Results for "PARIWISATA"
Lepas 293 Wisudawan Poltekpar di Sirkuit Mandalika, Sandiaga Serukan Kebangkitan Pariwisata NTB


 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mewisuda 239 lulusan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok di Gedung VVIP Delux Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (18/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah sukses menyelesaikan pendidikan.

Namun, Sandiaga Uno juga, menegaskan tugas dan kewajiban mereka belum usai. Para lulusan diharapkan dapat mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, khususnya NTB.

"Hari ini kita berkesempatan melepas masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif dari Poltekpar Lombok, atas dukungan Bapak Gubernur terus mendorong event-event berkelas dunia dan pariwisata sekarang sudah mulai bangkit," kata Sandiaga Uno.

"Saya baru menerima proposal dari Pak Gubernur untuk menggagas beberapa event tingkat nasional dan internasional tahun ini, dan tahun depan akan ada MX GP yang rencananya akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Samota dan Lombok," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya berharap kepada para lulusan wisudawan terbaik untuk memberikan dukungan kepada kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok.

Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, mensejahterakan komunitas-komunitas yang selama ini terdampak pandemi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

"Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa terbaik kita, wisudawan-wisudawan yang memiliki potensi, bukan hanya memasuki industri pariwisata, tetapi mereka juga memiliki esensi untuk menciptakan lapangan kerja dengan menjadi pengusaha, menjadi pembuka lapangan kerja," ujar Sandiaga Uno.

"Targetnya lapangan kerja baru 1,1 juta tahun ini dan tahun 2024 ada 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas," tambahnya.

Sandiaga optimis target tersebut dapat tercapai.

Sebab, merujuk survei Kemenparekraf, sebanyak 70 persen para lulusan politeknik di bawah lingkungan Kemenparekraf sudah mendapatkan pekerjaan, sedangkan 30 persen ingin memulai usahanya sendirinya.

"Jadi ini adalah sebuah institusi pendidikan yang bukan menambah jumlah pengangguran, tapi justru mengatasi dan memberikan solusi untuk mengurangi pengangguran," kata Sandiaga Uno.

"Merekalah garda-garda terdepan dan kami yakin di NTB mereka juga akan menampilkan sisi terbaik dari lulusan-lulusan Poltekpar se-Indonesia yang kita harapkan akan mampu menciptakan peluang usaha dan membuka lapangan kerja," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah.

Perubahan besar katanya telah terjadi di NTB saat ini.

Sirkuit Mandalika yang menjadi lokasi wisuda katanya menjadi saksi sejarah atas perubahan yang tak terlihat secara kasat mata.

Perubahan tersebut seperti yang terlihat dari World Superbike.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang semula diisi oleh orang asing kini diungkapkannya telah beralih kepada lulusan Poltekpar Lombok.

Begitu juga dengan sejumlah event balap berkelas internasional lainnya.

"Nah ini baru satu event, bayangkan kalau tahun depan dengan bantuan Pak Menteri dan temen-temen Kementerian kita akan menjadi tuan rumah berbagai event internasional hampir setiap bulan," kata Zulkieflimansyah.

"Oleh karena itu temen-temen (wisudawan) bukan hanya siap untuk bekerja, tetapi meningkatkan standar pelayanan di Nusa Tenggara Barat. Jadi bukan hanya mencari kerja, tapi meningkatkan servis menjadi lebih baik," harapnya.


Redaksi Minggu, 20 November 2022
Ribuan Pelaku Wisata di Gili Divaksin, Ini Kata Wagub NTB

Foto: Polda NTB
Jakarta - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Siti Rohmi Djalillah bersama Kapolres Lombok Utara AKBP Feri Jaya Satriansyah meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku pariwisata di Medana Bay Marina, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara (Lotara). Kegiatan vaksinasi dilakukan oleh Batalyon Vaksinator COVID-19, yang dibentuk oleh Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Merespons hal ini. Siti mengapresiasi antusias para pelaku pariwisata di Lombok Utara yang rela mengantre untuk mendapatkan vaksin. Meskipun demikian, ia mengimbau agar masyarakat tetap menunggu, mengingat pemberian vaksin dilakukan bertahap.

"Ini sangat bagus, namun perlu diketahui bahwa pemberian vaksin ini bertahap, vaksin juga di-drop dari pusat bertahap, pemberian vaksinnya juga bertahap, yang kita utamakan yang penting penting dulu, seperti lansia, tenaga kesehatan, TNI-Polri, pelayan publik, termasuk pelaku pariwisata seperti ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).

Soal vaksin, Siti menegaskan bahwa lansia perlu menjadi prioritas dalam program vaksinasi, khususnya di Lombok Utara.

"Bukan hanya di Lombok Utara saja, di semua kabupaten juga saya lakukan penekanan agar lansia diprioritaskan untuk mendapat vaksin, karena mereka yang paling rentan terhadap penyakit," tegasnya

Sementara itu, Feri mengatakan pihaknya akan selalu siap mendukung Pemkab untuk mempercepat vaksinasi di Lotara.

"Batalyon Vaksinator yang kami bentuk selalu siap untuk melaksanakan tugas mulia ini, kami juga sudah memerintahkan Bhabinkamtibmas kami untuk terus melakukan pendekatan kepada masyarakat, termasuk memberi arahan kepada lansia dan masyarakat pada umumnya untuk segera divaksin," ungkapnya

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Siti Rohmi Djalillah Foto: Polda NTB

Lebih lanjut ia menjelaskan sejak 2 April lalu, para pelaku pariwisata di Lotara telah mulai mendapatkan vaksinasi. Ia berharap hal ini akan membuat pariwisata di Lotara semakin membaik.

"Saya bersyukur karena pelaku pariwisata mendapatkan vaksin hari ini, saya juga berharap warga Gili segera divaksin, jangan sampai pelaku pariwisata saja yang divaksin, tapi warganya belum, biar adil warga juga segera divaksin," katanya.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara melalui Kepala Seksi Surveilans Imunisasi, Ayunah menjelaskan pelaksanaan vaksinasi untuk lansia. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi, ia menyebut pada pertengahan April 2021, akan dibagikan 1.000 vaksin untuk lansia.

"Ini pemberitahuannya sudah masuk, pertengahan April ini kami akan diberikan 1.000 vaksin untuk lansia, Insyaallah pertengahan April kita akan mulai melaksanakan vaksin untuk Lansia," katanya.

Sejak dilakukan pada 2 April lalu, Ayunah menjelaskan hingga saat ini telah ada 800 orang pelaku pariwisata yang mendapatkan vaksinasi.

"Tanggal 2 April 65 orang yang kami vaksin, tanggal 3 April 319 orang, hari ini 416 orang jadi total pelaku pariwisata yang sudah kami vaksin berjumlah 800 orang, sisanya kita laksanakan besok," jelasnya.

Ia menyebut Dinkes Lotara telah menyiapkan untuk pelaku pariwisata di Lotara sebanyak 1.500 Vaksin, sedangkan jumlah pelaku pariwisata di Lotara mencapai 2.000 lebih.

"Untuk kekurangannya kita akan di-drop-kan lagi, pemerintah pusat biasanya melihat siklus pemberian vaksin, kalau vaksinnya kurang kita akan langsung di-drop-kan lagi," imbuhnya.

Terkait hal ini, Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan pun turut mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi untuk pelaku pariwisata hari ini. Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap Pariwisata di Lotara dapat segera pulih.

"Travel Buble yang direncanakan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno perlu dipikirkan, sekiranya program itu jadi, Lombok Utara akan menjadi salah satu target kunjungan wisatawan, terlebih Gili yang paling dekat dengan Bali," pungkasnya.
(mul/mpr)

Sumber: Detik.com

Redaksi Selasa, 06 April 2021
Wishnutama: Kita Bisa Atasi Pandemi Asal Tak Ada Ego Sektoral

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menceritakan obrolannya di helikopter saat perjalanan bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi soal penanganan pandemi Covid-19. 
Hal itu disampaikan Wishnutama dalam sambutan saat peluncuran aplikasi baru pemesanan tiket kapal feri berbasis online milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang disiarkan secara virtual, Sabtu, 25 Juli 2020.
Wishnutama mengatakan, dalam penanganan pandemi semua lembaga dan Kementerian harus bersinergi agar masalah ini bisa terselesaikan dengan baik. "Kita bisa mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik asal kita tak berpikir ego sektoral. Kita tak berpikir di bidang kita masing-masing," kata Wishnutama seraya menirukan omongan Erick di helikopter,  Sabtu, 25 Juli 2020.
Selain tak berpikir ego sektoral, Wishnutama mengatakan, semua pihak, seperti lembaga dan Kementerian harus bisa kerja sama dalam menghadapi pandemi ini. Terlebih, kata dia, di dunia ini tak ada yang tau pasti kapan penyebaran virus Corona ini akan berakhir.
Oleh karena itu, Wishnutama menegaskan semua pihak harus bisa bekerja sama. "Agar kita dapat melalui pandemi dengan baik."
Sementara itu, Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono juga meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Ia meminta masyarakat tak terlena dengan uji klinis yang dilakukan terhadap kandidat vaksin Covid-19 dari perusahaan cina, Sinovac. “Tetap lakukan yang sudah terbukti bermanfaat, yaitu jaga jarak, pakai masker,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 22 Juli 2020.
Pandu mengatakan pemerintah juga harus terus mempromosikan penerapan protokol kesehatan tersebut. Selain itu, pemerintah juga harus terus meningkatkan kapasitas tes dan penelusuran orang yang terduga terinfeksi. “Jangan ini terdistraksi, seakan nanti dananya habis untuk uji vaksin yang vaksinnya bukan milik kita,” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah tengah mengembangkan vaksin yang dilakukan oleh Bio Farma dengan Sinovac Biotech. Pengembangan vaksin akan memasuki fase uji klinis pada awal Agustus mendatang. Uji klinis ini merupakan tindak lanjut atas datangnya 2.400 dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke Indonesia.
EKO WAHYUDI l M ROSSENO AJI

Redaksi Sabtu, 08 Agustus 2020
BPS NTB: tamu wisatawan menginap di hotel 1,5 juta orang hingga September


Mataram - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat merilis jumlah tamu yang menginap di hotel yang tersebar di 10 kabupaten/kota sebanyak 1,5 juta orang periode Januari-September 2019, di mana sebagian besar adalah orang dalam negeri.

"Pengumpulan data dilakukan di 10 kabupaten/kota. Pendataan mencakup tamu yang menginap di hotel bintang dan melati," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS NTB, I Gusti Lanang Putra, dalam acara workshop wartawan di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan sebagian besar tamu menginap di hotel bintang yang jumlahnya sebanyak 83 hotel. Seluruh hotel bintang tersebar di tujuh kabupaten/kota di NTB, kecuali di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu.

Sementara tamu yang menginap di hotel nonbintang relatif masih rendah dengan rata-rata tingkat okupansi sebesar 20 persen per bulan.

"Okupansi hotel bintang rata-rata di atas 50 persen, sedangkan nonbintang 20 persen. Apa karena jumlah hotel nonbintang yang relatif banyak, yakni mencapai 1.128 hotel atau tamu yang menginap masih sangat kurang," ujar Gusti.

Ia menjelaskan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (dalam persen).

Memberikan gambaran berapa persen kamar yang tersedia pada akomodasi terisi oleh tamu yang menginap dalam suatu waktu tertentu.

Angka tersebut menunjukkan apakah suatu akomodasi diminati oleh pengunjung atau tidak, sehingga dapat dilihat apakah di suatu daerah masih kurang keberadaan akomodasi atau tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (wisatawan).

" Apabila TPK memiliki nilai cukup besar berarti akomodasi hotel di suatu daerah diminati oleh pengunjung. Sebaliknya apabila TPK memiliki nilai yang kecil, berarti akomodasi di suatu daerah kurang diminati oleh pengunjung," ucap Gusti.

Menurut dia, jumlah tamu menginap di hotel sebanyak 1,5 juta orang periode Januari-September 2019 tidak bisa dijadikan acuan dalam melihat capaian target angka kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 4 juta orang pada 2019.

Untuk mengetahui jumlah wisatawan yang datang ke NTB dilakukan melalui pendataan di bandara dan pelabuhan yang menjadi pintu masuk wisatawan.

Gusti menambahkan pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah target angka kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 4 juta orang hingga akhir 2019 akan tercapai. Hal itu tergantung dari situasi daerah dan minat orang untuk datang ke NTB.

Hal itu juga dipengaruhi oleh persaingan antardaerah dan antarnegara dalam menarik minat wisatawan untuk datang berwisata.

Pada 2019-2020, persaingan industri pariwisata semakin ketat, daerah-daerah lain terus berupaya untuk memajukan pariwisatanya, salah satu contoh Banyuwangi. Begitu juga di tingkat internasional, negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand, juga terus menggenjot angka kunjungan wisatawan.

"Jadi NTB harus punya daya saing untuk menarik minat wisatawan berkunjung, seperti yang dilakukan daerah lain dan negara-negara yang menjadi tujuan wisata," kata Gusti.







Berita Kamis, 21 November 2019
Menpora menegaskan dukung MotoGP di Mandalika

Mataram - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan bahwa dirinya mendukung pelaksanaan MotoGP 2021 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, selama persiapan terus dilakukan.
“Saya mendukung MotoGP di Mandalika. Yang penting adalah persiapannya. Tidak boleh kita mempertahankan tempat yang tidak siap. Indonesia bisa malu,” ujar Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin.
Dia melanjutkan, Indonesia sudah mendapatkan kepercayaan besar untuk menggelar MotoGP tahun 2021.
Oleh karena itu, kesempatan tersebut tidak bisa disia-siakan.
“Indonesia sudah terlanjur ditunjuk. Kan, tidak bisa terlaksana kalau tidak siap. Namun kalau benar-benar siap, ya, kita jalan,” kata Menpora.
Menpora Zainudin Amali sempat mendapatkan sorotan dari masyarakat NTB, termasuk Bupati Lombok Tengah Moh. Suhaili, setelah menyebut bahwa MotoGP tahun 2021 bisa dipindahkan ke Jawa Timur dari Mandalika.
Namun, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkiflimansyah menganggap bahwa ucapan Menpora sebagai motivasi untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur MotoGP termasuk sirkuit.
Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, masih dalam pembangunan yang diawasi langsung oleh Dorna Sports, pihak penyelenggara balapan MotoGP, serta pengelola yaitu perusahaan BUMN Korporasi Pengembangan Wisata Indonesia (ITDC).
Pihak Dorna Sports yakni CEO Carmelo Ezpeleta dan Direktur Olahraga Carlos Ezpeleta sempat meninjau pembangunan sirkuit Mandalika pada akhir Oktober 2019 dan menyatakan puas dengan perkembangan sirkuit yang rencananya memiliki panjang lintasan 4,31 km dengan 17 tikungan.
“Ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama terindah di dunia,” kata Carmelo ketika itu. (PN)

Berita Selasa, 05 November 2019
Tinjau Pembangunan Sirkuit Mandalika, CEO Dorna : Akan Jadi Sirkuit Jalan Raya Terindah di Dunia

Mataram – Dorna nampaknya sangat serius menyelenggarakan MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Keseriusan pemilik tunggal hak penyelenggaraan MotoGP ini dibuktikan dengan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan sirkuit di KEK Mandalika.
CEO Dorna Sports SL, Carmelo Ezpeleta yang menyempatkan waktunya langsung cek lapangan, Senin, 28 Oktober 2019. Didampingi Sporting Direktur Dorna Carlos Ezpeleta, Direktur Utama PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan, Sekda Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah, Asisten II Setda Pemprov NTB, H. Ridwansyah.
Lintasan sirkuit Mandalika dibangun sepanjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Seluruh sisi ditinjau. Nampak para petinggi Dorna ini sangat puas melihat progress pembangunan sirkuit Mandalika. Pihaknya juga optimis Sirkuit Mandalika akan menjadi ikon sirkuit jalan raya terindah di dunia.
“Ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama terindah di dunia,” ujar Carmelo Ezpeleta.
Penyelenggaraan MotoGP 2021 juga optimis dilaksanakan. Pembangunan. sirkuit diyakini akan selesai tepat waktu. Ia juga menyampaikan, apalagi Indonesia menjadi salah satu negara penggemar MotoGP terbesar di dunia. Direktur Utama PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, juga mengaku optimis pembangunan sirkuit Mandalika akan selesai tepat waktu. Kehadiran Carmelo Ezpeleta menjadi bukti bahwa Sirkuit Mandalika akan selesai tepat waktu.
Dalam proses pembangunan Sirkuit Mandalika,  ITDC tidak akan bekerja sendirian. Karena, pembangunan Sirkuit Mandalika sudah menyangkut dan membawa nama pemerintah dan negara. Sehingga, tidak ada keraguan bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika tidak akan selesai.
“Ini bukan proyek ITDC tapi proyek Indonesia, apalagi ini menyangkut pariwisata dan olahraga. Indonesia sudah membuktikan itu mampu menyelenggarakan Asian Games, sebagai ajang olahraga terbesar kedua setelah olimpiade dan MotoGP memiliki penggemar setiap minggunya di tonton 430 juta televisi di seluruh dunia dan ini terbesar dan Dorna sangat yakin itu dengan potensi yang besar dimiliki Indonesia,” demikian Mansoer. (PN)




Berita Rabu, 30 Oktober 2019
Keindahan Pulau Lombok-Sumbawa dipromosikan di Australia


Mataram - Keindahan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat dipromosikan di Perth, Australia dalam Festival Indonesia yang digelar pada 25 - 27 Oktober 2019.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Anita Achmad mengatakan acara Festival Indonesia yang berlangsung selama 3 hari ini merupakan kegiatan dalam memperingati hubungan diplomatik Indonesia Australia ke 70 tahun dan berlangsung di tempat paling bergengsi Elizabeth Quay, Pert.

Acara ini didukung oleh KJRI, Kementerian Pariwisata dan Pemprov NTB melalui BPPD dan Dinas Pariwisata.

"Australia menjadi pasar yang menjanjikan bagi Lombok Sumbawa. Selain direct flight yang telah tersedia, Indonesia merupakan second home bagi wisatawan Australia," kata Anita dalam keterangan tertulis yang terima di Mataram, Minggu.

Ia menilai, kedekatan geografis serta potensi pariwisata baik alam dan budaya termasuk kuliner Indonesia dalam hal ini Lombok Sumbawa banyak digemari wisatawan. Karena itu, sudah seharusnya seluruh pihak baik pemerintah, pelaku pariwisata serius dalam menggarap pasar Australia.

"Perlu strategi yang baik dan tepat dalam memajukan pariwisata NTB. Termasuk dalam melakukan promosi harus matang dan terencana, kerja harus terukur serta memiliki "timeline" yang pasti," ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mengakui pembukaan rute Perth - Lombok merupakan dukungan yang berarti bagi program pariwisata NTB.

"Ke depan akan membidik rute lainnya ke Australia terlebih guna mendukung tercapainya target angka kunjungan 4,5 juta wisatawan pada 2020," katanya.

Dari berbagai sumber, perkembangan pariwisata NTB pada semester pertama 2019 mengalami pergerakan positif. Di antaranya adalah meningkatnya animo kunjungan wisatawan Australia ke Lombok melalui direct flight.

"Hal ini menjadi sinyal yang baik untuk merawat pasar Australia dimana rata rata wisatawan Australia melakukan perjalanan wisata ke luar negri 1 sampai 2 x dalam 1 tahun," katanya.

Saat ini NTB menjadi satu dari berbagai fokus pembangunan pariwisata nasional. NTB didukung untuk menjadi world class destination, sehingga keseriusan pemerintah pusat dalam menjadikan Mandalika sebgaai destinasi super prioritas wajib disambut dengan serius

Pada Festival Indonesia di Pert, Australia disajikan atraksi budaya NTB, berbagai materi promosi seperti boklet, leaflet maupun brosur paket wisata serta penampilan baju khas NTB yang digunakan oleh tim dari BPPD NTB. Berbagai motif tenun tak lupa dipamerkan sebagai salah satu produk unggulan dari NTB. (PN)











Berita Senin, 28 Oktober 2019
Sirkuit Mandalika siap dipakai tes pramusim MotoGP


Mataram - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat siap menjamu tes pra-musim MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika.

"Kami siap dan sangat gembira dapat menjamu tes pra-musim MotoGP 2021 seperti yang direncanakan oleh DORNA," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Mataram, Sabtu.

Abdulbar menyatakan pembangunan sirkuit Mandalika, Lombok akan selesai sesuai jadwal yang ditetapkan, sehingga MotoGP Mandalika dapat masuk kalender balap 2021.

"Saat ini pembangunan Mandalika sirkuit memasuki tahap ground work badan jalan yang telah mencapai 30 persen. Pengaspalan badan jalan akan dimulai pada Desember 2019 sebelum kemudian dilanjutkan dengan upgrading permukaan badan jalan menjadi lintasan balap, sehingga akhir tahun 2020 kami targetkan pembangunan sirkuit dapat selesai, sehingga dapat menjamu tes pra-musim 2021, yang diperkirakan berlangsung Februari atau Maret 2021 sebelum musim 2021 dimulai," jelas Abdulbar M. Mansoer.

Sirkuit Mandalika yang saat ini tengah dibangun di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok, NTB, seperti yang diumumkan oleh Dorna Sports SL (DORNA), pemegang hak siar MotoGP, akan menjadi salah satu lokasi tes pra-musim 2021 oleh para riders, jika MotoGP Mandalika masuk ke dalam kalender 2021.

Menurut Abdulbar, tes pra-musim 2021 di Lombok dijadwalkan berlangsung selama 3 hari seperti yang diumumkan oleh DORNA dan diperkirakan akan diikuti oleh semua contracted riders, sesuai peraturan FIM World Championship Grand Prix Regulation yang mewajibkan contracted riders untuk mengikuti sejumlah tes resmi yang dijadwalkan oleh penyelenggara MotoGP.

"Sejauh ini hanya ada empat tes untuk musim 2021 yang diumumkan oleh DORNA, yaitu satu kali tes pra-musim selama 3 hari di Lombok, dua kali tes 1 hari pada hari Senin setelah event balap dan satu kali tes 2 hari masing-masing di sirkuit yang akan ditentukan kemudian," katanya.

Sirkuit Mandalika akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun dari tahap konsep. Sirkuit akan memiliki panjang 4,31 km dan 17 tikungan yang dibangun di tengah-tengah kluster sport and entertainment di kawasan pariwisata Mandalika. Sirkuit terbuka ini akan menyajikan pemandangan indah bukit dan pantai, dibangun sebagai atraksi kelas dunia dalam mengembangkan Mandalika sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. (PN)
 






Sumber: https://mataram.antaranews.com/

Berita Sabtu, 19 Oktober 2019
Menpar Sebut Lombok Jagonya Wisata Halal

PortalNTB.com – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyebut Lombok adalah jagonya wisata halal. Dengan mengembangkan positioning wisata halal, terjadi lompatan pertumbuhan wisatawan, baik mancanegara dan nusantara ke NTB.
Menpar mengatakan, Lombok mulai bergerak mengembangkan positioning wisata halal pada 2015. Ia menyebut, sebelum tahun itu, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB tidak mudah.
‘’Kita sepakat masuk dengan positioning halal. Akhirnya, ikut lomba halal tourism in the world. Tahun 2015, Lombok terpilih sebagai the best halal tourism in the world,’’ kata Menpar pada The International Halal Tourism Conference 2019, Kamis, 10 Oktober 2019 malam di Mataram.
Arief mengatakan, dulunya angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke NTB hanya satu juta orang pada 2012. Karena 90 persen wisatawan yang datang ke NTB datang dari Bali. Dulunya, Lombok menjadi destinasi ke dua setelah Bali. Dan pertumbuhan angka kunjungan wisatawan ke NTB sangat lambat.
‘’Akhirnya, kita sepakat ke positioning baru itu  halal tourism. Kita tetapkan brandingnya Moslem Friendly Lombok. 2016, kita menerima 12 penghargaan dari 14 penghargaan. Kembali Lombok menerima tiga penghargaan. Ini menunjukkan memang Lombok jagonya wisata halal,’’ kata Arief.
Ia menjelaskan, begitu Lombok mendapatkan penghargaan, angka kunjungan wisatawan mancanegara tumbuh sebesar 32 persen. Sedangkan pertumbuhan wisatawan nusantara 47 persen.
Bahkan, kata Arief, salah satu destinasi wisata halal Pasar Pancingan di Lombok Tengah, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Menpar mengaku bertanya kepada salah satu warga yang bernama Ibu Zaenab. Dulu, pendapatannya sebesar Rp1,5 juta sebulan. Namun dengan mengembangkan positioning wisata halal, pendapatannya menjadi Rp30 juta sebulan.
Selain mendapatkan penghargaan pada 2015 dan 2016, kata Menpar, pada tahun 2019 ini, NTB dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia, versi Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara dari tahun ke tahun, terus mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang ke NTB ditargetkan 4,5 juta orang.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc  mengatakan komitmen Pemprov untuk terus mengembangkan wisata halal di NTB. Apalagi NTB memiliki eksotisme dan aura yang berbeda dibanding daerah lain di Indonesia, bahkan dunia.
‘’Banyak wisatawan yang kami temui, dari Australia, dari Korea mengatakan ketika datang ke Lombok, mereka merasakan aura yang berbeda. Banyak hal yang lebih indah. Lebih utama, eksotisme Lombok ini memang luar biasa,’’ katanya.
Ia mengatakan, Islam sangat compatible dengan wisata. Apalagi wisata halal yang saat ini menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia.
Gubernur menjelaskan, seluruh perangkat dan infrastruktur untuk terus memajukan wisata halal di NTB ini. Pemprov akan terus mengupayakan adanya penerbangan langsung (direct flight) dari Timur Tengah dan berbagai negara ke NTB. Dengan adanya penerbangan langsung maka orang yang punya banyak uang akan lebih mudah datang ke NTB.
The International Halal Tourism Conference 2019, digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kegiatan ini ditujukan untuk menjadikan NTB, sebagai lokasi diselenggarakannya kegiatan, dapat menjadi rujukan wisata halal sesuai dengan syariat Islam.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 350 peserta dari berbagai negara. Tampil sebagai pembicara adalah Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc, dan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
Ketua Komite Konferensi Halal Internasional, Muhyidin Junaidi, menerangkan bahwa dipilihnya NTB sebagai lokasi kegiatan mengingat penghargaan yang telah banyak diterima terkait pengembangan wisata halal. Salah satunya 12 penghargaan pada ajang World Halal Tourism Award 2016 lalu.
‘’Wisata halal adalah industri yang punya potensi besar belakangan ini,’’ ujar Muhyidin. Terlebih posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Karena itu, penyelenggaraan The International Halal Tourism Conference 2019 di NTB menjadi penanda peran Indonesia sebagai negara yang menjalankan wisata halal di dunia. (PN)




Berita Jumat, 18 Oktober 2019
KH. Ma’ruf Amin : Soal Wisata Halal, Lombok Jadi Rujukan

Mataram – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Wakil Presiden terpilih, Prof. Dr. KH. Ma’aruf Amin, hadir dalam The International Halal Tourism Conference 2019 di Mataram, Kamis, 10 Oktober 2019.
The International Halal Tourism Conference diharapkan dapat menjadikan pengembangan wisata halal di Indonesia meningkat. Sekaligus melahirkan rekomendasi dan putusan atau rujukan yang dapat disebarkan dan digunakan oleh provinsi lain.
‘’MUI memang mengusung isu Halal Is My Life,’’ ujar Ma’aruf. Karena itu, pengembangan wisata halal dicanangkan untuk terintegrasi dengan produk halal lainnya, seperti industri halal melalui sertifikasi dan perbankan syariah yang saat ini tengah digalakkan.
Diterangkan Ma’aruf bahwa industri halal MUI telah tersebar di berbagai negara dan diterapkan oleh 50 lembaga luar negeri. Diantaranya dicontohkan seperti yang telah dijalin di Korea dan China. Karena itu, wisata halal memiliki pangsa pasar potensial dengan sendirinya.
‘’MUI punya kepentingan (ikut) mengembangkan wisata halal di Indonesia,’’ ujarnya.
Diterangkan Ma’aruf, Indonesia secara umum merupakan negara yang indah dan menarik. Karena itu, tingkat kunjungan wisatawan bukan dikarenakan oleh kurangnya potensi namun karena pengelolaan wisata yang belum maksimal.
‘’Wisata halal ini (diusung) untuk mendorong supaya wisata di Indonesia semakin berkembang,’’ ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi poin penting dari diusungnya wisata halal adalah berjalannya seluruh proses industri seperti restoran, hotel, agen perjalanan, dan lain-lain dengan menerapkan syariat. Dengan begitu, pangsa pasar yang memerlukan ketersediaan fasilitas wisata halal dapat diakomodir dan merasa nyaman.
Di NTB sendiri, Ma’aruf menerangkan pengembangan wisata halal telah berjalan baik. Dicontohkan seperti pembangunan Islamic Center Hubbul Wathan yang dapat dijadikan ikon wisata halal.
‘’Untuk menjadi daya tarik, upaya-upaya kita memoles objek wisata kita dan memberikan layanan yang lebih baik,’’ ujarnya.
MUI disebut Ma’aruf telah memiliki komitmen untuk mendorong penerapan wisata halal di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya melalui pengadaan fasilitas wisata halal berupa tempat ibadah, restoran, hotel, dan lain-lain yang terstandar halal. ‘’MUI akan terus menopang untuk berkembangnya industri halal di NTB dan Indonesia,’’ pungkasnya. (PN)





Berita Sabtu, 12 Oktober 2019
MUI mendorong NTB jadi pusat destinasi wisata halal dunia


Mataram - Masjelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong Indonesia dan Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi pusat dan destinasi wisata halal terbesar di dunia.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, KH Muhyiddin Junaidi mengatakan peluang Indonesia dan NTB menjadi pusat destinasi wisata halal dunia terbuka lebar, sebab Indonesia didukung dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan sumber daya alam (SDA) khususnya destinasi wisatanya yang indah, termasuk di NTB.

"Indonesia memiliki mayoritas penduduknya Islam terbesar di dunia, begitu juga dengan NTB. Ini merupakan modal sekaligus peluang yang harus dikembangkan oleh pemerintah pusat dan khususnya NTB sudah memulai itu sejak awal," kata Muhyiddin Junaidi disela-sela acara Konfrensi Internasional Pariwisata Halal di Kota Mataram, NTB, Jumat.

Ia mengakui, MUI melihat NTB berhasil mengembangkan pariwisata halal. Ini terbukti jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke NTB setiap tahun menunjukkan peningkatan. Salah satunya dari negara - negara Timur Tengah yang notabenenya merupakan pasar wisata halal. Belum lagi sejumlah penghargaan destinasi halal sudah di raih oleh NTB.

"Pemprov NTB sudah berhasil menarik wisatawan baik domestik dan internasional. Semoga ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan," ucapnya.

Muhyiddin Junaidi menegaskan walaupun NTB berhasil mendatangkan wisatawan domestik dan internasional, namun untuk dapat menjadi pusat wisata halal dunia tentu bukan tugas yang ringan, sebab jika berbicara konsep pariwisata halal maka bukan saja pada aspek makanan dan minuman, dan fashion. Tapi pariwisata halal juga berkaitan dengan fasilitas, lingkungan yang bersih, kebutuhan manusia saat berada di destinasi halal, seperti transportasi, hotel, rumah sakit, dan destinasi yang bersih serta lainnya.

"Jadi masih banyak yang tidak memahami apa itu pariwisata halal, dikira wisata halal itu bagaimana membatasi gerak gerik wisatawan. Padahal tidak, tapi bagaimana soal higienis, menghindari perbuatan melawan hukum seperti narkoba. Ada aturan-aturan yang perlu dijaga, hotel memiliki tempat ibadah dan sebagainya. Jadi  jangan kira wisatawan mancanegara datang kemudian tidak berpakaian lantas kita tekan karena tidak halal. Tapi bagaimana dengan wisata hala itu mereka menghargai kearifan lokal daerah setempat," kata Muhyiddin Junaidi.

Selain berkaitan dengan urusan makanan dan minuman dan pengelolaan destinasi. Pariwisata halal juga berkaitan bagaimana di destinasi wisata halal terdapat perbankan syariah atau pengelolaan keuangan bersyariah. Bahkan, bila perlu nanti ada paket tour wisata syariah, pemandu yang bersertifikasi.

"Nah ini yang sedang kita dorong agar pemerintah ikut mengembangkan perbankan dan pengelolaan keuangan bersyariah di seluruh destinasi. Karena ini penting, apalagi ekonomi dunia sudah bergerak ke ekonomi syariah dan Indonesia berpeluang menjadi pengelola keuangan syariah terbesar di dunia," katanya.

Di samping itu, kata dia, yang tidak kalah penting dari pariwisata halal bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih, terutama dari sampah. Sebab, diakui Muhyiddin kekurangan destinasi wisata di Indonesia yang tergambarkan oleh wisawatan tidak bersih dan tidak terawat. Salah satunya toilet.

"Kebersihan toilet ini harus menjadi perhatian bersama tidak hanya pemerintah tapi seluruh pihak. Termasuk, soal kedisiplinan dan pelayanan baik di bandara maupun tempat umum lainnya," ujarnya.

Karena itu, menurutnya, konfrensi Internasional Pariwisata Halal yang di ikuti 300 peserta dari seluruh daerah termasuk sejumlah perwakilan luar negeri tersebut memiliki posisi penting bagi Indonesia dan NTB khususnya sebagai tuan rumah.

"Dari konfrensi inilah kita mendapatkan sebuah gambaran, masukan dan saran untuk kita jadikan sebagai bahan perbaikan dalam pengembangan pariwisata halal baik di daerah dan nasional," katanya. (PN)









Berita
MotoGP Mandalika diproyeksikan dikunjungi 100 ribu wisatawan

Lombok Tengah, NTB - Pergelaran balap MotoGP 2021 di sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat diproyeksikan atau ditargetkan dikunjungi 100 ribu wisatawan.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat meninjau lokasi sirkuit MotoGP Mandalika, Kamis mengatakan Indonesia merupakan salah satu pengguna motor terbesar di dunia.

Karena itu, ke depan ada sekitar 100.000 wisatawan yang diproyeksikan menonton MotoGP. Sehingga hal ini tentu akan berdampak pesat terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia.

"Indonesia merupakan pengguna motor terbesar di dunia, penggemar MotoGP di domestik sangat besar, dan di dunia juga sangat besar. Sehingga diharapkan MotoGP menjadi daya tarik utama KEK Mandalika," ujarnya.
Arief optimistis kegiatan MotoGP ini akan sangat menguntungkan untuk Indonesia, termasuk NTB sebagai lokasi balap MotoGP. Bahkan, setelah melihat lokasi Arief Yahya mengaku puas karena saat ini progres pembangunan sirkuit sudah mencapai sekitar 10 persen.
"Kita siap untuk melaksanakan event MotoGP pada 2021. Apalagi ini kita punya pertama kali, dan kalau ada berita yang mengatakan tidak menguntungkan, maka saya harus melakukan klarifikasi. Karena tidak ada referensi yang mengatakan MotoGP di seluruh dunia itu tidak menguntungkan," tegasnya.
Menteri mengakui berbagai kendala yang ada saat ini seperti pembebasan lahan, tidak akan menggangu kegiatan nantinya. Mengingat masalah lahan memang menjadi permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan pariwisata. Hanya saja pihaknya optimistis dengan sinergitas berbagai komponen, akan menjadikan berbagai permasalahan cepat rampung.
"Kalau secara umum masalah atau kendala pengembangan wisata adalah pembebasan lahan, maka itu akan diselesaikan pihak ITDC, dengan dibantu pemerintah. Namun yang jelas, kegiatan MotoGP akan berjalan, mengingat Mandalika adalah daerah yang memiliki pantai terindah di Indonesia, sehingga menjadi salah satu pilihan wisata bahari," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer mengatakan, saat ini progres pembangunan keseluruhan sirkuit MotoGP baru 10 persen dengan progres Ground Work mencapai 30 persen. Di mana dalam sirkuit juga akan dibangun sekitar tiga terowongan. Hal itu dilakukan agar nantinya wisatawan bisa masuk di area tengah sirkuit. Mengingat konsep sirkuit ini bukan tertutup, dan menjadi satu-satunya di dunia yang telah mendapatkan izin ketika tidak digunakan balapan, maka bisa digunakan untuk kegiatan wisata yang lain.

"Jadi ada akses untuk menuju kawasan di tengah sirkuit, karena di lokasi juga akan kita buatkan destinasi wisata, seperti tempat camping dan pariwisata lainnya. Jadi ada akses untuk menuju ke tengah, supaya tidak mengganggu balapan," jelas Abdulbar Mansoer.

Ia menyampaikan, pada Desember nanti, akan mulai pengaspalan untuk lintasan, dan akhir tahun 2020 sudah selesai, serta akan segera di uji coba.
Selanjutnya pada November 2019 nanti sambungnya, akan di launching untuk penjualan tiket awal MotoGP, yang rencananya untuk awal, tiket akan dijual sebanyak 20.000 tiket.

Hanya saja pihaknya belum berani membeberkan berapa harga tiket tersebut.
"Akhir november akan ada penjualan tiket awal/ pre sale. Kita mulai penjualan awal antara 10.000 sampai 20.000. Kita lihat animo masyarakat nanti," katanya. (PN)









Berita Jumat, 11 Oktober 2019
Menpar akan meninjau progres Sirkuit MotoGP Mandalika

Mataram - Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan meninjau progres pembangunan Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis besok (10/10).
"Rencananya Pak Menteri akan meninjau lokasi Sirkuit Mandalika," kata Corporate Secretary PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Miranti Nasti Rendranti di Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan, dalam kunjungannya tersebut, Menpar Arief Yahya akan melihat apa yang bisa di bantu oleh Kementerian Pariwisata untuk tahun berikutnya.
"Misalkan Kemenpar membantu adanya event-event di kawasan Mandalika, sehingga ada rangkaian kegiatan atau branding sebelum gelaran MotoGP dilaksanakan," katanya.
Diketahui, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC memastikan proses pembangunan sirkuit jalan raya (Street Circuit) dan penyelenggaraan MotoGP tahun 2021 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB akan berjalan sesuai rencana dan jadwal yang ditetapkan.
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer, mengatakan pembangunan Mandalika Street Circuit, untuk penyelenggaraan MotoGP mulai 2021, telah menyelesaikan proses pengukuran topografi dan penyelidikan tanah. Dan, saat ini telah memasuki tahap "land clearing" dan pemagaran sekeliling area sirkuit.
Dari pagar keliling sepanjang 6,25 km, telah terbangun 2,5 km atau sekitar 42 persen. Sementara land clearing mencapai 98.000m2 dari rencana 432.000 m2.
"Kami pastikan pembangunan Mandalika Street Circuit saat ini berjalan sesuai rencana, yaitu memulai konstruksi pada Oktober 2019. Selain kegiatan di lapangan yang fokus pada area sirkuit, berupa pemagaran yang hampir mencapai 50 persen dan land clearing," ucap Abdulbar dalam keterangan tertulis yang diterima Antara.
Proses homologasi desain Mandalika Street Circuit juga telah menyepakati Center Line desain sirkuit, artinya telah menyepakati titik-titik koordinat, panjang, dan lengkung lintasan satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan kesepakatan Center Line tersebut, ITDC bersama mitra kerja pembangunan Mandalika Street Circuit, yaitu Mrk1 Consulting dan Vinci Construction Grands Projects, investor Mandalika Street Circuit, tengah menyiapkan dokumen homologasi yang akan diserahkan kepada Federation Internationale de Motocyclisme/International Motorcycling Federation (FIM) dalam waktu dekat.
Selanjutnya dokumen homologasi yang telah disetujui FIM akan menjadi dasar penyusunan Detailed Engineering Design (DED) atau gambar kerja yang mencakup rencana teknis, arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan sebelum memulai tahapan konstruksi pada Oktober 2019.
"Sejak Mandalika Street Circuit disepakati menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP di Indonesia, kami mengikuti setiap proses perencanaan, khususnya homologasi sirkuit dengan hati-hati dan sesuai ketentuan, untuk memastikan sirkuit dapat digunakan mulai 2021 dengan tingkat safety sesuai standarisasi FIM dan Dorna," paparnya.
Menurut Abdulbar, inspeksi FIM atas sirkuit dilakukan selama proses homologasi desain, saat sirkuit selesai dibangun dan
sebelum tanggal balapan. Sedangkan uji coba sirkuit oleh riders akan ditentukan oleh Dorna, sesuai dengan availability riders sebelum tanggal race/balapan.

"Promoter’s Agreement yang kami tandatangani bersama Dorna, tidak mensyaratkan uji coba sirkuit harus dilakukan satu tahun sebelum tanggal balapan," tegas Abdulbar.
Ia mengatakan tanggal balapan MotoGP Mandalika untuk musim 2021 akan diumumkan pada Agustus 2020. ITDC menargetkan dapat melakukan uji kelayakan sirkuit pada akhir 2020.
Kepastian penyelenggaraan even MotoGP di KEK Mandalika diperoleh setelah ITDC menandatangani Promoter's Agreement dengan Dorna pada 28 Januari di Madrid, dimana Mandalika ditunjuk untuk menjadi tuan rumah balap MotoGP selama 5 tahun mulai tahun 2021.
Selain menjadi tuan rumah balap MotoGP, Mandalika juga mendapatkan kontrak untuk menggelar FIM MOTUL Superbike World Championship (WSBK).
"Penyelenggaraan even MotoGP dan WSBK ini diyakini akan memberikan positioning yang kuat bagi The Mandalika sebagai salah satu destinasi sport tourism unggulan di Indonesia," ucapnya.
Abdulbar menjelaskan komitmen manajemen untuk mewujudkan MotoGP Mandalika 2021 juga didasari oleh besarnya multiplier effect yang akan dihasilkan oleh even tersebut, seperti penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS.
Selain itu, juga menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan akan mendorong peningkatan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun.
Guna mewujudkan penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada 2021, manajemen ITDC mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, bahkan Pemerintah Pusat telah berkomitmen meningkatkan aksesibilitas ke kawasan melalui pembangunan infrastruktur.
Infrastruktur tersebut berupa penyiapan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17 km dari Lombok International Airport (LIA) ke The Mandalika, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di Lombok International Airport (LIA), pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal.
Sedangkan dukungan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah diberikan guna menjamin terwujudnya penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mulai 2021, salah satunya melalui pembentukan Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika oleh Pemkab dan Forkopimda Lombok Tengah.
"Dengan perhatian dan dukungan yang begitu besar dari pemerintah pusat dan daerah terhadap keberhasilan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021, kami yakin persiapan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021 dapat berjalan sesuai jadwal. Kami mohon dukungan semua pihak agar kami dapat mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia untuk menyaksikan gelaran MotoGP 2021 di Mandalika," katanya. (PN)






Berita Kamis, 10 Oktober 2019
Kunjungan wisatawan mancanegara ke NTB mulai meningkat pascagempa

Mataram - Pelaku pariwisata yang juga menjadi anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, H. Misbach Mulyadi mengatakan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB setahun lebih pascagempa mulai menunjukkan peningkatan.
"Pada awal-awal pascagempa tingkat hunian hotel di NTB di bawah 10 persen, bahkan tidak ada. Tapi setahun setelah gempa sudah naik sampai 60 persen. Itu artinya kunjungan wisatawan ke daerah kita naik," ujar Misbach di Mataram, Selasa.
Menurutnya, meningkatnya kunjungan wisatawan khususnya mancanegara tidak terlepas dari kedatangan wisman Australia yang didorong penerbangan langsung Lombok - Perth.
"Memang adanya penerbangan langsung dari Australia ke Lombok sangat membantu kunjungan wisman kita," ucap Misbach yang juga memiliki hotel di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Karena itu, Misbach mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dan maskapai untuk memperbanyak penerbangan langsung ke Lombok, baik domestik maupun internasional sehingga wisatawan yang datang ke NTB akan semakin banyak.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan agenda pemerintah pusat yang telah menetapkan NTB salah satu destinasi priorotas pariwisata nasional bersama daerah lain di Indonesia.
"Jadi saya mendukung usaha-usaha yang dilakukan pemerintah provinsi meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB perlu kita dorong. Bahkan, ada pernyataan gubernur kunjungan wisatawan Australia meningkat karena ada penerbangan langsung itu sudah tepat dan itu terbukti wisatawan Australia ke daerah kita memang naik," katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mengakui penerbangan langsung Lombok – Perth memberikan kontribusi yang mengagumkan dalam mendongkrak angka kunjungan wisatawan Australia ke NTB hingga naik empat kali lipat.
Gubernur meyakini penerbangan langsung Lombok – Perth menjadi salah satu faktor utama yang memicu pertumbuhan mengesankan tersebut.
Hal ini merujuk pada data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok (BIL), dalam kurun waktu Januari-September 2019.
Data tersebut memperlihatkan, sepanjang Januari-September 2018, jumlah warga Australia yang datang ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok hanya mencapai 2.633 orang. Sementara, data per Januari-September 2019, jumlahnya meningkat menjadi 13.814 orang.
"Naik 425 persen atau lebih dari empat kali lipat dibanding tahun lalu," ujarnya.
Menurut Zulkieflimansyah peningkatan tersebut tak hanya pada kunjungan wisatawan Australia, tapi peningkatan serupa juga terjadi pada wisman Jerman yang mengunjungi NTB melalui BIL. Jumlahnya meningkat dari 4.877 orang per Januari-September 2018 menjadi 5.204 orang per Januari-September 2019.
"Peningkatan jumlah pengunjung dari Australia dan Jerman ini membuat kondisi pariwisata NTB kini nyaris menyamai kondisi NTB sebelum terkena imbas gempa bumi pada Agustus 2018," ucapnya.
 

Dilihat dari data Imigrasi, total pax keseluruhan per Januari-September 2019 mencapai 197.033 orang. Angka tersebut nyaris menyamai data per Januari-September 2018 yang mencapai 220.003 orang.
Penurunan jumlah wisatawan ini memang merupakan imbas dari gempa yang melanda NTB pada Agustus 2018. Penurunan terbesar bersumber dari pengunjung dari Malaysia yang pada Januari-September 2018 mencapai 66.156 orang dan turun ke angka 25.811 orang pada Januari-September 2019.
Karena itu, dirinya bersama Wakil Gubernur NTB dan jajarannyaterus mendorong penerbangan langsung dari berbagai negara ke NTB bisa ditambah.
Menurut Gubernur, hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi para pelaku usaha di bidang pariwisata, serta pemerintah daerah. Untuk itu, ia berharap, seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata, terus mendorong penyediaan atraksi atau destinasi wisata yang selaras dengan selera wisatawan.
"Dalam mendorong peningkatan pariwisata, tentunya harus diimbangi juga dengan upaya promosi dan pengenalan wisata NTB ke berbagai pihak," katanya. (PN)






Berita Selasa, 08 Oktober 2019