TARGET pemerintah menuju swasembada pangan 2027 terus dipersiapkan. Optimalisasi sumber daya alam dan distribusi pupuk subsidi yang selama ini melibatkan banyak pihak akan dipangkas.
Tidak hanya itu, pembenahan irigasi juga dilakukan untuk lebih meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Sehingga sawah yang sebelumnya hanya satu kali panen, bertambah hingga 2 atau 3 kali panen.
"Kita akan cetak sawah Baru, Pak Menteri Pertanian lagi di Merauke dan tahun depan mudah-mudahan selesai 150 ribu yang baru di sana, belum di daerah yang lain. Oleh karena itu, 2028, insya Allah kita tidak impor beras lagi karena di 2027 sudah swasembada pangan. Dan tahun depan kita usahakan untuk tidak impor beras, kalaupun impor sedikit," ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan Tanwir I PP Pemuda Muhammadiyah, Jumat (22/11).
Zulkifli Hasan menambahkan, pemerintah terus mengupayakan untuk memberikan yang terbaik untuk petani. Saat ini, lanjutnya, harga jual gabah dalam posisi tinggi, yakni Rp6.000.
Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian saat ini mengalami penurunan, karena makin berkurang anak muda yang jadi petani dan keterbatasan lahan.
"Kita akan kembalikan masa kejayaan sektor pertanian yang dulu pernah dicapai, karena itu perlu peran anak-anak muda untuk berkarya di bidang ini. Mohon do'a dan dukungan dari Pemuda Muhammadiyah," katanya penuh semangat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar A.Tawalla menyampaikan telah ada komitmen bersama untuk membantu semua program-program pemerintah. Pihaknya, akan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya maupun madal-modal sosial yang dimiliki kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah seluruh Indonesia.
"Seperti yang disampaikan Pak Zulhas fokus ke depan Presiden Prabowo Subianto adalah program Swasembada pangan dan ini ditunjukkan dengan nilai tukar hasil pertanian serta perkebunan di atas rata-rata. Semoga ini menjadi stimulan untuk memancing teman-teman Pemuda Muhammadiyah untuk turut aktif terlibat," ucap Dzulfikar yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Dzulfikar menerangkan, hal kongkret lain yang sudah dilakukan Pemuda Muhammadiyah di Sumatra Barat yang mendapat kelola hutan kemasyarakatan seluas 4.000 hektare. Saat ini, pihaknya tengah mencari pola lanjutan untuk dapat memaksimalkan lahan tersebut supaya produktif.
"Yang paling memungkinkan kalau sepanjang Sumatera adalah tanaman kopi," pungkas Dzulfikar.
Tidak ada komentar