Kementan Minta NTB Tambah Luas Tanam Menjadi 470 Ribu Hektar untuk Swasembada Pangan Nasional

 

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan tugas kepada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk meningkatkan produksi padi pada tahun 2025 untuk mendukung program swasembada pangan nasional.


Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) NTB M Taufik Hidayat mengatakan untuk meningkatkan produktivitas padi pada tahun 2025, pemerintah pusat meminta NTB untuk menambah luas tanam menjadi 430 ribu hektar dari tahun ini yang hanya 280 ribu hektar.


"Ini ada kenaikan 47 persen atau sekitar 150 ribu hektar dalam kondisi kita menghadapi La Nina basah, tetapi di NTB termasuk normal artinya melemah, kemudian curah hujan tahunan normal dan curah hujan tinggi artinya kemungkinan musim kemarau akan lebih awal," kata Taufik, Rabu (18/12/2024).


Dengan kondisi seperti itu ia mengatakan para petani harus menyiapkan inovasi-inovasi agar tidak mengganggu hasil panen di tahun depan, misalnya melakukan pompanisasi pada saat musim tanam nantinya.


Taufik juga mengatakan selain memperluas lahan tanam untuk meningkatkan produktivitas menuju swasembada pangan nasional, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan 10 ribu ton bibit padi  untuk NTB.


"Langkah-langkah untuk mengejar target nasional pusat akan memeberikan kita benih unggul, pembukaan lahan baru artinya produktivitas akan meningkat," tegas Taufik.


Namun dia menjelaskan tahun 2025 pemerintah pusat belum bisa mengucurkan anggaran di NTB untuk pembukaan lahan baru, dia mengatakan pemerintah menargetkan lahan baru untuk swasembada pangan di NTB seluas 17 ribu hektar.


Kendati demikian dia optimis bila target 70 persen panen padi di NTB berhasil, maka program swasembada pangan nasional akan berhasil. "Jadi kita produksi untuk nasional, bukan lagi untuk lokal karena kita di NTB sudah swasembada sejak 1995," pungkasnya. 

Tidak ada komentar