MATARAM-Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) NTB berharap gelaran Festival Pesona Bau Nyale bulan depan menjadi moment perbaikan pariwisata NTB. Pihaknya pun saat ini mulai mempromosikan berbagai paket-paket wisata yang bisa ditawarkan pada mitra di seluruh daerah maupun konsumen. Disamping itu promosi event dan launching juga diharapkan segera dilakukan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB serta Dinas Pariwisata NTB demi membantu pihak industri menjual layanan dan jasa miliknya.
”Instansi bisa langsung promosi apa saja keunggulan Bau Nyale tahun ini. Tugas kita tinggal jualan paketnya seusai isi kegiatan,” kata Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Joka, Selasa (10/1).
Meski dalam ancaman Omicorn, pihaknya optimis event ini banyak diincar para wisatawan domestik. Terlebih, tarif harga akomodasi dan transportasi Februari masih cenderung terjangkau. Belum ada kenaikan tarif seperti momentum MotoGP Maret mendatang. Artinya Bau Nyale sedikitnya mampu memberikan dampak pada jumlah pesanan yang lebih banyak dari hari normal biasanya. Rencananya, pihaknya akan menjual paket terjangkau tiga hari dua malam tak lebih dari Rp 2 jutaan. Sudah termasuk akomodasi dan transportasi hingga kuliner. ”Kita bisa sasar wisatawan yang memiliki ketertarikan pada wisata sejarah dan budaya tentang Bau Nyale ini,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku saat ini masih menanti rangkaian kegiatan yang akan menyemarakkan kegiatan. Pihaknya banyak berharap momen ini bisa menggaet minat wisatawan yang tak sedikit seperti perhelatan event Bau Nyale sebelum masa pandemi.
”Kalau dulu banyak penikmatnya, sejak pandemi sempat hilang. Kita coba gairahkan kembali tahun ini,” imbuhnya.
Ketua Asosiasi Homestay Mandalika Ruslan juga menyuarakan hal serupa. Apalagi kondisi okupansi pada homestay saat ini masih sepi. Padahal okupansi pada sejumlah hotel di kawasan Lombok Tengah khususnya KEK Mandalika sudah banyak dipesan tamu jelang MotoGP. Untuk itu, pihaknya berharap besar Festival Event Bau Nyale memberikan sedikit harapan pemasukan bagi pengusaha homestay setempat. Sembari menanti reservasi, tak sedikit anggota terus membenahi kondisi kamar agar tampak jauh lebih baik saat kedatangan tamu nanti. ”Kondisinya masih sama, kita harap Februari mendatang bisa lebih baik,” imbuhnya.
sumber lombokpost.jawapos.com