"Baznas masih terus mengoordinasikan seluruh kekuatan untuk peduli membantu Palestina dalam gerakan 'Membasuh Luka Palestina' dengan berkolaborasi bersama Baznas provinsi, Baznas kabupaten/kota, mitra perusahaan, LAZ, serta lembaga dan komunitas untuk menghimpun dana bantuan dari masyarakat Indonesia," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Pihaknya menargetkan pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada masyarakat Palestina yang saat ini menjadi korban genosida Israel sebesar Rp250 miliar.
Hingga September 2024, kata dia, realisasi ini melebihi dari target, di mana Baznas telah menghimpun dana bantuan untuk Palestina Rp306,29 miliar.
"Rencana alokasi penyaluran dengan target penghimpunan sebesar Rp250 miliar. Terbagi dalam tiga tahap di antaranya tahap tanggap darurat sebesar Rp75 miliar bantuan disalurkan dalam bentuk bantuan bahan pangan, obat-obatan, alat kesehatan dan lain sebagainya," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan tahap rehabilitasi Rp25 miliar, berupa bantuan dalam bentuk aktivasi sumber air, dukungan psikososial kepada anak-anak dan korban disabilitas serta pengobatan korban luka.
Terakhir, kata dia, tahap rekonstruksi Rp150 miliar, berupa dalam bentuk perbaikan tempat ibadah, perbaikan fasilitas kesehatan/rumah sakit dan perbaikan sekolah.
Noor memastikan infak kemanusiaan Palestina yang disalurkan melalui Baznas ini dikelola dengan transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
"Infak yang disalurkan melalui Baznas RI 100 persen akan disalurkan untuk masyarakat Palestina," ucap dia.
Rakornas Baznas diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur pimpinan Baznas se-Indonesia dari pusat, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".
Tidak ada komentar