Results for "pancasila"
7 Makna Sila Persatuan Indonesia Beserta Contoh Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


Persatuan Indonesia merupakan bunyi Pancasila sila ketiga. Mengacu pada bunyi pada sila ketiga, persatuan menjadi bagian yang sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan serta ketenteraman rakyat Indonesia.

Melalui sila tersebut menunjukkan cita-cita pendiri negara dan pencipta ideologi Pancasila ialah ingin menjadikan persatuan sebagai bagian penting untuk mencapai kemakmuran dan perdamaian sosial.

Istilah persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam pengertian ideologis, politis, sosial-budaya, dan keamanan. Adapun tujuan dari persatuan Indonesia ialah untuk melindungi rakyat Indonesia agar terhindar dari perpecahan.

Negara mengakui dan menyatakan bangsa Indonesia adalah satu kesatuan orang yang terdiri dari berbagai kelompok etnis dengan latar belakang sejarah, budaya, dan agama yang berbeda.

Itulah mengapa, negara melalui pemerintah harus benar-benar menjaga dan memperkuat bangsa Indonesia dengan persatuan.

Di sisi lain, makna setiap sila dalam Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami setiap warga Indonesia, termasuk sila ketiga yang berbunyi 'persatuan Indonesia'.

Tanpa memahami maknanya, Pancasila mungkin hanya dianggap sebagai slogan semata. Makna setiap sila Pancasila harus menjadi landasan, fondasi utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa.

Penasaran apa saja makna dari sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia?

Berikut ini rangkuman tentang makna sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia, seperti dilansir dari laman GuruPpkn dan Yuksinau, Rabu (24/2/2021).

Makna Lambang Sila Ketiga



Hiasan Garuda Pancasila di halaman depan Gereja Katedral, Jakarta (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

- Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi 'persatuan Indonesia'.

- Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh.

- Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan bangsa Indonesia.

- Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, itu tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila.

Makna Sila Ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia



Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)


Makna sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia, adalah memberikan rasa pengakuan serta penghormatan dan menghargai perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Perbedaan ini dapat ditinjau dari agama, ras, maupun budaya.

1. Kebersamaan

Makna yang amat melekat dalam sila ketiga Pancasila adalah memberikan sejumlah jaminan untuk melakukan kerja sama yang baik dan erat dalam kehidupan bermasyarakat.

Perilaku ini bisa diwujudkan dengan menjunjung tinggi sikap kebersamaan, saling bantu membantu, dan gotong royong antarindividu dalam masyarakat.

2. Persatuan bangsa

Makna sila ketiga berikutnya berisi tentang tekad yang dilakukan secara bersama-sama. Tujuan dari kebersamaan tersebut adalah agar dapat mewujudkan persatuan bangsa yang serta agar terbebas dari segala bentuk konflik masyarakat.

3. Kepentingan pribadi dan kelompok

Makna sila ketiga selanjutnya ialah berhubungan dengan individu dalam pengalaman atau penerapan Pancasila, khususnya untuk 'persatuan Indonesia', yaitu dengan mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan secara ikhlas.

Makna Sila Ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia



Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Dampak Covid-19 menyebabkan produksi patung lambang negara Republik Indonesia tersebut menurun dan sempat tutup selama 3 bulan pada masa awal pandemi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

4. Menciptakan dan mempertahankan kedaulatan

Tujuan dari sistem pengamalan dan penerapan dalam Pancasila, khususnya sila ketiga ini adalah menanamkan rasa bangga serta rasa cinta terhadap komponen bangsa dan kebudayaan yang terdapat di Indonesia.

Perwujudan sikap tersebut dilakukan dengan alasan menjaga keutuhan kearifan lokal yang lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

5. Rela berkorban demi bangsa dan negara

Peranan yang diberikan dalam memahami makna sila ketiga adalah adanya wujud sikap rela berkorban demi kehormatan bangsa dan negara Indonesia.

Sikap ini sangat erat kaitannya dengan jiwa patriotisme atau sikap berani, pantang menyerah, nasionalisme serta rela berkorban demi bangsa dan negara yang menjadi kekuatan bagi kesatuan bangsa.

6. Menghormati Perbedaan

Makna yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila adalah untuk memberi orang rasa pengakuan dan rasa hormat terhadap perbedaan dalam masyarakat Indonesia. Negara dengan berbagai suku, budaya, dan bahasa tidak berarti kita tidak bisa bersatu.

Cara termudah untuk menyatukan kita adalah menghormati orang lain.

7. Patriotisme

Patriotisme adalah satu di antara bagian terpenting dari negara. Hal ini dikarenakan orang-orang dengan patriotisme akan mengorbankan segalanya untuk negara mereka.


Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari



Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15 buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)


Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila, sila 'persatuan Indonesia':

1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.

3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.

6. Menghargai dan menghormati kebudayaan daerah lain.

7. Tidak menyebarkan kebencian dan permusuhan.

8. Saling menghormati perbedaan agama, suku, dan kebudayaan.

9. Menjaga kedaulatan bangsa.

10. Menjaga jalinan persaudaraan sesama Bangsa Indonesia.


Sumber: Yuksinau, GuruPPKN

Redaksi Kamis, 25 Februari 2021
Mahfud: Bagi Pemerintah, Pancasila Dimaknai dalam Satu Tarikan Napas

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan, Pancasila harus dimaknai sebagai satu ideologi secara utuh atau tidak terpecah-pecah meskipun terdapat lima asas di dalamnya. "Bagi pemerintah, Pancasila itu adalah lima sila yang merupakan satu kesatuan pemahaman, yang harus diutarakan atau dimaknai dalam satu tarikan napas. Tidak bisa disebut satu sila, dua sila, tiga sila atau empat sila, tetapi lima sila sekaligus," kata Mahfud setelah menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa malam. Penolakan pemerintah terhadap rencana pembahasan RUU HIP berdasarkan sudah adanya legalitas yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan satu-satunya ideologi bangsa.

Mahfud mengatakan, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (Tap MPRS) RI Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 menjadi dasar bagi setiap pembahasan mengenai ideologi negara, termasuk haluan ideologi Pancasila. "Menyangkut soal subtansi, Presiden (Joko Widodo) menyatakan bahwa Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 adalah Tap MPRS yang masih sah berlaku, dan semakin diperkuat oleh Tap MPR Nomor 1 Tahun 2003," tutur mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. Tap MPRS tersebut memuat tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah NKRI bagi PKI, dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunisme/marxisme-leninisme. Alasan penolakan pemerintah berikutnya yakni rumusan Pancasila merupakan hasil keputusan akhir dan konsensus nasional dari para pendiri bangsa yang lahir dari berbagai diskusi. "(Pancasila) Itu adalah rumusan terakhir yang terdiri dari lima sila, dia merupakan hasil rangkaian dari diskusi-diskusi dan substansi yang disampaikan Bung Karno pada 1 Juni 1945, kemudian diperbaiki dengan kesepakatan baru melalui Piagam Jakarta 22 Juni 1945, dan disahkan oleh BPUPKI pada 18 Agustus 1945," tutur Mahfud. 

Atas dasar pertimbangan tersebut, menurut Mahfud, pemerintah memutuskan untuk menolak pembahasan RUU HIP yang diusulkan dan diinisiasi oleh DPR. "RUU HIP itu adalah usul inisiatif DPR. Oleh sebab itu, pemerintah belum ada rencana untuk membahasnya dan menyatakan menunda pembahasannya," kata dia.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/06320011/mahfud-bagi-pemerintah-pancasila-dimaknai-dalam-satu-tarikan-napas

Redaksi Sabtu, 04 Juli 2020