Results for "menteri"
Suharso Monoarfa, putra kelahiran NTB jabat Kepala Bappenas


Jakarta - Saat dikukuhkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Romahurmuziy yang terjerat kasus korupsi sebulan jelang gelaran Pemilu 2019, politikus senior ini menyatakan menerima jabatan tersebut bukan karena ingin mencari jabatan namun agar partai berlambang Ka'bah tersebut dapat tetap eksis.

"Saya ingin PPP dapat melampaui batas persyaratan "parliamentary threshold" empat persen, sehingga tetap bertahan di parlemen," katanya.

Setengah tahun kemudian, ia pun resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Ia adalah Suharso Monoarfa.

Sehari sebelum pengumuman susunan Kabinet Kerja Jilid II, Suharso yang diundang ke Istana Merdeka sempat memberikan sinyal posisi menteri yang akan ia duduki.

Ia mengaku mendapat tugas membuat peta jalan (road map) agar Indonesia dapat keluar dari "middle income trap" yaitu suatu keadaan dimana suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah tapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

"Presiden meminta saya untuk menyiapkan "road map" bahkan waktu dekat mempresentasikan dalam sidang kabinet perdana dan untuk menjelaskan kepada kabinet mengenai hal itu," tuturnya.

Sebelum menjabat Plt Ketua Umum PPP, Suharso merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dari 2015 hingga Maret 2019.

Pria yang akhir bulan ini genap berusia 65 tahun itu juga sempat menjadi Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 hingga 2011.

Suharso juga pernah duduk di parlemen pada periode 2005 sampai 2009 dari dapil Gorontalo. Sebelum itu, ia adalah Staf Khusus Wakil Presiden 2002-2004 Hamzah Haz.

Di dunia profesional, Suharso sempat menjadi pimpinan di sejumlah perusahaan antara lain Direktur Penerbitan PT Iqro, Bandung, pada 1979 hingga 1982, General Manager PT First Nobel, Gobel Group, pada 1982 sampai 1986, Direktur Nusa Consultant pada 1986 hingga 1990, dan Sekretaris Perusahaan dan Direktur PT Bukaka Teknik Utama pada 1991 hingga 1997.

Ia kemudian menjabat sebagai Chairman PT Batavindo Kridanusa dari 1996 hingga 2000 dan Direktur PT. Bukaka Sembawang Int pada 1997 sampai 2000. Pada 1998 hingga 2002 ia menjadi Chairman PT Argo Utama Global dan pada 2012 menjadi Chairman Rheno Resources.

Walaupun lahir di Mataram, Suharso mengenyam pendidikan SD hingga SMA di Malang, Jawa Timur. Ia lalu melanjutkan studinya di Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung dan meraih gelar diploma pada 1975, kemudian meraih gelar sarjana dari Departemen Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1979.

Suharso juga menyelesaikan Executive Development Program, University of Standard, Palo Alto, USA, pada 1994 dan Executive Program, University of Michigan, Ann Arbor, USA, pada 1995. Pada 2014, ia menerima gelar Honoris Causa atau gelar kehormatan di bidang bisnis dari William Business College, University of Sydney, Australia.

Suharso memiliki tiga anak dari istri pertamanya Carolina Kaluku yaitu Andhika Mohammad Yudhistira Monoarfa, Raushanfikri Enaldo Monoarfa, dan Ainy Syahputri Monoarfa. Gugatan cerai yang diajukan Carolina saat itu diduga sebagai penyebab mundurnya Suharso sebagai Menpera.

Saat serah terima jabatan Menpera kepada Djan Faridz, ia memperkenalkan istri mudanya Nurhayati Effendi, yang juga sempat menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI Periode 2015-2019. (PN)










Berita Jumat, 25 Oktober 2019
Pria Asal Lombok Jadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi

PORTALNTB.com – Seorang warga asal Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi menteri dalam kabinet Indonesia Maju Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

Suharso Monoarfa mantan Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu II era SBY kini kembali terpilih menjadi menteri era Jokowi. Di era Jokowi dia terpilih menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.
Suharso lahir di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 31 Oktober 1954. Namun, meskipun lahir di Lombok, dia mengeyam pendidikan di Malang, Jawa Timur. Masa anak-anak dia sudah tinggal di Malang.
Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa menuju Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambangan dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB Bandung. Suharso bergabung di PPP dan pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Saat berada pada posisi Menteri Perumahan Rakyat era SBY, dia pernah mundur dan melanjutkan bisnis miliknya di bidang manufaktur dan kimia. Kini dia kembali menjadi menteri di era Jokowi dan siap bersinergi dalam kabinet jilid II Jokowi. (PN)






Berita Rabu, 23 Oktober 2019
Prabowo : Partai Gerindra siap membantu Presiden Jokowi

PortalNTB.Com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku partainya siap untuk membantu dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini siap diminta dan kami sanggupi untuk membantu," kata Prabowo Subianto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin sore.

Prabowo datang sekitar pukul 16.15 WIB dan menyelesaikan pertemuan pada sekitar pukul 17.15 WIB.

Prabowo datang mengenakan kemeja putih lengan panjang ditemani oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo yang juga mengenakan kemeja lengan panjang warna putih.

"Saudara sekalian saya baru saja menghadap bapak presiden RI yang baru kemarin dilantik," tambah Prabowo.

Saat masuk ke istana kepresidenan, Edhy Prabowo tidak membawa map, namun setelah keluar ia menenteng map putih yang juga dibawa oleh para calon menteri yang ditemui Presiden Jokowi sebelumnya.

Prabowo secara tersirat mengaku bahwa Partai Gerindra mendapat jatah menteri sebanyak 2 posisi.

"Yang dipanggil dua jadi berapa kira-kira?" ucap Prabowo.

Prabowo mengaku akan ditempatkan di sektor pertahanan.

"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo Subianto.

Prabowo pun berjanji akan bekerja sekeras mungkin dalam bertugas.

"Tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan yang ditentukan," tambah Prabowo.

Selain Prabowo Subianto, Presiden Jokowi sudah menemui beberapa orang lain berkemeja putih pada hari ini. Sebelumnya sudah ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, pendiri Mahaka Group Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Di antara mereka, hanya Tito Karnavian yang tidak mengenakan kemeja putih.

Selanjutnya ada juga Menteri Sekretaris Negara kabinet Kerja jilid I Pratikno, staf khusus Mensesneg Nico Harjanto, mantan aktivis 1998 Fadjroel Rachman yang menemui Presiden Jokowi.

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu juga sempat datang ke istana, namun belakangan Tetty hanya bertemu dengan Airlangga dan tidak menemui Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo akan mengumumkan susunan kabinet lengkapnya pada Rabu (23/10) pagi dan dilanjutkan dengan pelantikan pada hari yang sama.

Presiden Jokowi dalam media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI dan polisi.

Dalam media sosialnya, Presiden mengatakan para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras dan cepat. (PN)







Sumber: https://mataram.antaranews.com

Berita Selasa, 22 Oktober 2019
Prabowo akan menjadi menteri di bidang pertahanan


PortalNTB.Com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku siap untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam kabinet dengan fokus kerja di bidang pertahanan.

"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo Subianto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin sore.

Prabowo datang sekitar pukul 16.15 WIB dan menyelesaikan pertemuan pada sekitar pukul 17.15 WIB.

Prabowo datang mengenakan kemeja putih lengan panjang ditemani oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo yang juga mengenakan kemeja lengan panjang warna putih.



"Tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan yang ditentukan," tambah Prabowo.

Sedangkan untuk posisi Edhy Prabowo akan diumumkan pada waktunya oleh Presiden Jokowi.

"Saudara Edhy Prabowo beliau sendiri yang akan mengumumgkan, Pak Presiden yang akan mengumumkan. Jadi mungkin ada sedikit konfirmasi tempatnya di mana, tapi intinya beliau sendiri yang akan mengumumkan pada hari Rabu (23/10)," ungkap Prabowo.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Istana Merdeka pada 11 Oktober 2019.

Keduanya sempat membahas potensi koalisi partai Gerindra untuk bergabung dalam pemerintahan.



Selain Prabowo Subianto, Presiden Jokowi sudah menemui beberapa orang lain berkemeja putih pada hari ini. Sebelumnya sudah ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, pendiri Mahaka Group Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Di antara mereka, hanya Tito Karnavian yang tidak mengenakan kemeja putih.

Selanjutnya ada juga Menteri Sekretaris Negara kabinet Kerja jilid I Pratikno, staf khusus Mensesneg Nico Harjanto, mantan aktivis 1998 Fadjroel Rachman yang menemui Presiden Jokowi.

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu juga sempat datang ke istana, namun belakangan Tetty hanya bertemu dengan Airlangga dan tidak menemui Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo akan mengumumkan susunan kabinet lengkapnya pada Rabu (23/10) pagi dan dilanjutkan dengan pelantikan pada hari yang sama.

Presiden Jokowi dalam media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI dan polisi.

Dalam media sosialnya, Presiden mengatakan para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras dan cepat. (PN)










Berita