Results for "terkini"
BINDA NTB Gelar Vaksinasi di Kabupaten Dompu

Kegiatan vaksinasi Kembali dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB di Kabupaten Dompu (18/02/2022), kali ini kegiatan tersebut dilakukan di dua titik lokasi yaitu di SDN 03 Huu dan SDN 12 Huu. Dalam kegiatan tersebut Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerjasama dengan            Puskesmas Rasabou Kec Huu Dompu berhasil memvaksin sebanyak 95 orang dengan jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac yang telah mendapatkan izin dari BPOM.

 

Merujuk pada data Satgas Covid-19 NTB per tanggal 9 Februari 2022 telah terjadi peningkatan kasus cukup signifikan hingga 446 kasus baru. Oleh karena itu Badan Intelijen Negara Daerah NTB juga mengimbau kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, agar varian jenis Omicron tidak menyebar.

 

"Masyarakat yang telah divaksin selalu menerapkan prokes 5M. Kemudian, para orang tua bisa berperan maksimal dalam mengingatkan dan mengajarkan prokes bagi anak-anak," ungkap Wara Winahya Kepala Binda NTB.

 

Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan sepanjang tahun 2022 oleh Binda NTB di seluruh wilayah NTB bekerjasama dengan stakeholder terkait, diharpkan agar masyarakat tidak mudah  terpengaruh berita bohong terkait vaksin booster. Sebab, vaksin booster yang diberikan ini aman dan terverifikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Redaksi Jumat, 18 Februari 2022
Binda NTB Kembali Melakukan Vaksinasi Untuk Anak Usia 6-11 Tahun di Dompu

 


Dompu, Kegiatan vaksinasi anak usai 6-11 tahun kembali dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB di SDN 2 Dompu Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Karijawa, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Kali ini kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota H Syarif Efendi dengan menerjunkan tim Nakes berjumlah 16 orang di lokasi vaksinasi.

 

Dalam kegiatan tersebut tim vaksinasi Puskesmas Dompu berhasil memvaksin 173 siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan jenis vaksinasi yang diberikan yaitu vaksi Sinovac. Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun didasari telah terbitnya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunizational/ ITAGI) perihal kajian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dan sudah adanya Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun.

 

Kabinda NTB, Wahyudi Adisiswanto meminta agar semua masyarakat NTB mengikuti vaksinasi dan tidak takut divaksin. Dan berharap dengan vaksin pandemi bisa segera berakhir.  “Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting. Bulan-bulan kemarin masih banyak yang takut, sekarang sudah banyak yang kepingin divaksin dan ini luar biasa,” ungkapnya.

 

Direncanakan sepanjang tahun 2022 kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan oleh BINDA NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat umum secara gratis.

Redaksi Senin, 17 Januari 2022
Dukung Program Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, BIN Daerah NTB Gelar Vaksinasi di Lombok Utara

 

Lombok Utara, Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Provinsi NTB Kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Lombok Utara bekerjasama dengan tim vaksinator Puskesmas Tanjung (12/01/2022).  Pelaksanaan vaksinasi tersebut berlokasi di dua titik yaitu di SDN 1 Sigar penjalin dan SDN 2 Sigar penjalin dengan disambut antusiasme yang begitu tinggi dari para murid yang hadir.

 

Tercatat dalam kegiatan tersebut ada total 168 anak yang berhasil divaksinasi dengan rincian setiap lokasi seperti di SDN 1 Sigar penjalin sebanyak 84 dan SDN 2 Sigar penjalin sebanyak 84. Adapun jenis vaksin yang digunakan yaitu jenis vaksin Sinovac. Perlu diketahui sebelumnya BIN Daerah NTB juga telah melakukan vaksinasi di seluruh Kabupaten/Kota sebanyak 16.702 dosis sejak September – Oktober 2021.

 

Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si selaku Kepala BIN Daerah NTB berharap agar pelaksanaan vaksin bisa segera mencapai 100 persen. "Meskipun telah terjadi penurunan kasus positif virus corona dibeberapa tempat, kita tidak boleh lengah karena masih ada varian baru yang muncul. Oleh karena itu kita harus mencegah hal tersebut dengan vaksin dan taat prokes" tutupnya.

 

Adapun Badan Intelijen Negara Daerah NTB ikut menyelenggarakan kegiatan vaksinasi ini tujuan utamanya untuk mensosialisasikan pentingnya vaksin bagi kesehatan masyarakat. Karena, tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini masih ada masyarakat yang enggan bahkan takut divaksin karena informasi manfaat vaksin belum tersampaikan secara luas ke masyarakat.


Redaksi Rabu, 12 Januari 2022
Terus Cegah Corona, Pemuda Penatoi Bagikan Masker dan Hand Sanitizer

Capture

Tembolak News - Bahaya Covid-19 masih terus mengintai umat manusia. Melihat potensi bahaya penyebara yang masih terus menjadi ancaman, pemuda Kelurahan Penatoi menginisiasi pembagian masker gratis, hand sa dan takjil untuk warga, sekaligus menyampaikan edukasi bahaya dan pola penyebaran Virus Corona, Kamis dan Jumat (21-22/5). 

Kegiatan tersebut pun direspon Lurah Penatoi Kaimud menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pemud karena telah menginisiasi kegiatan ini. Tentu saja menurutnya, ini akan sangat bermanfaat dan membant warga Kelurahan Penatoi. 

“Melalui pembagian masker, hand sanitizer dan takjil ka berharap masyarakat selalu menjaga diri dan keluarga a selalu berada di rumah. Kalaupun keluar tetap harus jag jarak dan pakai amsker,” pesannya. 

Sambutan positif bukan hanya datang dari kelurahan, masyarakat penerima bantuan itu pun juga merespon p Karena dapat merasakan manfaat dari kegiatan tersebut, guna menjaga kesehatan dan berupaya menjauhkan d dari penyebaran Virus Corona. 

“Masyarakat Kelurahan Penatoi mengucapkan terimak kepada pemerintah kelurahan, para pemuda dan tim penanggulangan covid 19 Penatoi atas bantuan dalam membagikan masker, takjil maupun hand sanitizer, sem amal ibadahnya diterima disisi Allah swt,” ucap Nurhay salah seorang warga Penatoi. 

Seorang pemuda setempat Muslimin mengaku, pemud Penatoi menginisiasi kegiatan bakti sosial dengan membagikan masker, hand sanitizer dan takjil semata-m sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, untuk berbagi sekaligus antisipasi meminimalisir penyebaran Virus Corona.

“Semoga Pandemi Covid-19 dapat segera berakhir dan masyarakat bisa beribadah dengan tenang dan menjalan aktivitas seperti biasa,” doa Muslimin. (www.kahaba.net)

Berita Sabtu, 23 Mei 2020
Hari Raya Idul Fitri, PMII Bali Nusra Meminta Masyarakat Taat Himbauan Ulama
Capture
Tembolak News - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali-Nusra meminta masyarakat untuk taat pada himbauan ulama dan Pemerintah tentang pelaksanaan sholat ied.
“Sholat Ied Dirumah bersama keluarga, Jangan sampai karena kita melaksanakan sholat ied di masjid bisa membahayakan masyarakat karena memperluas penyebaran Covid-19” ungkap Ketua PKC PMII Bali Nusra, Aziz Muslim. Jumat, (22/5/2020).
Lebih lanjutnya lagi, ia mengatakan bahwa sholat ied dirumah tidak menghilangkan nilai idul fitri masih bisa untuk bersilaturrahmi bersama masyarakat.
“Untuk tahun ini mari kita sama-sama taat himbauan pemerintah dan ulama terkait protokol penanganan penyebaran COVID-19. Dengan sholat ied dirumah tidak menghilangkan nilai hari idul fitri, masih bisa Silaturrahim online, ataupun terbatas” lanjutnya.
Disaat idul fitri untuk tidak melakukan melanggar aturan pemerintah dan ulama, ia meminta agar masyarakat perbanyak ibadah dan pahala.
“Mari sama-sama melawan corona ini, Jangan sampai kita keluar keluyuran bantuan membahayakan kita. Cukup sambut lebaran dengan perbanyak ibadah dan pahala, berbagi rizki kepada kaum dhuafa, fakir miskin dan anak yatim sudah mencerminkan kesucian hati kita” tutupnya. [dtk, www.ntbtoday.net]

Berita
FKUB Dan Pemuda Anshor Kabupaten Bima Imbau Sholat Ied Sesuai Surat Keputusan Gubernur

Capture

Tembolak News - Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijiriyah, Ketua FKUB Kabupaten Bima Drs Suhedin Abdullah dan Ketua Gerakan Pemuda Anshor Kabupaten Bima Muhammad Kurnia menghimbau, agar masyarakat Kabupaten Bima tetap mengacu dan mematuhi Keputusan Gubernur NTB, Dr. Zulkiefliemansyah dengan melaksanakan Takbir melalui Media TV, Radio, Media Sosial dan media digital lainnya.

Keputusan Gubernur NTB tersebut Nomor 003.2-504 Tahun 2020, tentang penetepan Idul Fitri 1 Syawal 144 1 H, di tengah Pandemi Wabah Covid-19. Dan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid -19 di wilayah Kabupaten Bima khususnya dan Provinsi NTB umumnya, diperlukan kebersamaan, kesatuan tekad dari seluruh masyarakat dan Pemerintah Daerah, untuk mengurangi potensi penularan antar orang.
Kedua tokoh tersebut juga menghimbau segenap masyarakat, tetap bersabar menghadapi ujian Pandemi Covid-19. Tetap mematuhi protokol kesehatan dalam penanganan Virus Corona seperti wajib memakai masker, menyediakan sarana cuci tangan dan sabun serta selalu menjaga Jarak.

“Ramadhan yang berlangsung dalam bayang-bayang penyebaran virus Covid-19, telah membatasi kita untuk melaksanakan ibadah secara berjamaah, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun hal tersebut tidak menyurutkan kita, mengasah keimanan untuk meningkatkan intensitas ibadah, meningkatkan kepedulian dengan berinfak dan bersedekah. Serta memelihara diri dari sikap-sikap yang kurang terpuji.” Ujarnya.
Para ulama itu berharap, semoga semangat dan jiwa Ramadhan seperti itu tetap terpelihara, peningkatan kualitas ibadah tetap terjaga dengan konsisten, perhatian terhadap sesama tetap terpelihara dengan baik. Dan kita mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang kurang baik.“Diharapkan masyarakat Kabupaten Bima, mampu menghayati makna puasa dan memiliki semangat penilaian diri yang kuat sepanjang hidupnya,’’ ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bima AKBP GUNAWAN TRI HATMOYO S. IK melalui Kasubbag Humas AKP HANAFI, menghimbau dan berharap agar semua khususnya warga Kabupaten Bima melaksanakan sholat Ied di rumah saja sesuai dengan Keputusan Gubernur NTB Nomor 003.2-504 Tahun 2020, tentang penetepan Idul Fitri 1 Syawal 144 1 H, di tengah Pandemi Wabah Covid-19. [red, www.ntbtoday.net]

Berita
Ulama Dan Pimpinan Ormas Islam Se-NTB Serukan Salat Ied Di Rumah, Ini Dalil-Dalil Menguatkan

Capture

Tembolak News  - Mataram, Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTB, beserta para tokoh agama dan pimpinan organisasi Islam se-NTB kompak mengeluarkan seruan untuk mengajak umat Islam di NTB agar menggelar takbiran, salat ied dan dan perayaaan Idul Fitri 1441 Hijriah di rumah.
Para ulama juga menyerukan warga NTB mematuhi Keputusan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, tentang pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19 pada Selasa, 19 Mei 2020.
Dalam pernyataannya, Rabu, 20 Mei 2020, Ketua MUI Provinsi NTB, Syaiful Muslim mengimbau dan memohon dengan hormat kepada seluruh umat Islam di NTB, untuk bersama-sama tidak melaksanakan salat Idul Fitri di masjid, di musala atau di lapangan.
“Kita laksanakan salat Idul Fitri tahun ini di rumah kita masing-masing bersama keluarga. Dengan maksud dan tujuan untuk menghindari tersebarnya Virus Corona,” serunya.
Rais Am, Dewan Mustasyar PBNW, TGH. M. Yusuf Ma’mun juga mengingatkan kepada seluruh warga Nahdlatul Wathan, khususnya di NTB, terkait kewajiban warga NW untuk menjaga diri dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan dalam masa pandemi atau covid-19 ini.
“Maka saya mengimbau untuk kita masih tetap lebih waspada, untuk bersama pemerintah, dalam rangka untuk melaksanakan salat ied, di rumah dan kegiatan yang tidak terlalu mendesak, agar tetap di rumah,” ujarnya.
Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU NTB, Prof Dr TGH Masnun Tahir juga mengucapkan selamat Idul Fitri 1441 Hijriyah, sembari menyerukan agar menggelar ibadah Idul Fitri di rumah saja.
“Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin, untuk melaksanakan takbiran dan salat Idul Fitri di rumah, sesuai dengan anjuran dan imbauan dari bapak gubernur, bapak bupati/wali kota  dan aparatur pemerintah lainnya, dalam suasana kekeluargaan dan suasana damai, penuh persahabatan, dalam rangka menghindari penyebaran Covid-19,” ajaknya.
Menurutnya seruan ini adalah demi kebaikan bersama. “Sekali lagi mari kita ikuti arahan dari pemerintah maupun ulama agar kita melaksanakan Idul Fitri di rumah dan itu tidak mengurangi kekhusyukan dan kebahagiaan kita bersama keluarga,” ujarnya.
Pernyataan senada disampaikan Dr TGH Sholah Sukarnawadi MA selaku Masyaikh MDQH NW Pancor, sembari menyampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah. Ia menyerukan ajakan agar masyarakat dan khususnya warga NW menggelar salat Ied di rumah saja.
“Kami mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat, wabil khusus warga NW agar mari kita sama-sama melaksanakan salat berjemaah di rumah masing-masing sebagaimana imbauan pemerintah kita, demi terjaganya kesehatan kita dan agar kita sama-sama terhindar dari virus Corona dan kita berdoa semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali ke fitrah,” ujarnya.
Tokoh Muhammadiyah di NTB, yang juga Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sumbawa, Faisal Salim, tak ketinggalan menyampaikan seruan yang sama.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat, tau dan tana samawa, agar pada masa Covid-19 ini untuk senantiasa mengikuti protap dan seruan serta surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Bupati Sumbawa, agar kita semua mendukung, dalam pelaksanaan salat Idul Fitri di rumah saja,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai pencegahan menyebarnya wabah Covid-19 di daerah kita tercinta.
Seruan untuk mematuhi keputusan bersama juga disampaikan oleh para tokoh agama, pimpinan FKUB dan pimpinan organisasi di berbagai kabupaten/kota di NTB.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Bima, untuk melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di rumah saja. Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Ketua FKUB Kabupaten Bima, Drs H Suaidin Abdullah M.Pd.
“Mengimbau kepada plungguh, untuk melaksanakan salat hari raya Idul Fitri tahun ini bersama keluarga di rumah sendiri. Karena penularan ini sangat berbahaya, supaya keluarga kita tetap sehat wal afiat. Demikian pula saat takbiran, silakan kita berdiam di rumah, tidak perlu keluar, tidak perlu berkumpul-kumpul. Lebih baik beribadah bersama keluarga di rumah, mendekatkan diri kepada Allah,” seru Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Timur.
Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor NTB, H Zamroni Aziz juga ikut ambil bagian dalam menyampaikan seruan ini.
“Saya mengimbau kepada seluruh kader ansor, banser, dan muslimin muslimat di NTB, untuk pelaksanaan salat Idul Fitri 1441 Hijriyah, untuk bisa dilaksanakan di rumah saja bersama keluarga. Untuk menghindari penyebaran Covid-19,” ujar Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor NTB, H. Zamroni Aziz.
Ketua MUI Kabupaten Dompu, Dr H Abdullah Arsyad S.Ag, mengingatkan warga agar terus menjaga kenyamanan dan kedisiplinan dalam situasi saat ini.
“Kami, terutama atas nama Majelis Ulama Dompu, mengimbau kepada kita semua dan masyarakat pada umumnya, supaya pegang teguh rasa kenyamanan dan kedisiplinan dalam rangka menghadapi perkembangan bangsa dan negara ini,” tegasnya.
Sekretaris PD NW Lombok Utara, Mohammad Wildan, S.Pd, menyerukan ketaatan terhadap keputusan pemerintah dan ulama di Indonesia.
“Kita bersama-sama mengindahkan apa yang menjadi imbauan dan apa yang menjadi maklumat dari pemerintah kita, dari kepolisian dan dari Majelis Ulama Indonesia. Untuk kita bersama-sama melaksanakan salat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah tahun ini di rumah kita masing-masing. Dalam rangka membantu pemerintah, membantu diri kita dan seluruh masyarakat kita dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,” ujarnya.  
Abu Ubaidah As Sidawi menulis ketaatan kita kepada pemerintah betul-betul diuji. Selama ini kita sudah belajar bahwa aqidah dan prinsip Ahli Sunnah wal Jamaah adalah mentaati mereka selama bukan dalam hal maksiat,  baik mereka pemimpin yang baik maupun dzalim.
Kesimpangsiuran pemerintah dalam mengambil dan menerapkan kebijakan serta berjubel-jubelnya masyarakat ke mall,  pasar,  dan bandara,  bukanlah alasan bagi kita untuk melanggar prinsip aqidah tersebut, karena setiap kita akan mempertanggungjawabkan amal kita masing-masing. Sebagai Ahli Sunnah wal Jama’ah hendaknya melaksanakan kewajiban kita dengan menyakini sebagai ibadah,  terlepas apakah pemerintah melaksanakan tugasnya atau tidak. 
Nabi pernah bersabda:
إنما عليكم ما حملتم وعليهم ما حملوا
“Sesungguhnya kewajiban kalian melaksanakan tugas kalian dan kewajiban mereka adalah melaksanakan tugas mereka”. (HR. Muslim: 1846)
Saatnya kita Ahli Sunnah mempraktekkan aqidah ini di saat banyak orang melalaikannya sebagai ciri khas yang membedakan mereka dari yang lainnya.
Buatlah imbauan dan status yang menyejukkan dan menyatukan,  bukan status yang memanas-manasi dan memprovokasi. Kita teladan,  kita panutan masyarakat,  umat sekarang butuh motivasi yang menyejukkan dan menyatukan.
Jangan sampai slogan dakwah sunnah yang selama ini kita gembar gemborkan di mana-mana tentang aqidah Ahli Sunnah terhadap pemimpin hanya menjadi slogan yang hanya di lisan semata tapi tidak ada dalam praktik nyata.
Syeikhuna Prof. Dr. Khalid bin Ali Al-Musyaqih (salah satu murid senior Syeikh Utsaimin) menasehatkan kepada kita bagaimana sikap yang benar di tengah bencana wabah Covid -19 yang melanda, beliau menjelaskan:
“Hendaknya seorang mengikuti arahan-arahan dari badan resmi pemerintah,  karena arahan-arahan ini berkaitan dengan kebutuhan mayoritas orang. Dan hal-hal yang berkaitan dengan mayoritas orang maka dikembalikan kepada waliyyul amri.
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)”. (QS.  An-Nisa’: 83)
Maka dalam hal-hal yang berkaitan dengan keamanan manusia dan problematika umum seperti ini,  seharusnya kita menjadi satu barisan dan bergandengan tangan di bawah komando pemerintah dan arahan para ahli,  jangan memecah belah barisan.
Barangsiapa yang memiliki pendapat pribadi maka hendaknya dia menyimpannya untuk dirinya sendiri.  Rujukan kita adalah para ulama dan ulil amri. Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(An Nisa’: 59).

Berita
Presiden Joko Widodo meminta seluruh data COVID-19 terbuka dan terpadu

Jakarta  - Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh data terkait pandemi COVID-19 di Indonesia dapat terpadu dan terbuka sehingga semua orang dapat mengakses data tersebut.

"Berkaitan dengan data dan informasi, saya minta data dan informasi terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Senin.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19" melalui "video conference" bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju serta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

"Sehingga semua informasi ada baik mengenai jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) di daerah, jumlah yang meninggal, jumlah yang sembuh semua menjadi jelas dan terdata dengan baik," ungkap Presiden.

Data tersebut juga diminta untuk diperbaharui setiap hari dan lebih terpadu.

"Harusnya ini setiap hari bisa 'diupdate' dan bisa lebih terpadu. Sekali lagi data terpadu ini menyangkut PDP, ODP, positif, kemudian yang sembuh, yang meninggal, jumlah yang di-PCR berapa ada semua dan terbuka semua sehingga semua orang bisa mengakses data ini dengan baik," tegas Presiden.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 12 April 2020, Kemenkes telah memeriksa 27.075 spesimen dengan 22.834 kasus negatif dan 4.241 kasus terkonfirmasi positif.

Hingga Minggu (12/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 4.241 kasus dengan 359 orang dinyatakan sembuh dan 373 orang meninggal dunia.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (2.044), Jawa Barat (450), Jawa Timur (386), Banten (281), Jawa Tengah (200), Sulawesi Selatan (222), Bali (81), Sumatera Utara (65), Yogyakarta (48), Papua (63), Nusa Tenggara Barat (37), Kalimantan Timur (35) dan provinsi lainnya.

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Minggu (13/4) siang terkonfirmasi di dunia ada 1.853.155 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 114.247 kematian sedangkan sudah ada 423.625 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 560.433 kasus, di Spanyol 166.831 kasus, di Italia 156.363 kasus, di Prancis 132.581, di Jerman sebanyak 127.854, Inggris sebanyak 84.279, di China 82.160 kasus, di Iran 71.686.

Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Amerika Serikat yaitu sebanyak 22.115 orang, disusul Italia yaitu sebanyak 19.899 orang, Spanyol sebanyak 17.209 orang, Prancis sebanyak 14.393 orang, Inggris sejumlah 10.612 orang kemudian Iran sebanyak 4.474 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 207 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.







Sumber: https://mataram.antaranews.com/berita/111982/presiden-joko-widodo-meminta-seluruh-data-covid-19-terbuka-dan-terpadu

Berita Senin, 13 April 2020