,” ungkapnya
Aryadi
menambahkan, pihaknya siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menyukseskan
Pilkada 2024.
“Kami siap
bekerja sama dengan KPU, pemerintah daerah, dan semua instansi terkait untuk
memastikan bahwa Pilkada 2024 berjalan sukses. Kami akan terus mendukung
upaya-upaya pemutakhiran data pemilih dan peningkatan kualitas tenaga kerja di
NTB,” tutupnya.
Tidak ada komentar