Results for "sosial budaya"
Dorong Pembangunan Smelter, Ormas BMN Gencar Sosialisasi

Pembangunan smelter di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat terus dikebut dengan menggelar sosialisasi di masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba, proyek smelter dan precious metals refinery (PMR) diharapkan rampung pada Juni 2023 mendatang.



Untuk mendorong percepatan pembangunan smelter, Ormas Bengkas Maluk Nusantara (BMN) melakukan focus group discussion (FGD) terkait pembangunan smelter dan fasilitas pendukung.


Ketua BMN, Boy Burhanuddin Teta mengatakan BMN terus mendorong dan mendesak pemerintah dan pihak ketiga untuk merealisasikan pembangunan smelter dan industri turunannya.


“Karena di tengah sentimen dan pesimisme banyak kalangan soal pembangunan smelter, BMN sangat yakin dan optimis bahwa smelter pasti akan terbangun,” katanya, Sabtu, 2 Juli 2022.


Dia mengatakan, BMN lahir untuk masyarakat dengan komitmen yang selaras dengan program pemerintah. Beberapa sosialisasi sering dilakukan banyak pihak, namun belum menyentuh ke masyarakat lapisan bawah. Oleh karena itu, BMN mengumpulkan masyarakat di sekitar Kecamatan Maluk menggelar FGD.


“Kita memandang perlu adanya FGD, karena sering dilakukan sosialisasi tapi belum sampai ke masyarakat lapisan bawah,” katanya.


Sejauh ini telah tiga kali digelar FGD dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Maluk, dengan mengambil tema “Siapkah Masyarakat Menyambut Kehadiran Pembangunan Smelter Beserta Industri Turunannya?”


“Pelaksanaan FGD dilakukan secara sederhana dengan mengumpulkan masyarakat lapis bawah dan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama,” ujar Boy Burhanuddin.


Sekretaris BMN, Hamzah Hasan, mengatakan FGD pertama digelar di Kafe Borneo Desa Benete pada 30 Juni 2022 lalu dan yang kedua digelar di lokasi yang sama pada malam hari, dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.


“Kita menghadirkan tokoh agama seperti Ustad Abdul Halim dan tokoh masyarakat, bapak Suryawan, dengan dihadiri 50 peserta,” katanya.


Kemudian, FGD ketiga digelar di Dusun Otakris, Desa Maluk pada 1 Juli 2022, yang dihadiri langsung Kades Maluk, Yuyun Yuliati, perangkat desa hingga warga setempat.


Hamzah menjelaskan, dari tiga kali pelaksanaan FGD, agenda diskusi terfokus pada kesiapan dan permintaan skala prioritas tenaga kerja sekitar kawasan industri.


Kemudian, peluang-peluang usaha yang sangat terbuka luas untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi, peluang bermitra dan berafiliasi dengan PT Amman Mineral Industri (AMIN), dampak sosial budaya serta dampak lingkungan.


Dari tiga FGD tersebut, melahirkan tiga rekomendasi. Pertama, meminta Dinas Tenaga Kerja dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat agar dibuat skema khusus rekrutmen tenaga kerja disekitar kawasan pabrik smelter, Desa Maluk, Desa Bukit Damai dan Desa Benete.


“Kedua, meminta pemerintah desa agar segera melakukan pendataan ketat dan pemilahan skill dan non skill calon tenaga kerja pada desa masing-masing,” ujarnya.


Terakhir, mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar segera berbenah dan menyiapkan diri menyambut dimulainya pembangunan smelter, karena di Kecamatan Maluk akan terjadi lonjakan populasi yang berdampak baik bagi perputaran keuangan.


“Misalnya berdampak pada pemilik rumah kost, pedagang sembako, warung dan usaha kuliner, ojek dan jasa transportasi lainnya, petani sayur, peternak ayam pedaging dan petelur, nelayan, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Redaksi Minggu, 03 Juli 2022
Elemen Masyarakat di Denpasar Bali Gencar Tolak Keras Radikalisme

 


Perkembangan sejumlah kasus radikalisme di lingkungan masyarakat, menjadikan beberapa kelompok masyarakat mengambil langkah tegas.

Salah satunya memasang spanduk yang menyatakan bahwa menolak radikalisme karena membahayakan dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa. Pemasangan spanduk tersebut  dengan tujuan agar masyarakat membaca dan meresapi makna yang terkandung dalam isi tulisan tersebut.

Spanduk yang menyatakan menolak Radikalisme tersebut diketahui terpasang di beberapa lokasi seputar Kota Denpasar Bali seperti yang terpasang di Jalan Pulau Galang, Denpasar.

Pemasangan spanduk ini mendapat tanggapan positif  dari sejumlah warga. Diantaranya yang diungkapkan Gede Wijaya Saputra, menyampaikan bahwa pemasangan spanduk tersebut dimungkinkan untuk mengajak masyarakat agar menolak radikalisme di lingkungannya.

"Hal ini untuk mengantisipasi bahaya radikalisme yang nantinya bisa mengarah pada gerakan terorisme," ujar Gede.

Gede melanjutkan Bali memiliki sejarah kelam terhadap aksi terorisme beberapa tahun yang lalu. Dimana wilayah Bali diguncang oleh ledakan bom sebanyak dua kali sehingga menimbulkan kerugian materiil dan korban jiwa lebih dari ratusan orang.

"Setiap orang dengan berbagai latar belakang berpotensi terpapar paham radikal. Paham radikal tak memandang status sosial maupun profesi dalam mengajak orang ke gerakan terorisme," imbuhnya.

Dikatakannya juga bahwa penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini semakin masif dilakukan melalui di media sosial. Berbagai konten seperti tulisan, gambar, audio, dan audio visual tentang propaganda bertebaran di media sosial.

Jika tidak bijak, bukan tidak mungkin generasi muda khususnya sebagai pengakses media sosial dapat terpapar paham radikal dan masuk ke dalam gerakan terorisme. Karena itu, kelompok masyarakat yang ada di Denpasar ikut serta menghimbau semua pihak untuk waspada serangan radikal kepada generasi muda milenial.

Untuk itu, masyarakat harus ikut serta menggencarkan perlawanan terhadap paham-paham radikalisme dan terorisme di media sosial. Agar paham tersebut tak dapat berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya Provinsi Bali. ***

Redaksi Selasa, 23 November 2021
Sikap Humanis Personil Brimob Hadapi Pendemo Tambang AMNT

PortalNTB.com, Sumbawa Barat, — Beberapa hari sebelumnya PT AMNT terus di hadapkan reaksi protes dari sekelompok warga lingkar tambang batu hijau yakni warga Sekongkang, yang menuntut agar di prioritas kan untuk di pekerjakan di perusahaan setempat.
Buntut dari aksi warga dengan memblokade akses jalan di area tambang Batu Hijau PT AMNT tak berlangsung lama kendati aparat di buat kelabakan mengawal dan mengamankan jalannya aksi tersebut.
Sampai dengan Senin (28/10) tampak suasana pada lokasi yang biasa di gunakan sebagai media tempat melancarkan aksi demonstrasi, tampak sepi yang nampak hanya rutinitas aktifitas operasional pada perusahaan tersebut.
Oleh Komandan Kompi II Yon B Pelopor Kabupaten Sumbawa Barat, Kompol. Sulaiman ketika dikonfirmasi media ini, membenarkan bahwa kondisi di seputaran area tambang Batu Hijau PT AMNT saat ini kondusif dan tidak ada aksi demonstrasi dari warga.
“Alhamdulillah, semua itu tidak lepas karena komunikasi intensif antara Kami dari jajaran aparat keamanan setempat untuk melakukan pendekatan dengan warga termasuk orang tua karena yang melakukan aksi rata rata anak anak muda (Pemuda,Red) kita menyampaikan pengertian kepada orang tua mereka,” ungkap, Kompol. Sulaiman.
Pada prinsipnya, setiap persoalan jika di selesaikan dengan mengedepankan komunikasi yang baik pasti akan di terima oleh masyarakat.
Pihaknya dari jajaran Brimob setempat dalam melaksanakan sistem pengamanan di lapangan terus mengingat anggota untuk Selalu bersikap humanis. “Jangan kasar, bagaimana pun juga Warga Sekongkang adalah saudara – saudara kita harus kita lindungi, karena nya meski warga tetap melancarkan aksi kami dari Brimob pun selalu berupaya memfasilitasi apa yang menjadi keinginan mereka,” tandas, Sulaiman.
Upaya tersebut dilakukan semata mata untuk menjaga agar tambang Batu Hijau yang merupakan bagian dari objek vital nasional (Obvitnas) di KSB harus di jaga.
Ia optimis, warga tidak akan bersikap brutal apabila di perlakukan dengan baik dan sewajarnya. “Nah, Saya terus intens komunikasi dengan warga tersebut,” ungkap Sulaiman.
Tak hanya itu, upaya lain yang dilakukan termasuk berkomunikasi dengan para perusahaan subkontraktor lain yang ada di tambang PT AMNT seperti PT PBU, PT Global Arrow, dan beberapa perusahaan lainnya juga dengan melakukan komunikasi agar keberadaan warga bisa di akomodir.
Komunikasi dengan duduk bersama antara aparat keamanan dan warga, kemudian dari aparat memfasilitasi untuk menyampaikan ke pihak perusahaan adalah bagian dari mencegah timbulnya gejolak yang tidak diinginkan seperti pengrusakan dan sebagai.
“Itu yang tidak kita ingin kan, Alhamdulillah semua berjalan lancar mudah mudahan apa yang telah di sampaikan mencapai hasil maksimal,” papar Sulaiman, kemarin.
Sejalan degan situasi sudah mulai tenang, Sulaiman menghimbau kepada warga untuk tetap tenang dan tidak menanggapi sesuatu langsung dengan emosi, karena Ia optimis pasti akan ada jalan keluar, pungkasnya. (PN)







Berita Selasa, 29 Oktober 2019
DLH KSB Pastikan Air Tiga Embung PT AMNT Sesuai Baku Mutu

PortalNTB.com - (Sumbawa Barat) -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat (DLH KSB) memastikan bahwa baku mutu air di tiga embung PT AMNT dalam kondisi aman.

Pernyataan tersebut dipastikan setelah SKPD di maksud mengambil air sampel dan mengujinya di labolatorium Intertek. 

Tiga embung tersebut ialah Embung Kanloka  Embung Santong dan Embung Tongo Loka.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup melalui Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan, Sri Sulastiati ST.,M.Si pada media, Senin (28/10) pagi tadi mengatakan, bahwa pihaknya intens melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap tiga embung itu.

Dalam pengawasan tersebut ada beberapa acuan atau pijakan hukum. Ketika air berada di dalam labuh bendungan, acuannya pada Kepmen 202 tahun 2004 dan ketika air menyatu dengan badan air permukaannya, acuannya pada PP 82 tahun 2001.

"Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua segi aspek lingkungan dalam keadaan aman," paparnya.

Lebih jauh Lasti-akrabnya disapa mengatakan. bahwa prusahaan tidak menggunakan air bawah tanah untuk kegiatan operasi melalui maksimalisasi daur ulang air serta efisiensi penggunaan dan pencegahan pencemaran air.

Perusahaan tersebut, sambungnya lagi menerapkan sistem pengelolaan air terpadu untuk memastikan dampak minimum terhadap mutu air pada sistem air di daerah setempat. Selama tambang beroperasi, tanaman asli setempat ditanam kembali sesegera mungkin pada lahan-lahan yang dibuka, untuk meminimalkan luas tanah terbuka dan mencegah erosi yang dapat mempengaruhi mutu air.

Adapun dasar hukum ialah, UU Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Sistem Pengelolaan Air Tambang (SisPAT) ekstensif yang dibangun di perusahaan adalah mengalihkan aliran air-larian dari hutan alami di sekitar tambang ke sungai-sungai di sekitarnya. Saat ini, kondisi air di sungai-sungai setempat sama bersihnya seperti sungai lain yang tidak terkena dampak. SisPAT di perusahaan ialah memastikan bahwa air yang terkena dampak penambangan, termasuk resapan air asam tambang dan air di permukaan pit, tidak akan mengalir ke luar kawasan tambang.

Kedua, mengacu pada Kepmen ESDM No 1827 K/30/ MEM 2018 tentang pedoman pelaksanan kaidah teknik pertambangan yang baik. 

"Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 yang merupakan salah satu sistem pengawasan yang penting dimana pengolahan air menjadi pusat dari penerapan SML," paparnya.

Terakhir, PT AMNT 100% menggunaan seawater ( pada saat musim kemarau), yang artinya perusahaan dalam kegiatan operasinya 100% menggunakan pengolahan air bersih menggunakan air laut, yang dilakukan terutama pada musiim kemarau dan Freshwater run-off, dimana fasilitas penampungan air tadah hujan  termasuk air pada permukaan Pit akan dilarikan ke pusat penampungan yang akan diolah yang bertujuan untuk mempertahankan mutu air. Juga termasuk fasilitas pengendalian endapan, seperti kolam dan saluran pengalih, telah dibangun untuk mengendapkan sedimen, sehingga hanya air bersih dan tidak terkena dampak yang mengalir ke luar lokasi proyek.

"Soal lingkungan menjadi attensi apalagi dalam jumlah besar," pungkasnya. (PN)

Berita
Kantor Bahasa NTB mengajak masyarakat cintai bahasa Indonesia


Mataram - Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Umi Kulsum mengajak semua masyarakat untuk mencintai bahasa Indonesia yang menjadi salah satu identitas sebagai Bangsa Indonesia.

"Karenanya, masyarakat harus dapat gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan slogan Kantor Bahasa Provinsi NTB," katanya saat dikonfirmasi wartawan di Mataram, Sabtu.

Pernyataan itu dikemukakannya terkait dengan Peringatan Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019. Dimana pihaknya, ingin menggugah kembali Bulan Bahasa dan lahirnya Sumpah Pemuda memperkuat jati diri sebagai bangsa diwujudkan dalam bahasa Indonesia.

Menurutnya, bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kondisi, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa sesuai dengan kaidah. Jadi kaidah-kaidah kebahasaan dan situasi.

"Situasi ini maksudnya, situasi dimana kita berbicara, ketika menulis karya ilmiah atau menghadap guru dan lainnya harus dibedakan ketika kita bicara dengan teman-teman yang menggunakan bahasa gaul," katanya.

Di sisi lain, tambahnya, peran Bahasan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, karena bahasan Indonesia selain menjadi bahasa remsi negara, pengantar pendidikan juga sebagai pemersatu bangsa.

"Bayangkan jika tidak ada Bahasa Indonesia, kita tentu tidak akan bisa saling pahami saat berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing. Dari Sabang sampai Marauke terdapat 768 bahasa daerah dan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu," katanya.

Sementara terkait dengan upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia dan mengajak masyarakat memartabatkan bahasa Indonesia lebih utama dari bahasa asing, pihaknya telah melaksanakan beberapa lomba pada tingkat sekolah SD, SMP dan umum.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain, lomba bercerita tingkat SD dan SMP dalam bahasa Indonesia, dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019. Kemudian pada tanggal 9 Oktober 2019, dilakukan dengan lomba mendongeng siswa SD/MI dengan terma dongeng cerita daerah.

"Misalnya cerita tentang Cupak Gerantang, Putri Mandalika dan Anjani. Kami juga melibatkan siswa dari sekolah asing sekitar 15 orang untuk ikut lomba bercerita dalam Bahasa Indonesia," katanya.

Pada peringatan puncak tanggal 17 Oktober 2019, Kantor Bahasa NTB menggelar lomba pembuatan cerita mini tingkat SMP dengan memberikan empat gambar berurutan yang kemudian dinarasikan menjadi sebuah cerita dan ketentuannya minimal 200 kata.

Sementara untuk tingkat SMA dilaksanakan lomba pidato dalam bahasa Daerah NTB, yakni bahasa Sasak, Samawa dan Mboojo. Terakhir, dilaksanakan juga lomba Blog video tingkat umum dari usia 17 tahun sampai 27 tahun, dalam tema diambil bahasa dalam gaya pariwisata NTB, ungkapkan terkait budaya, wisata dan bahasa di NTB.

"Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya agar kita bangga menggunakan Bahasa Indonesia. Apalagi, mau tidak mau masyarakat dan anak-anak muda saat ini lebih bangga berbahasa asing daripada bahasa Indonesia," katanya. (PN)












Berita Senin, 28 Oktober 2019
Gelar Diskusi dan Deklarasi, eL-FASTRO Ajak Tolak Intoleransi dan Anarkisme
Diskusi dan Deklarasi Menolak Intoleransi dan Anarkisme Merajut Moderasi Beragama dan Berbangsa
                                         di Provinsi NTB yang Digelar eL-FASTRO di Mataram, Sabtu (19/10/2019)


PortalNTB.Com - Mataram - Diskusi dan Deklarasi Menolak Intoleransi dan Anarkisme: Merajut Semangat Moderasi Beragama dan Berbangsa di Provinsi NTB yang diorientasikan untuk mendesiminasi prinsip moderasi beragama dan bermasyarakat sehingga menghadirkan suasana damai, tenang dan kondusif di masyarakat digelar eL-FASTRO di Mataram, Sabtu (19/10/2019).


Muhammad Harfin Zuhdi, MA Direktur eL-FASTRO menjelaskan, diskusi tersebut juga dihajatkan untuk menyambut pelantikan Presiden dan Wakil presiden RI, Ahad, 20 Oktober 2019 dan menyambut Hari Santri Nasional, Selasa, 22 Oktober 2019.

Selain dirinya, diskusi dan deklarasi juga menghadirkan Agus Wibisono dari RRI Mataram dan Ma'shum Ahmad,  kalangan akademisi.

Fenomena post distruption dan post realitas dengan maraknya hoaks, sikap intoleransi, ujaran kebencian, dan konten negatif, berupa konten radikalisme terorisme yang menyebar di media sosial berupa ujaran kebencian, berita bohong dan sentimen bernada SARA (suku, ras dan agama) berdampak besar pada pola pikir maupun sikap generasi muda dan masyarakat pada umumnya.

Seorang remaja, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang sering terpapar konten negatif cenderung memiliki sikap yang intoleran terhadap orang lain dengan latar belakang berbeda.

“Berita hoaks, ujaran kebencian memiliki dampak yang signifikan bagi generasi muda untuk bertindak intoleran. Konten negatif di internet itu sangat menunjang terjadinya tindakan intoleransi, diskriminasi, tindakan anarkis, radikalisme, dan terorisme.

Selain itu, sekarang marak berkembang berbagai kelompok agama yang intoleran dan anti kebhinekaan. Apabila kelompok ini dibiarkan berkembang dan merajalela tanpa ada mekanisme penyelesaian hukum yang jelas, maka dapat berpotensi mengancam keutuhan Indonesia sebagai "rumah bersama” berbagai kelompok agama, suku, ras dan etnis.

Mencermati fenomena kehidupan beragama, bermasyarakat dan berbangsa akhir-akhir ini yang pada batas-batas tertentu cenderung mengedepankan vest interest tertentu, truth clime, diskriminasi, dan tindakan radikal, maka perlu dilakukan upaya-upaya moderasi beragama baik dalam ucapan, tindakan maupun perbuatan dengan terus mendesiminasikan dan mensosialisasikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan secara holistik dengan prinsip-prinsip tawasuthiyah, tawazuniah dan tasamuhiyah, untuk mencegah merebak dan meluasnya ideologi intoleran, radikal terorisme kepada beragama, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dikatakannya, generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh paham radikal terorisme, karena dunia maya menjadi arena baru yang mengasilkan bagi para pemuda untuk mengakses berbagai informasi tentang keagamaan yang banyak diinfiltrasi oleh kelompok radikalisme terorisme.

Dunia maya menjadai pintu masuk untuk menginfiltrasi dan menghegomoni mentalitas para pemuda yang notabene masih labil oleh provokasi doktrin ajaran radikalisme terorisme.

Pada saat yanga sama terdapat fenomena interaksi sosial mulai memudar dan digantikan oleh interaksi dunia virtual. Keakraban personal, hubungan interaktif antar individu bergeser dari realitas kepada posrealitas. Akibatnya, terjadi sejumlah reduksi nilai. Relasi sosial yang sebelumnya terbangun melalui komunikasi tatap muka (face to face communication) yang sarat dengan nilai seperti simpati, empati, gotong royong, kebersamaan, digantikan oleh komunikasi yang difasilitasi oleh media sosial dunia virtual, melalui kmputer, gadget dan sebagainya.

Menurutnya, Islam mengajarkan tentang moderasi, toleransi dan prinsip Rahmat Semesta (Rahmatan Lil Alamin) bagi manusia dan semesta raya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

v لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا ءَاتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (المائدة:٤٨ )



Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (QS al-Maidah (5):48).


Dikatakannya lagi, adapun prinsip toleransi dalam Islam antara lain, mengajarkan agar umat Islam berbuat baik dan bertindak adil kepada siapa pun yang tidak memerangi umat Islam karena agama yang dianut;

Islam mengutamakan terciptanya suasana perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di antara umat Islam dengan umat beragama lain, kerja sama yang baik antara umat Islam dan umat beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam Islam.

Dalam konteks inilah toleransi memiliki signifikansi untuk menebarkan kedamaian, ketenangan dan pada saat yang sama melakukan gerakan bersama kontra narasi terhadap faham dan ideologi intoleran, ujaran kebencian, diskriminasi, radikal terorisme; dan pada saat yang sama melakukan upaya sosialisasi moderasi beragama dan berbangsa dalam berbagai aspeknya, sehingga tercipta kedamaian dan ketenangan dalam masyarakat.

Muhammad Harfin Zuhdi mengatakan, dalam konteks tersebut eL-FASTRO, sebuah lembaga sosial keagamaan yang konsen dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan moderasi beragama berinisiatif mengadakan diskusi publik dan deklarasi menolak intoleransi dalam beragama dan bermasyarakat.

Kegiatan “Diskusi dan Deklarasi Menolak Intoleransi dan Anarkisme: Merajut Semangat Moderasi Beragama dan Berbangsa di Provinsi NTB” diorientasikan untuk mendesiminasi prinsip moderasi beragama dan bermasyarakat sehingga menghadirkan suasana damai, tenang dan kondusif di masyarakat.

Moderasi beragama dengan basis Rahmat Semesta merupakan simbol komitmen bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengajarkan kepekaan sosial dan empati, sehingga setiap individu maupun kelompok sosial terjamin hak-haknya sebagai manusia yang merdeka dan bermartabat.

Prinsip moderasi beragama berarti transendensi, apresiasi, dan transformasi nilai-nilai moral yang suci menuju nilai-nilai insani dalam realitas sosial. Dengan demikian, orientasi ketuhanan dan kemanusiaan yang berakar pada tiap individu harus teraktualisasi dalam tata nilai perilaku sehari-hari.

“Hanya dengan transformasi nilai-nilai ilahi ke dalam ranah realitas sosial inilah, akan terbentuk tata kehidupan masyarakat yang saleh, baik secara ritual maupun sosial,” katanya. (PN)
















Berita Senin, 21 Oktober 2019
Tami Aulia, Penyanyi Cantik Asal Lombok yang Viral

PortalNTB.com – Nama Tami Aulia mendadak heboh di media sosial. Sosok gadis cantik asal Praya Lombok Tengah ini menjadi perbincangan netizen.

Tami merupakan gadis Lombok yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Dia viral pertamakali melalui YouTube.
Melalui YouTube bernama “Tami Aulia Live Acoustic,” dia meng-cover lagu-lagu. Suara merdunya mampu memikat banyak orang.
Akun YouTube miliknya kini tembus ke 1,35 juta subcriber. Banyak netizen memuji suaranya.
Tami juga memiliki akun Instagram @tamiauliaofficial yang setiap harinya mengunggah foto aktivitasnya. Terlebih lagi aktivitas saat dia berada di Lombok.
Sosok Tami semakin populer saat dia tampil membawakan lagu Sasak di program tv “i can see your voice.”
Tidak hanya itu, Tami juga telah duet dengan artis sekaligus YouTubers Anji.
Kehebatan cover lagu dengan gitar akustik membuat nama Tami terus melambung.  (PN)




Berita Sabtu, 19 Oktober 2019
Gubernur NTB minta Facebook menyajikan konten positif


Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah, meminta Tim Facebook membantu Pemerintah Provinsi NTB dalam memanfaatkan potensi di media sosial dengan konten-konten positif yang dapat menebarkan optimisme kepada masyarakat melalui kemajuan teknologi informasi.

"Tingginya angka penggunaan media sosial di kalangan masyarakat harus dimanfaatkan secara positif. Selain menebarkan optimisme, juga dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi program pemerintah, mulai dari tingkat pemerintah desa, provinsi hingga pemerintah pusat," kata Zulkieflimansyah didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy saat menerima audiensi Tim Facebook di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Audiensi Tim Facebook ini terkait program Laju Digital untuk kelas pelayanan masyarakat, pemerintah daerah dan kelas bisnis (UMKM, kelas komunitas dan kelas literasi gigital) oleh Facebook.

Menurut Zulkieflimansyah, tingginya angka pengguna media sosial, khususnya Facebook akan menjadi sarana strategis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hal tersebut terutama yang berkaitan dengan program kerja pemerintah dalam mewujudkan visi NTB Gemilang. Karena itu, ia berharap, keberadaan media sosial bukan hanya dimanfaatkan sebagai sarana interaksi saja, namun lebih dari hal itu, sebagai sarana untuk menjembatani komunikasi masyarakat dengan pemerintah.

"Dengan adanya media sosial, komunikasi masyarakat dan pemerintah hampir tidak memiliki sekat. Semoga Facebook dapat memberikan kontribusi dalam ikhtiar memajukan generasi muda di NTB," ujarnya.

Sementara itu, Tim Facebook Indonesia Noudhy Valdryno menyampaikan apresiasi atas bantuan Pemerintah Provinsi NTB dalam penyelenggaraan Program Laju Digital untuk kelas pelayanan masyarakat untuk pemerintah daerah dan kelas bisnis (UMKM, kelas komunitas dan kelas literasi digital).

Menurutnya, peminat yang telah mendaftarkan diri dalam program tersebut begitu tinggi yaitu mencapai 570 orang. Hal ini tak terlepas dari dorongan dari pemda.

"Untuk kelas UMKM, kelas komunitas dan kelas literasi digital, pendaftarnya 570 orang, ini cukup tinggi dan luar biasa," terangnya.

Ia berharap, dengan program pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi komunitas-komunitas pengguna media sosial di NTB. Khususnya dalam hal bermedsos yang positif, serta dapat digunakan optimal untuk sosialisasi program strategis pemerintah, seperti program Zero Waste (bebas sampah) yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. (PN)









Berita Rabu, 09 Oktober 2019
Gelandangan berkedok pedagang sapu di Kota Mataram ditertibkan


Mataram - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menertibkan seorang gelandangan yang berkedok pedagang sapu di Jalan Bung Karno, karena dinilai telah membohongi masyarakat.

"Seorang pria gelandangan berkedok pedagang sapu itu, kita tertibkan karena telah mengelabui masyarakat banyak dengan berjualan sapu sampai malam, tetapi tujuan sebenarnya menunggu orang mengasihani untuk memberikan uang," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Selasa.

Seorang gelandangan yang berkedok pedagang sapu tersebut berhasil ditertibkan oleh Satgas Dinsos yang sedang melakukan patroli di Jalan Bung Karno sekitar pukul 20.00 WITA pada Senin (7/10) malam.

Saat patroli, anggota satgas curiga dengan perilaku pedagang sapu yang berjualan hingga malam hari, karena biasanya pedagang sapu berjualan keliling sampai petang.

Pria yang terindentifikasi merupakan warga Pagesangan Timur itu awalnya terlihat tua dengan penutup wajah yang dikenakannya, namun setelah dibuka ternyata masih muda, normal dan sehat bugar.

"Karenanya, meskipun dia terbukti warga Kota Mataram, kami tidak bisa memberikan pembinaan sebab dia tidak termasuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)," katanya.

Oleh karena itu, setelah ditertibkan dan dibawa ke Kantor Dinsos untuk dibuatkan berita acara, pria tersebut kemudian diminta untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak turun ke jalan lagi.

"Setelah itu, satgas mengembalikannya ke rumahnya di Pagesangan Timur. Hari ini, kami akan tindaklanjuti berkoordinasi dengan aparat lingkungan dan kelurahan setempat," katanya.

Menurutnya, pembinaan yang diprogramkan Dinsos selama ini diberikan kepada warga yang terbukti murni menjadi gelandangan dan pengemis dengan sejumlah kriteria sesuai ketentuan yang ada. Tidak berpura-pura hanya untuk mendapat belas kasihan dari orang lain.

Pembinaan yang dilakukan kepada warga yang terbukti gelandangan dan pengemis murni adalah melalui berbagai program pelatihan keterampilan sesuai dengan kemampuannya.

Setelah dilatih mereka akan diberikan peralatan sesuai dengan pelatihan yang diikuti, dengan tujuan agar mereka bisa mulai membuka usaha sendiri hingga mampu hidup mandiri tidak lagi ke jalan.

"Selain itu, kami juga terus aktif melakukan patroli untuk menjaga kota ini agar bisa bebas dari aktivitas gelandangan, pengemis dan anak jalanan," katanya.






Berita Selasa, 08 Oktober 2019
Aksi unjuk rasa di Wamena Papua berlangsung anarkis


Jayapura - Demonstrasi yang berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin, berlangsung anarkis.

Kapolres Jayawijaya AKBP Toni
Ananda ketika dihubungi Antara dari Jayapura mengatakan, situasi keamanan saat ini belum terkendali.

“Sabar Mbak masih chaos,” ujar Toni sambil mematikan saluran telekomunikasinya. 

Dari  data yang dihimpun terungkap sejumlah bangunan dibakar dan dirusak para pendemo hingga menyebabkan otoritas Bandara Wamena menutup operasional bandara sejak pukul 10.30 WIT. (PN)










Berita Senin, 23 September 2019
Babi hutan masuk area masjid, satu pemuda diseruduk


Serang - Seekor babi hutan berukuran besar tiba-tiba masuk ke area Masjid Nurul Amal di Lingkungan Komplek RSS Pemda Cipocok Jaya Kota Serang, Provinsi Banten, pada Minggu sekitar pukul 10.30 WIB, di saat di masjid tersebut sedang berlangsung santunan untuk anak yatim.

Menurut Ketua DKM Masjid Nurul Amal, Sardi, jamaah dikejutkan oleh seekor babi hutan yang tiba-tiba datang dari arah samping dan langsung naik ke teras.

"Saat itu Pak Kiai Haji Mukhtar Al Hafidz yang mengisi acara santunan yatim sedang memberikan ceramah dan jamaah dikejutkan ada babi dengan ukuran besar masuk dari samping, tapi babi itu tidak bisa masuk ke dalam karena babi itu menabrak pintu," kata Sardi yang juga salah aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Banten ini.

Setelah menabrak pintu masuk masjid, babi yang diduga berasal dari hutan belakang perumahan pemda tersebut kemudian masuk ke area dapur masjid.

"Setelah menabrak pintu masuk masjid, babi hutan itu kemudian berlari ke arah dapur umum, sekitar satu sampai tiga menit, babi itu kemudian ke luar dan masuk ke tempat wudhu jamaah sekitar satu menitan lalu keluar," kata dia.

Jamaah yang ketika itu panik lantaran kedatangan babi, kemudian menutup semua akses pintu keluar masjid, dengan harapan agar babi hutan dapat dilumpuhkan dan tidak lagi  mengganggu aktivitas warga maupun jamaah.

"Pintu samping masjid ditutup lalu tarung dengan salah seorang pemuda di pintu keluar masjid. Karena babinya sangat besar, satu pemuda (jamaah) terkapar setelah diseruduk babi dan Alhamdulillah, babi tersebut akhirnya berhasil kami lumpuhkan setelah kami kejar sampai SDN dekat Pasar Banjarsari," kata Sardi.

Seorang jamaah yang diseruduk babi saat ini mendapatkan perawatan medis di Puskesmas setempat.

Setelah babi hutan berhasil dilumpuhkan, kemudian warga langsung menghubungi aparat Kepolisian setempat.

"Walaupun ada kejadian babi hutan, Alhamdulillah acara santunan anak yatim sukses. Dan babi itu kami serahkan kepada polisi dan dibawa oleh petugas Polsek Cipocok Jaya," kata Sardi. (PN)








Berita