Results for "hoax"
5 Fakta Kawat Masker Medis Disebut Antena 5G Pembunuh

Jakarta Sebuah video yang viral di Facebook membuat heboh warganet. Dalam video itu, dipaparkan bahwa kawat dalam masker medis sebenarnya berfungsi sebagai antena 5G yang bisa membunuh si pemakai

Dalam video yang diunggah akun Makedah Boyce pada 20 Juni, narator berkata bahwa "Antena 5G pembunuh. Itulah yang ada di dalam masker yang harus dipakai semua orang."
Narator itu menganjurkan orang-orang untuk membuat sendiri masker mereka dengan menakut-nakuti pengguna masker medis.
"Mereka meminta Anda memakainya agar Anda bisa bernapas tepat di atas lubang hidung Anda, sehingga Anda dapat menghirupnya dan itu akan langsung masuk ke otak Anda dan memulai penghancuran."

1. Hoaks belaka

Facebook sudah menandai video tersebut sebagai hoaks. Karena faktanya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah pakar kesehatan, satu-satunya fungsi dari kawat itu adalah untuk meningkatkan efek melindungi pada masker medis.

2. Untuk menyesuaikan dengan bentuk hidung

Dalam video WHO yang menjelaskan cara mengenakan masker medis, Dr. April Baller, pakar pengendalian infeksi dari organisasi tersebut, mengatakan, "Temukan bagian atas dari masker, bagian itu biasanya ditandai dengan adanya strip logam."
Baller menginstruksikan para pengguna untuk memakai masker kemudian menambahkan, "Cubit strip logam itu untuk menyesuaikannya dengan bentuk hidung Anda."

3. Menjadi penanda bagaimana masker harus dipakai

Dalam sebuah video dari program Bloomberg QuickTake News, Seto Wing Hong, salah satu direktur di Pusat Kolaborasi Bidang Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular WHO, menunjukkan bagian atas masker dan mengatakan, "Bisakah Anda melihat ini? Strip logam yang kuat, kecil, dan tebal ini? Ini untuk menunjukkan bahwa Anda harus meletakkannya di atas. Mengapa? Karena saat Anda mengenakan masker, Anda perlu menekannya sampai menjepit hidung Anda, lalu Anda menarik masker ke bawah."

4. Agar lebih nyaman dipakai

Strip logam atau kawat pada masker bedah memungkinkan masker itu untuk "dibentuk sesuai dengan hidung penggunanya agar lebih nyaman dipakai," menurut juru bicara 3M, produsen alat pelindung diri (APD), seperti dilansir Xinhua, Selasa (28/7/2020).

5. Tak ada dampak kesehatan dengan paparan teknologi nirkabel

Terkait risiko kesehatan dari 5G, WHO pada Februari lalu mengatakan melalui situs webnya, "Setelah melakukan banyak penelitian, tidak ada dampak kesehatan yang merugikan terkait dengan paparan teknologi nirkabel."

Redaksi Sabtu, 01 Agustus 2020
Perang Melawan Hoax Tentang Covid-19 di Indonesia
Dr. Rohadi Sp.BS, FICS, FINPS (Ketua IDI Kota Mataram, Ketua BSMI Provinsi NTB)
REPUBLIKA.CO.ID, Kehadiran media sosial seperti facebook, instagram, line, whatsaap membuat kita lebih mudah mendapatkan informasi ketimbang dari media cetak seperti Koran dan majalah. Namun kemudahan yang kita peroleh ternyata membawa dampak yang serius. Media sosial ternyata menjadi tempat yang sumber tumbuhnya Hoax.
Hoax merupakan berita bohong yang merugikan orang lain. Hal itu disebabkan informasi tersebut dapat menilai seseorang secara sepihak tanpa mengetahui kebenarannya Sejak Virus corona yang menjangkit Negara china dan sebagian besar Negara-negara didunia termasuk Indonesia. Banyak sekali temuan berita mengenai virus tersebut yang ternyata merupakan informasi palsu.
Dari sinilah sesungguhnya peran kaum terpelajar Indonesia untuk tidak mudah tergiring oleh opini yang beredar di media sosial. Tidak mudah percaya pada informasi yang sedang diperbincangkan di masyarakat. Sebab kaum terpelajar ini memiliki sikap kritis dalam melihat setiap persoalan yang terjadi di sekelilingnya. Tidak boleh apatis atau menerima apa adanya tanpa menganalisis, menelaah terlebih dahulu setiap berita yang dikonsumsinya.
Sudah menjadi kewajiban besar kaum terpelajar ini membawa masyarakat menuju perubahan kearah yang lebih baik. Dalam Menjaga kenyamanan masyarakat terkait maraknya hoax virus tersebut ada beberapa hal yang perlu mereka lakukan bukan sebaliknya ikut menyebarkan dan menulis Hoax.
Pertama ialah bijak dalam memanfaatkan internet. Gunakanlah internet secukupnya saja. Melihat begaimana media sosial saat ini menjadi ladang subur tumbuhnya hoax, maka untuk mencegah peluang besar kita terpengaruh sebaiknya membatasinya dengan kegiatan yang lebih positif, seperti membaca buku dan sebagainya.
Kedua adalah membudayakan membaca yang baik dan benar. Agar mendapatkan inti sari dari sebuah berita, kita dituntut teliti memahami keseluruhan teks tersebut. Maka jangan membaca hanya sepenggal tetapi secara utuh mulai dari judul sampai kalimat akhir. Supaya tidak mudah terpedaya oleh judul-judul berita yang isinya bisa jadi merupakan provokasi.
Ketiga ialah jangan menyebarluaskan konten hoax. Jangan mudah tergoda untuk membagikan tautan.Bahaya betul jika seorang yang kita anggap terpelajar malah ikut-ikutan dalam menyebarluaskan sebuah hoax. Oleh karena itu kawan-kawan kaum terpelajar Indonesia harus benar-benar menjadi filter ditengah-tengah masyarakat. Memberikan informasi yang kredibel bagi masyarakat. Menjadi tameng dalam menjegah hoax corona yang mencoba merusak ketertiban masyarakat Indonesia.
Disinilah peran kaum terpelajar ini sebagai agen perubahan dan sebagai agen control sosial masyarakat dapat memberikan suasana disiplin, aman, tentram ditengah maraknya hoax corona. Demi membantu mewujudkan Negara Indonesia yang lebih baik lagi.
Wahai kawan-kawan tenaga medis dan paramedis, hendaknya memberikan informasi apapun yang berhubungan dengan kesehatan harus berdasarkan kaidah ilmiahnya…Harus berdasarkan Evidence Base Medicine dan Value Base Medicine, Bukan Testimoni Base MedicineEvidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.
Dengan demikian, dalam praktek, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya. EBM merupakan keterpaduan antara Best research evidence dan Clinical expertise. Identifikasi evidence yang lebih baru yang mungkin bisa berbeda dengan apa yang telah diputuskan sebelumnya, juga untuk menjamin agar intervensi yang akhirnya diputuskan betul-betul memberi manfaat yang lebih besar dari resikonya (“do more good than harm”).
Demikian pula menulis opini yang berarti akan menyebarluaskan gagasan ke ruang publik dimanapun termasuk koran cetak, koran online maupun media lain. Menulis opini berarti memberikan wawasan dan pengetahuan untuk orang lain. Berbagai informasi, data, juga pengalaman.  Karena itulah, kegiatan menulis opini mestinya kegiatan yang dilakukan dengan hati-hati. Bikinlah Opini sesuai kaidah ilmiah dan ada patokan ilmiahnya. Beropinilah sesuai Bidang yang di Kuasai..Jangan mengeluarkan opini yang bukan bidangnya.
Hoax yang beredar dari berbagai Daerah. Yang terbaru dari Manado dan Mataram ini sangat menggangu dan menyakiti tenaga medis yang sudah berpeluh melawan Covid-19. Ayo Masyarakat jangan Mudah termakan Hoax…ini membahayakan.  (Dirangkum dari Berbagai Sumber).

Berita Sabtu, 06 Juni 2020
AMSI dan Polda NTB Sinergi Lawan Hoaks


PORTALNTB.com – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah NTB dan Polda NTB bersinergi melawan hoaks atau berita bohong. Kesepakatan tersebut usai beraudiensi dengan Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana, Selasa, 22 Oktober 2019.

Dalam audiensi yang digelar di Polda NTB, Ketua AMSI NTB TGH Fauzan Zakaria menyampaikan bahwa audiensi itu dilakukan sebagai bagian dari program kerja AMSI NTB, dalam membina hubungan baik dengan instansi pemerintahan di daerah se-NTB.
“Tujuan audiensi ini untuk bersilaturrahmi dan menjalin sinergi, antara AMSI sebagai asosiasi perusahaan media online dengan pemerintah di daerah, dan saat ini dengan pihak Polda NTB khususnya Kapolda,” katanya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas beragam kegiatan yang akan dilaksanakan AMSI NTB, dalam mendukung program percepatan pembangunan daerah, termasuk upaya menekan munculnya berita atau informasi hoaks di tengah publik.
“Sejak dideklarasikan pada 23 September lalu, AMSI NTB terus melakukan roadshow atau sosialisasi kepada kepala-kepala daerah atau Forkopimda, termasuk dengan Kapolda dan Danrem,” katanya.
Ketua AMSI NTB yang akrab disapa Tuan Guru Millenial itu menyampaikan, kunjungan ke Polda NTB itu merupakan bentuk dukungan nyata AMSI NTB, terhadap Kepolisian dalam menangkal penyebaran berita atau informasi hoaks. Di mana menurutnya penyebaran berita atau informasi hoaks di tataran AMSI, dikatakan sebagai penyebaran fitnah yang harus dan wajib dicegah dengan berbagai upaya.
“Secara kebetulan saat ini adalah Hari Santri Nasional, maka istilah berita atau informasi hoaks menurut kami di AMSI NTB, meminjam bahasa kaum santri adalah berita fitnah. Jadi, tugas Kepolisian dan kami di media untuk mencegah penyebarannya, paling tidak berupaya meminimalisir jumlah dan menekan penyebarannya,” ujarnya.
Dalam audiensi itu, rombongan Ketua AMSI NTB didampingi Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara serta para ketua bidang dan anggota. Sementara dari pihak Polda NTB, Kapolda didampingi Direktur Intelkam Kombes Pol Drs. Susilo Rahayu Irianto, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Kombes Pol. Syamsuddin Baharudin, dan Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. H. Purnama.
Kapolda NTB Irjen Pol. Nana Sudjana mengapresiasi audiensi yang digagas AMSI NTB tersebut. Ia menyampaikan bahwa dengan adanya organisasi yang mewadahi media, maka komunikasi antara Kepolisian dengan media akan berjalan dengan baik.
“Ini sangat kami apresiasi, kita respek, hal seperti ini patut kita syukuri, sehingga penyebaran informasi atau berita hoaks dapat kita tekan semaksimal mungkin. Demikian pula dengan program kerja Polda NTB, akan terpublikasi dan diketahui oleh masyarakat,” katanya.
Kapolda juga menekankan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dengan media, terutama media online yang dapat dikatakan dibaca oleh publik global.
“Berbeda dengan media cetak, media online kan tak terbatas ruang, jadi siapa saja dapat mengakses berita dan informasi dari media online. Jadi keberadaan AMSI dianggap penting untuk dapat menyaring pemberitaan, yang mengarah kepada hal-hal negatif untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” ujarnya.
Karena itu, Kapolda berharap agar media-media yang ada baik cetak, elektronik maupun media online untuk ikut bersama-sama, menciptakan kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Selain itu, dalam pertemuan tersebut pihak Polda NTB juga memastikan untuk mensosialisasikan Memorandum of Understanding (MoU), yang telah ditandatangani Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Dewan Pers. Terkait pemberitaan media yang dilaporankan atau diadukan ke pihak Kepolisian, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Purnama,  menyampaikan, pihak Kepolisian tetap berpedoman kepada undang-undang yang berlaku dan MoU tersebut.
“Kami akan melakukan pendalaman dulu, apakah konten yang diupload adalah sebuah karya jurnalistik. Apabila memang itu karya jurnalistik, ada mekanisme, di mana karya jurnalistik tersebut diuji di Dewan Pers, nanti ada rekomendasi dari Dewan Pers,” katanya.
“Kita harus menghormati undang-undang dan MoU yang diatur,” ujarnya. (PN)









Berita Sabtu, 26 Oktober 2019
Dosen UGM mendukung pelaporan Hanum Rais ke polisi


PortalNTB.com -  Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagas Pujilaksono Widyakanigara mendukung pihak-pihak yang melaporkan Hanum Rais ke kepolisian atas ucapannya di media sosial terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, tapi lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan," ujar Bagas dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.

Selain untuk membuktikan ucapan Hanum Rais, kata Bagas, pelaporan ini juga penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang semakin kebablasan sehingga tak jarang menimbulkan hoaks dan fitnah.

Menurut Bagas, cuitan Hanum Rais berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat sebagaimana cuitannya dulu terkait Ratna Sarumpaet.

Sebagai anggota DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Bagas, mestinya Hanum Rais menjaga etika dan moral.

"Saya sangat setuju dengan ucapan Pak Amien Rais bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih, harus adil," ujar Bagas.

Sebelumnya organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.

Sementara itu dikutip dari Tempo.co, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan pelaporan Hanum Rais tak memuat fakta hukum.

Menurut Drajad, Hanum dalam cuitannya tidak menyebut nama secara eksplisit dan spesifik sehingga tak ada pihak yang dirugikan. (PN)









 

Berita Senin, 14 Oktober 2019