Results for "Covid"
CEGAH VARIAN BARU OMICRON, BINDA NTB TERUS INTENSIFKAN PROGRAM VAKSINASI



LOTIM - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam rangka mendukung program percepatan vaksinasi. Kali ini vaksinasi dilaksanakan di Aula Desa Sikur dengan menargetkan masyarakat umum, anak maupun Lansia (4/7/22)


Kabinda NTB, Wara Winahya mengemukakan bahwa vaksinasi akan terus dilakukan sampai benar-benar mencapai target. Pihaknya tidak khawatir akan sasaran, karena terbukti masyarakat masih antusias mengikuti vaksinasi.


“Antusiasme masyarakat terbukti masih tinggi. Setiap kali ada penyelenggaraan vaksinasi, tetap ada masyarakat yang datang ke gerai vaksin yang kami siapkan. Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat terus meningkat,” terang Wara.


Di samping itu, lanjut Wara, proses vaksinasi masih penting mengingat belum semua masyarakat mendapatkan dosis vaksin. Di antara yang datang, ternyata masih ada yang baru mau divaksis dosis pertama; meskipun mayoritas untuk mendapatkan dosis kedua dan ketiga atau booster.


"Karena masih ada masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksin, kami juga menyisipkan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya vaksinasi COVID-19. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah menganggap tidak ada penyebaran COVID-19, kemudian mereka tidak mau divaksin," Wara menambahkan.


Selain mendukung penyuluhan mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 primer (dosis pertama dan kedua) dan vaksinasi penguat, Binda NTB juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 5M: menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Redaksi Senin, 04 Juli 2022
BINDA NTB Gelar Vaksinasi Booster Covid-19 hingga ke Pelosok Desa di Wilayah Kab. Dompu

 


Kab. Dompu - Kegiatan vaksinasi Booster Badan Intelijen Negara Daerah NTB kembali dilaksanakan di wilayah Kab. Dompu, tepatnya di Aula Gedung Kesehatan Dompu Kota (24/06/22) dengan target 70 orang menggunakan vaksin jenis kegiatan Sinovac dan Pfizer. Kegiatan vaksinasi massal tersebut merupakan kegiatan yang sudah di laksanakan rutin setiap hari sejak tahun 2021 dan masih terus berlanjut hingga akhir tahun 2022. 


Ditengah upaya pemerintah Indonesia mempersiapkan transisi dari pandemi menuju endemi, munculnya sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi ancaman nyata bagi masyarakat. Solusi paling ampuh yang dapat meredam ancaman tersebut yakni dengan menggencarkan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.


Hal ini diungkapkan Kepala BIN Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya di sela-sela  pelaksanaan vaksinasi booster bagi warga dan wisatawan di kawasan wisata Gili Trawangan Kab. Lombok Utara.


"Hari ini Binda NTB menggelar kegiatan vaksinasi di 12 titik di 10 Kab/Kota dengan target sasaran penerima vaksin sebanyak 6.500 orang. Gili Trawangan menjadi salah satu titik kegiatan vaksinasi Binda NTB karena sebagai salah satu ikon pariwisata NTB yang perlu diberikan perlindungan ekstra dengan vaksin booster," kata Wara, Kamis (23/6).


Ditegaskannya, Binda NTB berkomitmen tetap gencarkan vaksinasi guna mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia.Pemberian dosis ketiga atau booster dan penuntasan dosis primer harus digencarkan agar ketahanan masyarakat menghadapi risiko penularan Covid-19 tetap memadai.


"Pemberiaan vaksin booster juga sebagai tindaklanjut dari surat edaran Satgas COVID-19 terkait protokol kesehatan pada kegiatan berskala besar. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 1.000 orang wajib vaksinasi booster (SE Nomor 20 tahun 2022 tentang protokol kesehatan pada pelaksanaan berskala besar dalam masa pandemi COVID-19)," jelasnya.


Kabinda NTB mengungkapkan bahwa NTB kedepannya akan menyelenggarakan sejumlah event internasional yang skalanya cukup besar dan pasti akan melibatkan massa yang besar. Tanpa adanya perlindungan ekstra dengan vaksin, maka penyebaran covid - 19 varian baru menjadi ancaman yang nyata bagi masyarakat


"Oleh karena itu, saya mengajak semua masyarakat melangkapi dosis vaksinasi sampai dengan booster. Karena dengan vaksinasi lengkap dan booster pandemi Covid-19 dapat segera bertransisi menuju endemic, dengan begitu perekonomian di Provinsi NTB dapat kembali tumbuh," ujar Kabinda NTB.


(DZ)

Redaksi Jumat, 24 Juni 2022
Vaksinasi Massal di Lombok Barat Kembali digelar Binda NTB

 


Kegiatan vaksinasi di daerah Lombok Barat kembali dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB (07/06/22). Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar dengan menargetkan Dosis l, ll dan III (Booster) bagi masyarakat umum, anak dan Lansia.  


Kegiatan vaksinasi ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah guna mencegah munculnya klaster baru Covid-19.


Meskipun saat ini aturan penggunaan masker sudah dilonggarkan oleh pemerintah, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi sebagai bagian dari ikhtiar untuk bergeser dari pandemi menjadi endemi.


Selain itu, kegiatan vaksinasi massal ini merupakan bentuk realisasi dan dukungan terhadap instruksi Presiden yang tertuang dalam Perpres nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


BIN NTB dan jajaran dinas kesehatan Provinsi diseluruh kabupaten kota yang ada diwilayah NTB terus bertekad melakukan vaksinasi bagi seluruh masyarakat demi tercapainya kekebalan komunal. Walaupun saat ini pemerintah telah melonggarkan aturan bermasker di ruang publik, namun kewaspadaan tetap tidak boleh menurun. Dengan mendapatkan vaksin lengkap (1,2 dan Booster.red) masyarakat akan semakin nyaman dan tenang saat beraktifitas diluar.


Kabinda NTB mengatakan capaian vaksinasi harus tercapai sehingga kualitas kekebalan komunal semakin meningkat dan merata di Provinsi NTB. 


“Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," ujarnya


Redaksi Selasa, 07 Juni 2022
BINDA NTB TERUS GENCARKAN VAKSINASI DI WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA

 

Sumbawa- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat. Pemberian vaksinasi kali ini dilakukan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sumbawa (31/05/22).

 

Kali ini kegiatan vaksinasi massal diadakan di wilayah Puskesmas Lopok tepatnya di Kantor Desa Berora dan dilanjutkan di Pasar Langam dengan menargetkan masyarakat umum, anak maupun lansia. Kegiatan vaksinasi ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah guna mencegah munculnya klaster baru Covid-19.

 

Kepala BIN Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB terus diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster.

 

“Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," ujarnya.

 

Tidak ada cara lain, Binda NTB bersama seluruh pihak terkait harus konsisten meningkatkan capaian jumlah dan cakupan vaksinasi. Jika tidak maka pengendalian pandemi Covid-19 yang terus membaik akan sia-sia.

 

"Kita harus tuntaskan perjuangan kita melawan pandemi, semoga bisa segera berakhir, atau setidaknya bertransisi menjadi endemi," ujarnya

 

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Sebab, prokes menjadi sarana pencegahan yang mudah dan murah untuk masyarakat lakukan. Oleh karena itu mari masyarakat untuk vaksin dan memperketat prokes 5M.

 

sesuai dengan Instruksi Presiden, Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa saat ini masyarakat sehat (tidak dalam kondisi sakit flu / batuk) sudah boleh untuk melepas masker di ruang publik. Oleh sebab itu, kegiatan vaksinasi harus terus digencarkan agar masyarakat semakin siap dan tenang saat melepas masker ketika berada di ruang publik.Sumbawa- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat. Pemberian vaksinasi kali ini dilakukan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sumbawa (31/05/22).

 

Kali ini kegiatan vaksinasi massal diadakan di wilayah Puskesmas Lopok tepatnya di Kantor Desa Berora dan dilanjutkan di Pasar Langam dengan menargetkan masyarakat umum, anak maupun lansia. Kegiatan vaksinasi ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah guna mencegah munculnya klaster baru Covid-19.

 

Kepala BIN Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB terus diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster.

 

“Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," ujarnya.

 

Tidak ada cara lain, Binda NTB bersama seluruh pihak terkait harus konsisten meningkatkan capaian jumlah dan cakupan vaksinasi. Jika tidak maka pengendalian pandemi Covid-19 yang terus membaik akan sia-sia.

 

"Kita harus tuntaskan perjuangan kita melawan pandemi, semoga bisa segera berakhir, atau setidaknya bertransisi menjadi endemi," ujarnya

 

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Sebab, prokes menjadi sarana pencegahan yang mudah dan murah untuk masyarakat lakukan. Oleh karena itu mari masyarakat untuk vaksin dan memperketat prokes 5M.

 

sesuai dengan Instruksi Presiden, Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa saat ini masyarakat sehat (tidak dalam kondisi sakit flu / batuk) sudah boleh untuk melepas masker di ruang publik. Oleh sebab itu, kegiatan vaksinasi harus terus digencarkan agar masyarakat semakin siap dan tenang saat melepas masker ketika berada di ruang publik. 

Redaksi Selasa, 31 Mei 2022
Pakar Kesehatan Sebut Hepatitis Akut Misterius pada Anak Bukan Akibat Vaksin Covid-19

 

Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Hanifah Oswari menuturkan, hepatitis akut misterius bukan disebabkan vaksin Covid-19. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan terkait hal itu.

"Kejadian ini dihubung-hubungkan dengan vaksin Covid-19. Itu tidak benar, karena kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada bukti kalau itu berhubungan dengan vaksin covid," kata Hanifah dalam webinar Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).

Dia menjelaskan, sempat ada yang mengindikasikan hepatitis akut misterius kali ini berhubungan dengan virus Covid-19, hingga Adenovirus 41. Tetapi hal itu belum dilandasi dengan data yang signifikan.

"Jadi virus-virus tadi yang kita sebutkan itu diduga karena masih mungkin itu kejadian yang bersamaan tetapi bukan penyebab langsungnya. Karena itu, menghubungkan virus covid sendiri saja belum bisa ditentukan apalagi vaksin covidnya pada saat ini, berita seperti itu saya kira perlu diluruskan," bebernya.

Untuk diketahui WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal

Redaksi Sabtu, 07 Mei 2022
BIN NTB Terus Gencarkan Vaksinasi Jelang Idul Fitri


Lombok Barat - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB kembali menggelar kegiatan vaksinasi massal.  Kali ini vaksinasi menyasar 391 orang KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang merupakan penerima Bansos BNPT. 


Kegiatan vaksinasi massal ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah terutama vaksin Booster yang menjadi persyaratan mudik guna mencegah munculnya transmisi Covid-19 saat perayaan lebaran nanti. Adapun salah satu keuntungan yang diperoleh dengan vaksinasi booster adalah masyarakat yang hendak melakukan mudik ke kampung halaman tidak perlu lagi menyertakan bukti tes PCR ataupun tes cepat antigen sebagai syarat perjalanan. 


Wara Winahya, Kabinda NTB menyampaikan, penerima vaksinasi kali ini merupakan mahasiswa, dosen, dan karyawan Undova. Selain itu, masyarakat sekitar juga ada yang ikut divaksinasi agar masyarakat semakin siap menyambut lebaran Idul Fitri. 


Selain itu, Wara menjelaskan bahwa sesuai arahan Kabin RI, Jendral Pol (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan SH. M.Si, percepatan cakupan vaksinasi diperlukan untuk memastikan keberlangsungan fenomena penurunan positivity rate nasional. 


“Positivity rate di NTB juga cenderung stabil dibawah satu. Kondisi ini tentu menggembirakan tapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan,” ujar Wara.


Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Sebab, prokes menjadi sarana pencegahan yang mudah dan murah untuk masyarakat lakukan. Oleh karena itu mari masyarakat untuk vaksin dan memperketat prokes 5M.

Redaksi Kamis, 21 April 2022
Sasar Warga Binaan Lapas, BIN NTB Akselerasi Vaksin Booster


Dompu - Mempercepat target vaksinasi Covid-19, Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) NTB terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kali ini BINDA NTB bekerja sama dengan Kanwil Kemenkum HAM Prov. NTB menggelar vaksinasi di sejumlah Lapas dan Rutan di NTB. Salah satunya di Lapas Kelas IIb Dompu.


"Hari ini kami atas dukungan Kanwil Kemenkum HAM Provinsi NTB menggelar vaksinasi di Lapas Perempuan Kelas III Mataram dan Lapas Kelas IIB Dompu dengan jumlah total target sasaran 264 orang," ungkap Kabinda NTB, Wara Winahya saat peninjauan vaksinasi di Lapas Perempuan Kelas III Mataram, Sabtu (2/4). 


Vaksinasi untuk warga binaan sebagai bentuk kepedulian BIN terhadap warga yang sulit mendapatkan akses, seperti masyarakat pada umumnya.


“Tidak ada perbedaan, semua kami berikan kemudahan untuk mendapat vaksin COVID-19, termasuk bagi warga binaan di Lapas dan Rutan, karena virus ini bisa menjangkiti siapa saja dimana saja jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.


Kegiatan vaksinasi dengan sasaran masyarakat umum, lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun juga tetap digelar oleh Binda NTB di 57 titik di 6 Kab/Kota. Secara umum jumlah sasaran vaksinasi Binda NTB pada hari ini sebanyak 6.200 penerima vaksin. 


“Vaksinasi booster tetap digencarkan karena saat ini menjadi syarat mudik. Jadi harus kita makimalkan,” ujar Wara. 


Wara juga menegaskan, vaksinasi pada saat puasa tidak membatalkan puasa. Sesuai dengan fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021 bahwa vaksinasi saat berpuasa tidak bersifat membatalkan puasa. Oleh karena itu vaksinasi akan terus dilakukan sepanjang bulan Ramadhan. 


Lebih lanjut, Wara mengatakan, yang juga perlu dilakukan untuk menghadapi pandemi ini selain akselerasi vaksinasi yakni dikombinasikan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.  Dengan demikian, pertahanan masyarakat akan memadai dalam menghadapi serangan COVID-19.


Disisi lain, Kalapas Dompu, H.A. Halik mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada warga binaan di Lapas Dompu yang terkena covid-19.


"Vaksinasi di Lapas Kelas IIb dompu adalah bentuk kerjasama BIN dengan lapas dompu. Hari ini warga binaan yang divaksinasi berjumlah 118 orang untuk vaksin yang ketiga. Alhamdulillah warga binaan tidak ada yang kena covid-19", katanya.


Redaksi Sabtu, 02 April 2022
BIN Daerah NTB Kembali Gelar Vaksinasi Anak di Mataram


Mataram - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) NTB menggencarkan vaksinasi massal pada anak usia 6-11 tahun di wilayah Nusa Tenggara Barat. BINDA NTB juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk vaksinasi anak di Sekolah-Sekolah Dasar. Salah satunya Dinas Kesehatan Kota Mataram melalui Puskesmas Cakranegara untuk membantu peningkatan capaian vaksinasi dan terciptanya herd immunity. Adapun kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan di SDN 52 Cakranegara dengan target 57 anak.


Menurut Wara Winahya selalu Kabinda NTB, percepatan vaksinasi adalah salah cara efektif untuk menghadapi lonjakan COVID-19 gelombang ketiga. Sebab itu, pihaknya akan terus mengakselerasi vaksinasi. 


Vaksinasi terhadap anak merupakan instruksi presiden. Sebab anak juga rentan tertular virus Covid-19 dan dalam rangka mencegah sekolah menjadi klaster penyebaran covid. Ini juga untuk mendukung terlaksananya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).


"Saya juga mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) lengkap walaupun sudah divaksin karena penularan Omicron sangat cepat," tutur Kabinda NTB. 


Disamping itu, salah satu Guru di SDN 52 Cakranegara, Hema Sopiana Azzahro mengapresiasi kegiatan tersebut dan berterima kasih kepada pemerintah, dinas kesehatan dan Binda NTB.


"Semoga dengan adanya kegiatan vaksinasi ini, Pembelajaran Tatap Muka dapat berjalan secara normal seperti sediakala", kata Hema.


Direncanakan sepanjang tahun 2022 Badan Intelijen Negara akan terus melaksanakan program vaksinasi baik kepada masyarakat umum maupun pelajaran guna untuk mempercepat terciptanya Herd Immunity di tengah masyarakat khususnya masyarakat NTB.

Redaksi Sabtu, 26 Februari 2022
BIN NTB Terus Percepat Vaksinasi Anak di Lotim




LOMBOK TIMUR - Badan Intelijen Negara Provinsi NTB kembali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun di wilayah Kabupaten Lombok Timur (22/02). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempercepat tercapainya herd immunity. Kali ini kegiatan dipusatkan di SDN 2 Semaya Kecamatan Sikur dengan target 290 anak menggunakan vaksin Sinovac.

Percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Binda NTB merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya menghadapi varian baru. Di samping itu juga mendukung terciptanya kekebalan kelompok sehingga masyarakat tahan terhadap VIRUS Covid-19 yang terus bermutasi.

Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan vaksinasi meningkatkan imunitas masyarakat di tengah pandemi ini.

"Di sini kita memang mengupayakan kecepatan vaksinasi, karena ternyata varian omicron itu cepat sekali menular," tutur Wara dalam keterangan pers Senin (21/02).

Kabinda NTB juga menghimbau kepada seluruh orang tua, wali murid dan masyarakat untuk tidak takut terkait kehalalan vaksin. Diharapkan mau mendatangi sentra vaksin yang telah disediakan

“Jangan lupa, setelah vaksin, tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di manapun berada. Guna mencegah penularan virus Covid-19 di sekitar kita,” sambungnya.

Redaksi Selasa, 22 Februari 2022
BIN Daerah NTB Salurkan Vaksin Anak Di Mataram

Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tengara Barat (NTB) kembali menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal bagi anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi digelar di SDN 10 Cakranegara, Kota Mataram dengan target 200 orang siswa dan digelar juga serentak di beberapa titik di 10 Kab/Kota se NTB dengan target 1.000 dosis.


Kabinda NTB, Wara Winahya menyebut kegiatan ini selaras dengan program percepatan vaksinasi pemerintah. Terlebih saat ini virus corona varian Omicron sudah masuk ke Indonesia.  


"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, BIN melaksanakan vaksinasi dengan cara jemput bola atau door to door. Dan pada tahun ini BIN mendapat target khusus penyaluran vaksinasi sebanyak 25 juta dosis untuk capai herd immunity," ujar Wara Winahya, Rabu (2/2/2022).


Khusus untuk Binda NTB, sejak bulan Januari dan Februari kali ini sebanyak 80.000 dosis akan diberikan kepada anak usia 6-11, lansia, dan masyarakat umum. Vaksin yang akan diberikan pun tidak terbatas dosis 1 saja, tetapi juga dosis 2 maupun booster. 


Menurutnya, dengan masuknya varian-varian baru Covid-19 membuat anak-anak semakin rentan terpapar COVID-19. Oleh karenanya perlu dilakukan vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka, terlebih saat ini aktivitas sekolah dengan tatap muka sudah mulai digelar.


"Direncanakan pada pekan selanjutnya, kami akan kembali menggelar vaksinasi massal di Lombok Tengah untuk mendukung persiapan Pra Musim Moto GP 2022 di Mandalika," kata Wara.


Wara juga mengingatkan masyarakat yang telah divaksin selalu menerapkan prokes 5M. Dia juga berharap, para orang tua bisa berperan maksimal dalam mengingatkan dan mengajarkan prokes bagi anak-anak.


Disamping itu, Kepala Sekolah SDN 10 Cakranegara, Husni Thamrin mengucapkan apresiasi kepada BIN karena telah mempercepat proses vaksin untuk anak.


"Terima kasih BIN sudah melaksanakan ini untuk mempercepat dan memperlancar proses vaksinasi di SDN 10 Cakranegara", katanya. 



Redaksi Rabu, 02 Februari 2022
Tinjau Vaksinasi Massal, Kabinda NTB Bangga Melihat Antusias Masyarakat


Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mendampingi Kepala BIN Daerah NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., meninjau langsung pelaksaan vaksinasi massal di Dusun Ai Puntuk Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir, Selasa 14 Desember 2021.


Di kesempatan itu, Bupati menyampaikan bahwa syarat utama untuk tercapainya herd imunnity adalah minimal 70 persen masyarakat sudah divaksin dosis pertama.


"Ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk mencegah penyebaran covid-19. Untuk itu, mari bersama-sama kita laksanakan vaksinasi ini" Ujar Bupati


Menurut Bupati, terdapat dua syarat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 ini, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan ativitas sehari-hari serta menyukseskan pelaksanaan program vaksinasi.


Meskipun perkembangan covid-19 di Kabupaten Sumbawa sudah mencapai nol kasus, Bupati menghimbau masyarakat agar tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan.


"Ini merupakan harapan kita bersama untuk menghilangkan covid-19 dari Kabupaten Sumbawa khususnya dan Indonesia pada umumnya." Pungkas Bupati


Sementara itu, Kepala BIN Daerah NTB, Menyampaikan rasa bangga melihat antusias masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi. Untuk itu, Kabinda NTB mengajak seluruh masyarakat untuk mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi ini, sehingga herd imunnity dapat segera tercapai.



Sumber : Facebook Prokopim Sumbawa

https://www.facebook.com/100015812522107/posts/1155283891675351/

Redaksi Rabu, 15 Desember 2021
Bentuk Herd Immunity, BIN dan Pemkot Bima Gelar Vaksinasi



Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Gencar laksanakan vaksinasi bagi Warga di lingkungan Kelurahan Sarae, Aksi Gencar Vaksinasi tersebut untuk mencapai target Vaksinasi, Pada Jum'at (10/12) yang dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan setempat.

Kepala Kelurahan Sarae, Oka Budiman, S.Pd mengucapkan terimakasih kepada jajaran Badan Intelijen Negara Daerah, yang telah mendukung program pemerintah, yakni, percepatan penanganan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kota Bima.

Kata Lurah, Kegiatan Vaksinasi yang dilakukan BIN bersama Pemkot ini, tidak lain bertujuan untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok atau Herd Immunity, sehingga kita bisa mengakhiri pandemi Covid-19 dan bisa kembali melaksanakan kegiatan secara normal,” ucapnya.

Ditambahkannya, Pemkot Bima saat ini gencar melakukan vaksinasi Covid-19 dengan target kita berdasarkan intruksi Walikota Bima bahwa diakhir bulan Desember 2021 ini masyarakat sudah tervaksin sekitar 90 persen. Terangnya.

Redaksi Jumat, 10 Desember 2021
Warga Kandai Dua Jadi Sasaran Vaksinasi BIN dan Dikes

Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah NTB, terus meningkatkan perannya dalam menggenjot capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Dompu. Hal ini, dilakukan dengan cara terus melaksanakan vaksinasi secara merata bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu.

Seperti yang dilakukan BIN NTB di lokasi Kelurahan Kandai Dua Barat, Kecamatan Woja, Rabu (8/12/2021). Dilokasi ini, BIN bersama Dikes, kembali melaksanakan kegiatan serbuan vaksinasi dengan sasaran vaksin masyarakat umum, tepatnya warga Kelurahan Kandai Dua Barat.

Vaksinasi, ini dilakukan secara langsung oleh pihak Puskesmas Dompu Barat dengan menggunakan dosis I dan II. Kegiatan ini juga, dibantu Pemerintah Kelurahan Kandai Dua, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta pihak lainnya.

Pelaksanaan kegiatan oleh BIN, ini pun diapresiasi Pemerintah Kecamatan Woja. Ia menilai, peran dan keperdulian BIN agar Kabupaten Dompu, mencapai target 70 persen capaian vaksinasi sangat luar biasa. Tidak hanya itu, antusias warga mengikuti dan menerima suntikan vaksin, juga meningkat.

"Antusias masyarakat Kandai Dua cukup tinggi untuk ikut vaksin," kata Camat Woja Suherman SPT, saat memantau langsung kegiatan vaksinasi massal yang dipusatkan di gedung TPQ Lingkungan Kandai Dua Barat, Kelurahan Kandai Dua.

Menurut Suherman, kegiatan yang dilaksanakan BIN, ini tentunya sangat membantu untuk capai vaksinasi di Kabupaten Dompu. "Kalau seperti ini kegiatannya. Maka kita di Kabupaten Dompu, akan mampu mencapai vaksinasi sesuai dengan target yang ditentukan," katanya.

Ditempat terpisah, Sekertaris Dikes Dompu, Maman SKM, M.MKes, mengatakan hingga Rabu (8/12/2021) jumlah orang yang sudah divaksin di wilayah Kabupaten Dompu dengan dosis 1 sebanyak 107.659 (61.71%) dan dosis 2 sebanyak 43.532 (24.95%). Sedangkan, dosis 3 khusus tenaga kesehatan (Nakes) sebanyak 1.528 (86.77%). "Total target sasaran 174.467 orang. Stok vaksin di Kabupaten 20.670 dosis," terangnya.

Redaksi Kamis, 09 Desember 2021
BIN dan Dikes Dompu Gelar Vaksinasi Door to Door Di Pasar Induk Dompu



Dalam rangka mempercepat capaian vaksinasi di Kab Dompu, BIN wilayah NTB bersama Dikes Kab Dompu melaksanakan serbuan vaksinasi dosis 1 dan 2 bagi para pedagang di pasar induk Dompu Kel Bada Kec Dompu Kab Dompu Senin (6/12/2021). Dalam kegiatan tersebut, BIN wilayah NTB bersama Puskesmas (PKM) Dompu Kota menurunkan 10 orang Nakes untuk memberikan pelayanan vaksin bagi para pedagang tersebut.

Kepala UPTD Pasar Induk Dompu, Muzakir Akbar, SE mengatakan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan tersebut. “Sejak pagi hari kami sudah umumkan kepada para pedagang untuk vaksin dilokasi pasar. Antusias para pedagang sangat tinggi dan banyak para pedagang yang ikut divaksin,” kata Muzakir, yang juga merupakan tokoh pemuda di Dompu ini.

Kepala PKM Dompu Kota H. Syarif Efendi, mengatakan bahwa dalam kegiatan vaksinasi bagi para pedagang di pasar induk Dompu tersebut sangat mendapat apresiasi dari warga masyarakat khususnya para pedagang. Selain pedagang, tim juga melayani vaksinasi bagi para pengunjung pasar.

Ditempat terpisah, Sekretaris Dikes Kab Dompu Maman SKM, mengatakan bahwa hingga 5 Desember 2021, capaian vaksinasi di Kab Dompu yakni, dosis 1 sebanyak 102.248 (58.63%), dosis 2 sebanyak 41.926 (24.03%) dan dosis 3 khusus Nakes sebanyak 1.526 orang atau (86.60%). Target sasaran 174.467 orang/dosis. Sedangkan stok vaksin di Kabupaten (belum termasuk stok di PKM) yakni sebanyak 23.558 dosis baik Sinovac, Moderna, BF dan Coronavac serta AstraZeneca



Redaksi Selasa, 07 Desember 2021
BIN Daerah NTB Gelar Vaksin Kedua Untuk Capai Target

Presiden Joko Widodo menargetkan 70 persen populasi penduduk Indonesia telah divaksin agar tercapai kekebalan komunal atau Herd Immunity.

BIN melalui 34 BIN Daerah Se-Indonesia termasuk BIN Daerah NTB terus melakukan upaya percepatan vaksinasi.

Seperti diketahui, hingga tanggal 22 November 2021, capaian vaksinasi di Indonesia baru sebesar 64,56% dosis pertama dan 42.86% dosis kedua. Khusus Provinsi NTB, saat ini telah mencapai 71,21% dosis pertama dan 39,25% dosis kedua.

Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto mengatakan walaupun capaian vaksinasi dosis pertama di NTB lebih tinggi dari nasional, tetapi capaian dosis kedua lebih rendah.

Oleh karena itu, BIN Daerah NTB melakukan percepatan vaksinasi sejak tanggal 17 November di 10 Kabupaten/Kota Se-NTB.

"Percepatan vaksinasi oleh BIN Daerah NTB menargetkan pelajar/santri serta masyarakat umum dengan door to door. Capaian vaksinasi hingga hari ini tanggal 22 November 2021 pukul 17.30 Wita yakni 13.585 dosis atau 86,63% dari target 15.680 dosis," katanya dalam siaran pers ke redaksi, Rabu (24/11/202).

Sebelumnya, BIN Daerah NTB juga telah melaksanakan vaksinasi di seluruh Kabupaten/Kota sebanyak 16.702 dosis sejak September-Oktober 2021.

"Apabila ditambah dengan kegiatan vaksinasi sampai dengan akhir Desember 2021 sejumlah 44.700 dosis maka jumlah total vaksinasi yang akan disalurkan sebanyak 61.402 dosis," jelasnya.

"Kita akan terus bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini agar dapat mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Hebat," imbuhnya.

Pelaksanaan vaksinasi tahap 2 di Ponpes Islahudiny disambut antusias ratusan santri dan santriwati. Ratna salah satu santriwati mengatakan setelah divaksinasi tahap 2 merasa tenang.

"Saya dan teman teman merasa aman," ungkapnya.

Selain merasa aman dalam beraktivitas, Ratna mengharapkan tidak ada masalah dengan vaksinasi.

"Semoga tidak ada Covid lagi," tukasnya.

Pimpinan Ponpes Al Islahuddiny Kediri Lombok, TGH Mukhlis Ibrahim menyampaikan terima kasih banyak kepada BIN Daerah NTB yang telah melaksanakan vaksinasi tahap 2.

"Alhamdulillah acara ini bisa terselenggara dengan sukses," paparnya.

PP Islahuddiny Kediri selalu mendukung program pemerintah termasuk program kesehatan vaksinasi Covid 19 mulai tahap 1 dan tahap 2. Dukungan ini sebagai antisipasi penyebaran Covid 19 di Indonesia.

"Program Pak Kabin bagus kita dukung," ujarnya

Redaksi Rabu, 24 November 2021
Vaksinasi Pelajar Dan Santri Oleh BIN Beserta Dikes Lombok Barat



Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kecamatan Kediri dan Dinas Kesehatan Lombok Barat menggelar gerebek vaksinasi bagi kalangan santri dan santriwati di tiga Ponpes terbesar di Kecamatan Kediri yakni Ponpes Nurul Hakim, Ponpes Abdusatar, dan Ponpes Al-Islahuddiny mulai tanggal 20-22 November 2021.


Camat Kediri Hermansyah yang dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa pihaknya optimis vaksinasi tahap dua ini bisa mencapai target 50 persen lebih. Hal itu tidak berlebihan. Sebab sambung dia, progres capaian vaksinasi tahap pertama kecamatan di Lombok Barat (Lobar) menempatkan Kecamatan Kediri pada posisi luar biasa mampu mencapai target 84. 5 persen vaksinasi dari jumlah penduduk 64.202 ribu, wajib vaksin 48.120 ribu.


"Kami optimis vaksinasi tahap dua ini mencapai 50 persen lebih sampai hari ini Senin (22/11). Kami atas nama pemerintah daerah Lombok Barat memberikan apresiasi atas dukungan BINDA, Dikes melalui Puskemas Kediri dan stakeholder yang lain atas suksesnya vaksiniasi ini," terangnya kepada media ini, Senin (22/11/2021).


Pihaknya fokus mengejar vaksinasi dosis tahap 2 bagi santri dan warga. Berdasarkan pengalaman vaksinasi tahap pertama pihaknya melakukan kajian dan analisis terhadap berbagai kekurangan.


Atas dasar itu pihaknya bergerak melakukan vaksinasi. Pihaknya melakukan koordinasi dengan Forkopimcam, kepala desa, kepala dusun, kepala puskesmas hingga satgas di kabupaten. Atas pengalaman itu vaksinasi berjalan sukses dan lancar sesuai harapan.


“Kami memberikan data by name by address by NIK kepada para kepala desa untuk dilakukan validasi secara vaktual di lapangan berapa jumlah warga kita belum divaksin," tukas dia.


Pimpinan Ponpes Al-Islahudin, Kediri TGH Mukhlis Ibrahim memberikan apresiasi kepada Badan Intelijen Negara (BIN) daerah Provinsi NTB, Polri, TNI, Pemerintah Daerah yang tengah berupaya melakukan vaksinasi d Ponpes ini. Program vaksinasi ini harus di dukung masyarakat. Vaksinasi ini merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat, terlebih santri dan santriwati agar mereka terlindungi dari penyebaran Covid-19. Pihaknya menilai pemerintah peduli dan memberikan perhatian serius terhadap penanggulangan Covid-19 ini.


"Sasaran vaksinasi untuk santri dan santriwati ini sangat bagus untuk keberlangsungan pembelajaran tatap muka," katanya.


Aktivitas pembelajaran di Ponpes ini, lanjut TGH Mukhlis Ibrahim masih mengunakan sistem Shift. Dengan adanya vaksinasi ini diharapkan pembelajaran tatap muka secara penuh bisa terlaksana dengan baik.


Sementara itu santriwati Hidayutur Rizkia Kelas 3 MTs Ponpes Yusuf Abdussatar mengaku merasa senang bisa vaksin. Dengan divaksinasi ini ia merasa sehat.


"Saya kangen pembelajaran tatap muka. Bisa berkumpul dengan teman-teman," tandasnya.


Redaksi Senin, 22 November 2021
Vaksinasi Massal Kembali Digelar BIN Di Dompu


Keperdulian Badan Intelejen Negara (BIN), terhadap capaian Vaksinasi COVID-19 di daerah, sangat luar biasa. Hal ini, dilakukan agar pencapaian vaksinasi sesuai dengan target yang ditentukan.

Sabtu (20/11/2021), BIN wilayah NTB kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi secara massal di wilayah Kabupaten Dompu. Kegiatan yang dicetus oleh BIN, ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) dan jajaran Puskesmas di Kabupaten Dompu.

Vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di lokasi SMP Negeri 3 Woja, Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja, ini diikuti oleh pelajar dan jajaran sekolah serta masyarakat setempat. "Hari ini, BIN bekerjasama dengan kami kembali melaksanakan vaksinasi. Orang orang yang divaksin ini termasuk pelajar (siswa dan siswi)," ungkap Sekertaris Dikes Dompu, Maman SKM.

Maman menyebut, serbuan vaksinasi bukan hanya dikalangan pelajar namun juga bagi masyarakat umum lainnya. "Kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat," katanya.

Kepala Puskesmas Dompu Barat, Kecamatan Woja Mujakir SKM mengatakan, antusias siswa cukup luar biasa untuk mengikuti kegiatan vaksin tersebut. "Kami juga mengapresiasi kepedulian BIN untuk menggenjot cakupan vaksinasi di Kabupaten Dompu," ungkapnya.

Mujakir menjelaskan, kegiatan vaksinasi bekerjasama dengan BIN, ini dilaksanakan sejak 18 November 2021. "Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan cakupan vaksinasi menuju 70 persen," jelasnya.

Disela waktu, Kepala SMP Negeri 3 Woja Dompu, Hj Ida Norkomala, juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan serbuan vaksinasi yang dilaksanakan BIN bekerjsama dengan Dikes dan Puskesmas.

"Alhamdulilah siswa kami sangat bersyukur bisa vaksin hari ini. Terimakasih untuk Dikes dan BIN serta Puskesmas Dompu Barat yang telah memvaksinasi anak didik kami," ucapnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dikes Dompu Hj Maria Ulfa, mengatakan sampai dengan 19 November 2021, cakupan vaksinasi di Kabupaten Dompu untuk dosis I sebanyak 84.087 (48.20%), dosis 2 sebanyak 33.407 (19.15%) dan dosis 3 untuk Nakes sebanyak 1.460 (82.91%).

Mengenai penanganan COVID-19, sejak akhir Oktober hingga November 2021, kasus COVID-19 di Dompu nihil. Sehingga, Kemenkes RI pada awal November 2021, menetapkan Kabupaten Dompu pada status PPKM level 1. " Semoga untuk evakuasi minggu ini, Dompu masih bertahan di level 1 PPKM," tandasnya

Redaksi Sabtu, 20 November 2021
Sasar Pelajar Dan Santri Di Bima, BIN Gelar Vaksinasi Massal

Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Nusa Tenggara Barat melalui Posda Kabupaten Bima menggelar vaksinasi massal pada empat titik posko vaksinasi di Kabupaten Bima, Jumat (19/11/2021) pagi hingga sore. Kegiatan serupa pada hari yang sama juga digelar pada sejumlah kota dan kabupaten di Bumi Gora.

Vaksinasi massal di wilayah Kabupaten Bima digelar di Aula Kantor Camat Woha, aula kantor Desa Darussalam Kecamatan Bolo, SMPN 5 Bolo di Desa Kara Kecamatan Bolo dan di aula kantor Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Vaksinasi massa bertajuk Indonesia Sehat- Indonesia Hebat ini menyasar pelajar, santri dan masyarakat umum.

Sejak Jumat pagi, ratusan warga mengantri di halaman kantor Camat Woha di Jalan Lintas Tente, di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha untuk mendapatkan vaksin. Kegiatan ini juga antusias diikuti para pelajar.

Salah satu peserta vaksinasi, Yusi Wulandari mengaku sengaja datang lebih awal di kantor Camat Woha untuk mendapatkan vaksinasi. Sejak awal dia sudah berniat menerima vaksin gratis yang disiapkan oleh pemerintah.Suasana Vaksinasi Massal yang Digelar BINDA NTB di Aula Kantor Camat Woha, Jumat (19/11/2021).

Warga Desa Naru, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima ini menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan khususnya BINDA NTB yang telah menfasilitasi dan melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat, di mana kegiatan vaksinasi aman dan dapat meningkatkan kekebalan, khususnya dalam rangka mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity).

“Untuk masyarakat lain tidak usah takut, karena vaksin aman,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh tokoh pemuda Desa Rabakodo Kabupaten Bima, Musliadin. Dia menyampaikan apresiasi atas vaksinasi massal Indonesia Sehat-Indonesia Hebat yang digelar BINDA NTB.

Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir untuk mengikuti vaksinasi. “Kalau saya ikut vaksinasi 1 itu sejak bulan 3 tahun 2021 lalu,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Woha, dr Dewi Puspaningsih, menjelaskan vaksinasi massal hasil kolaborasi pihaknya dengan Badan Intelijen Negara (BIN) antusias diikuti masyarakat. Terbukti dengan membludaknya peserta vaksinasi yang berlangsung di aula kantor Camat Woha. Vaksinasi massal telah tiga hari dilaksanakan pihaknya. Vaksinasi massal juga digelar dengan dukungan TNI-Polri, yakni Polsek Woha dan Koramil 1608-04/ Woha.

“Tidak usah takut untuk mengikuti vaksinasi, karena akan mewujudkan kekebalan tubuh,” ujarnya.

Pada hari yang sama, Pemerintah Desa Darussalam Kecamatan Bolo, Puskesmas Bolo dan BINDA NTB menggelar vaksinasi massal di aula kantor desa setempat. Kegiatan ini antusias diikuti para pelajar, masyarakat umum dari berbagai profesi.

Tokoh masyarakat Desa Darusalam yang juga Pendamping Desa, Thamrin SH mengungkapkan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi massal secara gratis di desa setempat. Hal ini sangat membantu masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksin.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan khususnya lembaga BIN,” ujar mantan anggota Panwascam Bolo ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Darussalam, Abdurrahman. Menurutnya, kegiatan vaksinasi massal yang digelar BINDA NTB bersama Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama yang belum mendapatkan dosis vaksin secara lengkap.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengikuti vaksinasi. Secara umum progres vaksinasi di desa setempat telah mencapai 60 persen. “Ada juga warga kami yang mengikuti vaksinasi di desa lain atau tempat lain, tapi belum masuk dalam satu data, sehingga perlu perbaikan sistem pelaporan, karena kami yakin capaian hampir semua,” ujarnya. 

Apresiasi yang sama juga disampaikan sejumlah pelajar yang mengikuti kegiatan vaksinasi BINDA NTB di SMPN 5 Bolo Kabupaten Bima.

Redaksi
Mewaspadai Provokasi KAMI Ganggu Penanganan Covid-19

SEJUMLAH oposisi Pemerintah berkumpul dan mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Publik pun diminta mewaspadai provokasi tersebut karena dianggap dapat menganggu penanganan Covid-19.
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah berhasil membuat bingung atas apa yang dilakukannya. Deklarasi untuk menyelamatkan Indonesia justru mengandung paradoks dimana saat deklarasi, kelompok tersebut malah tidak mematuhi protokol kesehatan. Lantas apa skenario yang tengah dibangun oleh kelompok oposisi swasta tersebut?
Denny Januar Ali atau yang akrab dipanggil Denny JA telah membeberkan 3 skenario yang mungkin dimainkan oleh KAMI.
Owner Lembaga Survei Indonesia (LSI) tersebut mengatakan bahwa 3 skema tersebut terbuka karena arah politik praktis tidak bisa diduga atau seperti bola liar. Politik praktis sendiri bisa didesain masuk dan keluar melalui pintu yang berbeda.
Skenario yang pertama, Denny menerangkan bahwa KAMI membawa pemerintahan Jokowi jatuh sebelum berakhir 2024. Namun, menurutnya, KAMI belum cukup kuat untuk menjatuhkan Presiden Jokowi saat ini.
Skenario selanjutnya, gerakan KAMI membesar dan segera menemukan calon presiden yang populer untuk diusung pada 2024 mendatang. Menurut Denny, KAMI bisa menjadi leader dengan menggandeng partai politik tertentu yang nantinya berguna untuk mengusung capres pada pemilu 2024.
Menurut Denny, Skenario tersebut hanya terbuka apabila KAMI solid hingga 2024. Namun, konon katanya, kekuatan KAMI juga menjadi kekurangannya. Ia menilai KAMI justru berpotensi pecah ketika harus fokus hanya pada satu pasangan capres dan cawapres saja, karena keberadaan tokoh yang beragam di dalamnya.
Skenario ketiga, Denny meyakini, bawhwa KAMI kan hadir sebagai bunga demokrasi belaka atau hanya sekadar pemanis pemerintahan saat ini.
Pada kesempatan berbeda, Abdul Kadir Karding selaku politikus PKB menilai bahwa apa yang dilakukan oleh KAMI merupakan koalisi orang-orang yang kalah dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam.
Menurutnya, hal tersebut bisa diketahi dari menurut tokoh-tokoh yang tergabung dalam KAMI yang sebagaian besar merupakan orang-orang yang kecewa dengan hasil pilpres tahun 2019 lalu.
Karding juga memandang bahwa deklarasi KAMI merupakan langkah yang tidak tepat. Dalam demokrasi, posisi terbaik yang seharusnya diambil pihak yang kalah dalam pilpres adalah mendukung pemerintah untuk hal-hal yang bersifat positif.
Kini masyarakat Indonesia tengah bergotong-royong dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa yang lahir di tengah pandemi virus corona. Tentu saja tidak tepat jika Deklarasi yang dilakukan oleh KAMI justru melanggar protokol kesehatan sehingga dapat menganggu upaya pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
Ahli Pandemi dan Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan adanya potensi kluster covid-19 pasca acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Lapangan Tugu Proklamasi.
Dalam aksi tersebut, massa terlihat mengabaikan jaga jarak protokol kesehatan pencegahan virus corona. Ratusan orang berkumpul tanpa mengindahkan protokol kesehatan covid-19 terkait jaga jarak.
Dicky menilai, tak adanya penerapan jaga jarak dalam acara KAMI. Menurutnya hal itu menandakan beberapa elemen masyarakat tidak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Padahal selama pandemi belum berakhir, semua komponen masyarakat haruslah tetap disiplin dalam penerapan intervensi tanpa obat dan vaksin yaitu penerapan perilaku pencegahan.
Pernyataan yang diungkapkan oleh Dicky ini berkaca pada pembentukan mega kluster akibat adanya aksi demonstrasi Black Lives Matter di Australia pasca kematian George Floyd di Amerika Serikat. Demo tersebut dilakukan di Melbourne dengan mengabaikan penggunaan masker dan physical distance.
Demo tersebut dihadiri sekitar 10 ribu orang dan menjadi mega kluster Covid-19. Alhasil muncul 242 kasus yang terjadi di gedung apartemen di kota terhubung atau terkait pada aksi demonstrasi Black Lives Matter protest di Melbourne.
Namun aksi ini rupanya tidak hanya sekedar aksi, salah satu peserta aksi justru mengaku mendapatkan bayaran sebesar Rp 200.000, ia adalah Bu Aminah. Ketida ditanya apa alasan datang ke Tugu Proklamasi, dirinya tidak tahu apa alasannya, hanya saja bu aminah mengaku bahwa dirinya akan datang karena diundang dan dapat uang dan snack.
Deklarasi KAMI memang menarik perhatian publik secara luas, namun bukan berarti masyarkat dengan rela hati ingin mendukung gerakan tersebut. Kalau sudah begini kapan KAMI akan move on? Pilpres masih lama.
*) Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini  

Redaksi Selasa, 01 September 2020
Kasus Corona di Indonesia Masuk Urutan ke-23 Dunia, Satgas Covid-19: Kasus Covid-19 Tidak Terlalu Buruk Dibanding Negara Lain

Kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia nyatanya telah mencapai lebih dari 125 ribu kasus.
Hingga Minggu (9/8/2020) sore, kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 125.396 kasus, dengan total kematian mencapai 5.723 jiwa.

Sementara itu, tingkat kesembuhan juga makin bertambah menjadi 80.952 orang.
Akibat hal tersebut, kini Indonesia resmi menempati urutan ke-9 di Asia dan urutan ke-23 di dunia terkait kasus positif corona.

Kendati demikian, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia tidak terlalu buruk jika dibandingkan negara-negara lain.

"Jadi (di Indonesia) ada 451 kasus per 1 juta penduduk. Indonesia urutan ke 145 dari 215 negara," ujar Wiku sebagaimana dikutip Kompas.com dari tayangan video di akun YouTube resmi BNPB, Senin (10/8/2020).
"Kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita relatif tidak terlalu buruk tapi kita harus tetap waspada," lanjut Wiku.

Data ini berdasarkan pencatatan Satgas Penanganan Covid-19 merujuk sumber Worldometers dan Our World in Data per 8 Agustus 2020. 
Sebagai perbandingan, Wiku memaparkan data kasus di sejumlah negara lain.

Misalnya, di Amerika Serikat, tercatat 15.549 kasus per 1 juta penduduk.

Kemudian, Brazil tercatat 14.166 kasus per 1 juta penduduk.
Lalu, Italia dengan 4.137 kasus per 1 juta penduduk dan Australia dengan 2.432 kasus per 1 juta penduduk.

Wiku juga mengungkapkan, selama ini masyarakat melihat kondisi kasus Covid-19 dari jumlah total kasus yang ada.
Namun, menurutnya, akan lebih tepat jika dilihat per satuan jumlah penduduk.

"Sebenarnya kalau kita lihat lebih pas itu per satuan jumlah penduduk. Jadi kalau kita kihat per satuan jumlah penduduk dan dilihatnya per negara, bukan dari satu wilayah tertentu," tambah Wiku.
Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. (*)

Redaksi Kamis, 13 Agustus 2020