Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pengibaran bendera partai politik (parpol) di tempat ibadah, seperti masjid, melanggar aturan dan tidak baik bagi keutuhan jemaah. Hal itu menyusul berkibarnya bendera Partai Ummat besutan Amien Rais di salah satu masjid Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
“Dalam keutuhan jemaah tidak baik, kemudian juga aturan tidak membolehkan,” kata Wapres kepada wartawan usai menghadiri Haul Al Maghfurlah Mama KH. TB. Muhammad Falak Abbas ke-51, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (7/1/2023).
Dalam aturan yang berlaku, tidak boleh melakukan kampanye atau pengibaran bendera maupun pembentangan atribut partai di kantor pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. “Saya kira (aturan) itu sudah ada, karena itu semua partai harus mematuhi itu dan saya dengar sudah diperingatkan,” jelasnya.
Dia mengingatkan masjid memiliki banyak jemaah, dan belum tentu seluruh jemaah memiliki aspirasi politik yang sama. Sehingga pengibaran bendera partai di masjid bisa berdampak tidak baik bagi jemaah.
“Masjid itu kan jamaahnya, aspirasi politiknya belum tentu satu kan. Kalau nanti satu partai (mengibarkan bendera) kemudian terjadi partai lain datang lagi, atau jamaahnya kemudian berantakan, bubar, itu tidak mashlahat,” kata Ma’ruf.
Sebelumnya bendera Partai Ummat membentang di Masjid Raya At-Taqwa Cirebon Jawa Barat. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Cirebon telah meminta keterangan kepada pengurus Partai Ummat terkait peristiwa pengibaran bendera di dalam Masjid Raya At-Taqwa, dan belum bisa menerapkan sanksi.
Joharudin mengatakan, menurut pengurus Partai Ummat pengibaran bendera partai tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu, tetapi merupakan aksi spontan. Ketika itu pengurus sedang mengadakan pertemuan dan melakukan sujud syukur setelah partai tersebut dinyatakan lolos.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat perayaan Natal 2022 melaui laman media sosialnya di Twitter dan Instagram. Dalam ucapannya, Jokowi turut menyampaikan doa dalam momen Natal tahun ini.
"Saudara-saudaraku umat Kristiani yang sedang bersukacita menyambut Hari Raya Natal di mana pun berada. Semoga kedamaian, kebahagiaan, dan cinta kasih senantiasa memayungi langkah kita semua," ujar Jokowi seperti dikutip dari laman media sosialnya, Ahad, 25 Desember 2022.
Dalam unggahannya, Jokowi juga menyertakan poster ucapan selamat. Dalam poster tersebut, tampak sebuah keluarga yang tengah merayakan Natal lengkap dengan pohon cemara dan berbagai bingkisan.
Nampak pula Jokowi sedang berada di luar rumah memberikan ucapan selamat. Ilustrator juga tak lupa menempatkan kucing oranye atau kucing oyen sebagai hiasan pohon natal. Sosok kucing oyen selalu muncul dalam setiap poster yang Jokowi unggah.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut menyampaikan selamat Natal. Melalui media sosial pribadinya, Anies berharap natal tahun ini membawa kedamaian, kebahagiaan dan keteduhan mengiringi umat Kristiani.
"Selamat berkumpul bersama keluarga dalam kehangatan, keceriaan dan kenangan indah," kata Anies.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut mengucapkan selamat Natal. Ganjar melakukan kunjungan ke gereja di Semarang saat malam perayaan misa Natal.
"Selamat Natal untuk saudara-saudaraku yang merayakan. Semoga bahagia dan damai menyertai. Kita pastikan perayaan Natal ini berlangsung aman dan nyaman," kata Ganjar.
Doa Jokowi Pada Perayaan Natal 2022: Damai, Bahagia, dan Cinta Kasih
Koneksi antar masyarakat di daerah telah terbangun melalui pemerataan infrastruktur digital pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Iwan Alfanie, menilai langkah Jokowi yang terus mendorong pemerataan infrastruktur digital adalah solusi jitu agar masyarakat dapat saling terhubung.
"Bagaimana bahwa Indonesia ini terdiri dari pulau-pulau. Bagaimana kita terbatasi oleh akses-akses plosok-plosok. Infrastruktur digital adalah solusi," kata Iwan di Banjarmasin, Rabu, 23 November 2022.
Iwan menjelaskan luas wilayah Indonesia yang begitu besar mengharuskan pemerintah untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur digital. Dengan cara tersebut seluruh masyarakat Indonesia bisa saling terkoneksi.
Presiden Jokowi menargetkan pada 2024 sebanyak lebih dari 9 ribu menara BTS dapat terbangun di seluruh daerah. Maka dari itu pemerintah terus mengebut pembangunan infrastruktur digital.
Melihat hal tersebut, Iwan mengatakan pemerataan infrastruktur digital merupakan wujud keadilan yang sukses direalisasikan oleh Jokowi. Sebab seluruh masyarakat tanpa terkecuali dapat merasakan fasilitas yang sama.
"Ini merupakan keadilan yang direalisasikan oleh Pak Jokowi sehingga kemajuan teknologi hari ini masuk hingga ke plosok," jelas Iwan.
Pemerataan Infrastruktur Digital oleh Jokowi Sambung Koneksi Masyarakat
Sri Mulyani: Selama 15 Tahun Investasi Pemerintah Capai Rp 695,6 Triliun
Perkembangan sejumlah kasus radikalisme di lingkungan masyarakat, menjadikan beberapa kelompok masyarakat mengambil langkah tegas.
Salah satunya memasang spanduk yang menyatakan bahwa menolak radikalisme karena membahayakan dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa. Pemasangan spanduk tersebut dengan tujuan agar masyarakat membaca dan meresapi makna yang terkandung dalam isi tulisan tersebut.
Spanduk yang menyatakan menolak Radikalisme tersebut diketahui terpasang di beberapa lokasi seputar Kota Denpasar Bali seperti yang terpasang di Jalan Pulau Galang, Denpasar.
Pemasangan spanduk ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah warga. Diantaranya yang diungkapkan Gede Wijaya Saputra, menyampaikan bahwa pemasangan spanduk tersebut dimungkinkan untuk mengajak masyarakat agar menolak radikalisme di lingkungannya.
"Hal ini untuk mengantisipasi bahaya radikalisme yang nantinya bisa mengarah pada gerakan terorisme," ujar Gede.
Gede melanjutkan Bali memiliki sejarah kelam terhadap aksi terorisme beberapa tahun yang lalu. Dimana wilayah Bali diguncang oleh ledakan bom sebanyak dua kali sehingga menimbulkan kerugian materiil dan korban jiwa lebih dari ratusan orang.
"Setiap orang dengan berbagai latar belakang berpotensi terpapar paham radikal. Paham radikal tak memandang status sosial maupun profesi dalam mengajak orang ke gerakan terorisme," imbuhnya.
Dikatakannya juga bahwa penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini semakin masif dilakukan melalui di media sosial. Berbagai konten seperti tulisan, gambar, audio, dan audio visual tentang propaganda bertebaran di media sosial.
Jika tidak bijak, bukan tidak mungkin generasi muda khususnya sebagai pengakses media sosial dapat terpapar paham radikal dan masuk ke dalam gerakan terorisme. Karena itu, kelompok masyarakat yang ada di Denpasar ikut serta menghimbau semua pihak untuk waspada serangan radikal kepada generasi muda milenial.
Untuk itu, masyarakat harus ikut serta menggencarkan perlawanan terhadap paham-paham radikalisme dan terorisme di media sosial. Agar paham tersebut tak dapat berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya Provinsi Bali. ***
Elemen Masyarakat di Denpasar Bali Gencar Tolak Keras Radikalisme
Vaksinasi massal Ulama, Tokoh Lintas Agama dan Santri Provinsi Jawa Tengah, di Aula Masjid Agung Provinsi Jawa Tengah Semarang, 10 Maret 2020. Setiap peserta sudah mendapat vaksinasi oleh petugas kesehatan sejak pukul 08.00 secara bergantian hingga siang. Pengaturan ini ditegakkan untuk memastikan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Diantara yang sudah mendapat vaksin yaitu, Saccapiyo sebagai Bhikkhu, Wakil padesanayaka, wilayah Sulawesi tenggara. Menurutnya vaksinasi covid 19 sangat penting untuk memutus rantai penularan covid 19 yang masih terus terjadi.
“Saya sebagai warga negara Indonesia tentu patuh dengan anjuran pemerintah untuk mengikuti program vaksinasi covid 19 yang sedang digencarkan saat ini”, kata Saccapiyo.
Bhikkhu Wakil Padesanayaka Wilayah Sulawesi Tenggara ini juga mengajak seluruh masyarakat tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi covid 19 guna melindungi diri, keluarga dan anggota masyarakat lainnya dari penularan covid 19.
” Saya yakin pemerintah telah melakukan berbagai penelitian sehingga vaksin covid 19 aman dan halal dan tidak mungkin pemerintah ingin menjerumuskan anggota masyarakatnya sendiri”, tegas Saccapiyo.
Dukungan yang sama juga disampaikan Arifin, tokoh dari Kepercayaan Saptadarma, Semarang. Arifin mengatakan bahwa dirinya orang yang takut jarum suntik, tapi setelah divaksin tidak terasa sakit, hanya seperti digigit semut saja, cepat sekali selesai hanya hitungan detik.
” Sebab itu, saya mengajak masyarakat mendukung dan mensukseskan program vaksinasi pemerintah. Mari dukung pemerintah, apa yang pemerintah serukan kita patuhi, agar pandemi covid 19 ini segera selesai. Untuk itu kepada seluruh teman teman jangan takut untuk vaksin 19″, ujar Arifin.
Sebagaimana halnya disampaikan Anak Agung Ketut Darmaja, Ketua Majelis Wali Agama Hindu Indonesia, Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung program mulia pemerintah tetang vaksinasi covid 19 ini.
” Kami sudah mensosialisasi program vaksinasi ini keseluruh Kabupaten Kota, Provinsi Jawa Tengah, umat Hindu tidak ada yang menolak. Sudah dengan berbagai pose untuk mendukung vaksinasi, sebagai bakti kepada pemerintah”, ujar Anak Agung.
Menurut Ketua Majelis Agama Hindu ini, walau sudah mendapatkan vaksin covid 19, harus tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dengan menghindari kerumunan.
Dari Ulama, Ustd Abu Choir Sesjen Assosiasi Pesantren NU Jawa Tengah, menjelaskan bahwa sebagai mitra pemerintah, NU Jawa Tengah, kami telah melakukan sosialisasi vaksinasi ke 4600 pesantren, melakukan pendataan tokoh pesantren untuk terlibat dalam vaksinasi, termasuk kepada para santri.
” Pandemi sebagai masalah bersama, maka mengatasi harus secara bersama. Semua harus proaktif dan berkolaborasi mengatasi pademi. Pesantren akan berhasil mengatasi pandemi, bila dilakukan secara bersama”, ujar ustd choir.
Sesjen Assosiasi Pesantren ini mengingatkan agar masyarakat percaya pada informasi yang benar, jangan percaya informasi hoak. Apalagi vaksin sudah secara ilmiah terbukti aman dan halal, maka iangan menolak vaksin, agar pandemi covid 19 segera berakhir.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (PRA)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM
Ulama, Tokoh Lintas Agama Dan Santri Dukung Vaksinasi
Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Semarang kembali melakukan vaksinasi untuk pelajar dan warga di Kota Semarang.
Vaksinasi pelajar kali ini dipusatkan di SMP 1 Kota Semarang, sementara vaksinasi door to door masyarakat di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Timur dan Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Semarang.
Kegiatan vaksinasi massal untuk pelajar dan masyarakat secara door to door dihadiri langsung Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan, S.H., M.Si, Ph.D.
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr Budi Gunawan, SH, M.Si, Ph.D saat meninjau vaksinasi di SMP 1 Semarang mengatakan vaksinasi pelajar diharapkan dapat memutus rantai penularan Covid-19, khususnya di klaster keluarga.
Menurut Budi Gunawan, kasus Covid-19 yang mengena kepada anak- anak dan pelajar meningkat. Satu dari tujuh orang yang terkena Covid-19 di Indonesia adalah anak-anak.
"Yang perlu diketahui bagi anak-anak kita, insyaallah yang sudah divaksin minimal terhindar dari risiko kematian," kata Budi Gunawan di SMP 1 Semarang, Jalan Ronggolawe Timur, Semarang Barat, Rabu 21 Juli 2021.
Masih menurut Budi Gunawan, anak-anak dan pelajar menyumbang angka sampai dengan 9 persen dari seluruh angka positif Covid-19 di Indonesia.
Kemudian dalam perkembangannya, anak-anak juga sudah menjadi salah satu sumber penular, khususnya di klaster rumah tangga.
"Itu sumbernya dari klaster rumah tangga, sehingga vaksinasi kepada anak-anak menjadi prioritas karena mereka sebagai generasi penerus dan tulang punggung bangsa Indonesia ke depannya," terangnya.
Budi Gunawan melanjutkan, seseorang yang sudah melakukan vaksin dan terkena Covid-19, maka masih bisa diselamatkan dan mudah untuk disembuhkan.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada orang tua dan para siswa agar segera mengikuti program vaksinasi.
"Kami menghimbau agar segera ikuti program vaksinasi. Hanya dengan inilah untuk mencegahnya. Semua ini kami lakukan untuk menjadikan Indonesia sehat dan hebat," imbuhnya.
Budi Gunawan juga berpesan agar masyarakat tidak termakan berita - berita bohong soal vaksin yang menyesatkan.
Karena sudah terbukti, satu-satunya di dunia ini obat untuk Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Di samping menyelamatkan diri sendiri juga menyelamatkan orang lain.
Kepala SMP N 1 Semarang, Nining Sulistyaningsih, S.Pd, M.Pd yang mendampingi Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan keliling meninjau pelaksanaan vaksinasi menyampaikan rasa terima kasih kepada BIN.
Menurutnya, kehadiran BIN di tengah masyarakat, khususnya di tengah kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan.
"Terimakasih pak Kepala BIN atas bantuan vaksinasi untuk pelajar, semoga para siswa semakin sehat seusai divaksin," katanya.
Salah satu siswa, Ahmad Hanif mengaku tidak merasakan sakit yang berarti saat disuntik vaksin. Dia berharap, seusai mengikuti vaksin kekebalan tubuh semakin meningkat dan sehat.
"Yang tak kalah penting ialah mudah-mudahan pembelajaran tatap muka segera dapat dilakukan," katanya.
Hal sama dikatakan, siswa lainnya, Niken Widya Mahdalena. Niken berharap, setelah mengikuti vaksinasi kondisi akan lebih aman dan nyaman.
Niken berpesan meski sudah melakukan vaksinasi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Peserta vaksinasi pelajar yang dipusatkan di SMP 1 Semarang ini diikuti siswa SMP 1 Semarang, SMP 30 Semarang, SMP 25 Semarang, dan siswa SMP 40 Semarang.
Pada kesempatan itu, BIN mentargetkan vaksinasi kepada 3.000 orang yang terdiri dari pelajar dan warga di Semarang.
BIN juga memberikan 3.000 paket sembako saat vaksinasi door to door kepada warga terdampak Covid-19 di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara dan warga Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.