Results for "wiranto"
Dosen UGM mendukung pelaporan Hanum Rais ke polisi


PortalNTB.com -  Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagas Pujilaksono Widyakanigara mendukung pihak-pihak yang melaporkan Hanum Rais ke kepolisian atas ucapannya di media sosial terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, tapi lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan," ujar Bagas dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.

Selain untuk membuktikan ucapan Hanum Rais, kata Bagas, pelaporan ini juga penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang semakin kebablasan sehingga tak jarang menimbulkan hoaks dan fitnah.

Menurut Bagas, cuitan Hanum Rais berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat sebagaimana cuitannya dulu terkait Ratna Sarumpaet.

Sebagai anggota DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Bagas, mestinya Hanum Rais menjaga etika dan moral.

"Saya sangat setuju dengan ucapan Pak Amien Rais bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih, harus adil," ujar Bagas.

Sebelumnya organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.

Sementara itu dikutip dari Tempo.co, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyatakan pelaporan Hanum Rais tak memuat fakta hukum.

Menurut Drajad, Hanum dalam cuitannya tidak menyebut nama secara eksplisit dan spesifik sehingga tak ada pihak yang dirugikan. (PN)









 

Berita Senin, 14 Oktober 2019
Pimpinan Ponpes Al Khoziny Sesalkan Insiden “Menes”

PortalNTB.COM – Tragedi penusukan terhadap Menkopolhukam RI Wiranto, usai meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA), yang berada di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, dan insiden penusukan itu terjadi di Alun-alun Menes, ketika rombongan mentri itu hendak bertolak kembali ke Jakarta.
Menyikapi hal tersebut, KH. Khozinul Asror, selaku Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kampung Kadutomo, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, menyesalkan dan mengutuk atas prilaku orang-orang yang melakukan penusukan tersebut.
“Ini adalah musibah bagi kita semua, khususnya yang menimpa saudara-saudara kita yang di Menes tadi siang. Dan semoga para korban diberi kesabaran serta ketabahan oleh Allah SWT,” ujar KH. Khozinul Asror ini, Kamis (10/10/2019).
Salah satu ulama kharismatik dari Pandeglang ini pun mengatakan, terkait tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab tersebut, Kiayi Asror ini menegaskan bahwa para tersangka itu biar diproses secara hukum.
“Kita serangkan, dan percayakan pada proses hukum yang berlaku di negara kita. Karena tindakan para tersangka ini sudah melewati batas kewajaran. Saya pun dangat menyayangkan dan mengutuk atas prilaku orang-orang itu,” tambahnya.
Disamping itu semua, Ketua Forum Silaturohmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang ini pun, berharap para pelaku penusukan tersebut, dibukakan pintu hatinya dan segera bertobat kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
“Saya hanya bisa berharap, semoga para pelaku penusukan itu dapat kembali ke jalan yang dirodhoi Allah SWT, dan segera bertobat. Lebih khusus saya juga berharap, insiden ini dapat segera terselesaikan dan wilayah Pandeglang ini kembali kondusif seperti sedia kala,” pungkasnya. (PN)

Berita Jumat, 11 Oktober 2019
PMII Bali-Nusra Mengutuk Keras Penikam Wiranto.
Aziz Muslim, Ketua PKC PMII Bali-Nusra

MATARAM, - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali-Nusra Mengutuk keras pelaku penikaman Menkopolhukam, Wiranto. menurut mereka, tindakan yang dilakukan merupakan efek dari radikalisme.

"Kami mengutuk keras tindakan yang dilakukan pelaku terhadap bapak Wiranto, ini bagian dari epek radikalisme yang harus kita lawan bersama" ungkap  Aziz Muslim  kepada Wartawan. (10/10/19).

Ketua PKC PMII Bali Nusra mengatakan bahwa alarm radikalisme sudah menyala, " ini alarm bagi bangsa Indonesia bahwa radikalisme sudah merajalela, jangan anggap remeh bisa saja terjadi di daerah lain" jelasnya.

Disisi lain, Aziz Mengajak masyarakat untuk mewaspadai gerakan radikalisme, "masyarakat harus waspada, jangan sampai lengah. jika ada hal yang mencurigakan koordinasi dengan Pihak keamanan dan BNPT ataupun FKPT sebagai upaya pencegahan" tandasnya. (PN)

Berita
MUI Kutuk Penyerangan ke Wiranto, Minta Polisi Usut Tuntas

Mataram - MAJELIS Ulama Indonesia mengutuk keras peristiwa penikaman yang terjadi pada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dalam kunjungannya ke Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Wakil Ketua Umum MUI Zaiinut Tuhid Sa'adi mengatakan, apa pun alasannya tindakan brutal tersebut tidak dapat ditolerir. Ajaran agama mana pun tidak membenarkan tindakan kekerasan, menebar ketakutan, mencelakai orang yang tidak berdosa apalagi membunuh pejabat negara yang sedang melaksanakan tugas.
"Tindakan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan jauh dari nilai-nilai ajaran agama," katanya dalam keterangan tertulis.
MUI, lanjut Zainut, sepaham dengan pemerintah, bawah  elaku adalah anggota dari jaringan terorisme yang masih beroperasi di Indonesia.
"Hal ini menyadarkan kepada kita bahwa gerakan paham radikal dan terorisme masih aktif di Indonesia sehingga menuntut kewaspadaan kita bersama," ujarnya.
MUI, kata Zainut, meminta kepada kepolisian untuk mendalami perkara tersebut sehingga diketahui motif pelakunya dan mengungkap jaringannya agar dapat diberantas sampai ke akar-akarnya. (PN)

Berita
Kecam Keras Pelaku Penusukan Wiranto, Ansor NTB : Lawan Terorisme !

Mataram – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto ditusuk di Alun-Alun Menes, Desa Purwareja, Kecamatan Menes, Pandelang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019 kemarin
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum GP Ansor NTB, H Zamroni Aziz mengecam aksi teror terhadap Menko Polhukam Wiranto.
“Ansor mengecam tindakan penusukan terhadap Menko Polhukan Wiranto. Lawan terorisme dan radikalisme,” ujarnya, Jum’at 11 Oktober 2019.
Menurutnya, tindakan ini bukti bahwa radikalisme dan terorisme itu nyata dan harus diusut tuntaas sampai ke akarnya dan pelaku harus di hukum seberat beratnya.
“Apa yang dialami pak Wiranto menakutkan masyarakat. Ini harus diusut tuntas,” kata Zamroni
Tindakan pelaku teror tersebut sungguh menciderai kondisi Banten yang selama kondusif.
“Jangan sampai terjadi lagi di daerah lain, ini harus dicegah dan antisipasi,” imbuhnya
“Negara harus tegas melawan radikalisme dan terorisme dan harus memberikan keamanan dan ketenangan untuk masyarakat,” imbuhnya
Zamroni mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan upaya kelompok-kelompok radikal yang berupaya mengacaukan keutuhan NKRI.
“Kami berharap masyarakat semakin waspada dengan kondisi keamanan di lingkungan sekitarnya,” cetusnya
Ditambahkannya, kejadian di Pandeglang ini bukti bahwa kelompok radikal itu nyata adanya. Mereka siap bertaruh nyawa.
“Mari kita bergandengan tangan menjaga keamanan, kenyamanan bangsa Indonesia. Ansor NTB siap menjadi gerda mengawal menjaga keutuhan NKRI dari ancaman terorisme dan Radikalisme,” kata Zamroni menambahkan. (PN)

Berita
Penusukan Menkopolhukam dikutuk Masyarakat Pandeglang


PortalNTB.com - Elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang, Banten mengutuk penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan ke Mathlaul Anwar di Menes, Pandeglang, Kamis.

"Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika kita sebagai santri harus lebih manusiawi," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pandeglang, Yadi Murodi, didampingi Wakabid Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Pandeglang Hilmi Aditiya Nugraha, di Pandeglang, Kamis.

Ia mengatakan, atas nama elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang, terutama PDI Perjuangan Pandeglang mengutuk keras kejadian penusukan kepada Menkopolhukam Wiranto dan tiga korban lainnya yang mencoba untuk menyelamatkan pejabat tinggi negara yang juga salah satu Dewan Pembina Mathlaul Anwar tersebut.

Yadi Murodi yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Pandeglang mengatakan, peristiwa tersebut sangat memalukan dan menganggap Pandeglang tidak kondusif bagi para pejabat tinggi negara datang ke Pandeglang.



"Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika kita sebagai santri harus lebih manusiawi. Dan kami meyakini rakyat Pandeglang tidak memiliki jiwa dan perilaku yang keji itu. Maka sekali lagi, kami tegaskan, atas nama rakyat Pandeglang kami sangat mengutuk keras dan meminta pelaku penusukan Menkopolhukam Pak Wiranto dihukum seberat-beratnya, bahkan hukum mati karena penusukan itu sudah masuk pada ancaman pembunuhan berencana." kata Yadi Murodi menegaskan.

Anggota DPRD Pandeglang yang sudah tiga periode menjabat itu menjelaskan bahwa pelaku bukan asli orang Pandeglang, dan dengan peristiwa tersebut, dia meminta maaf terhadap pemerintah pusat atas kejadian ini.

"Pelakunya itu orang luar semua, dan yakin Insya Allah orang Pandeglang asli lebih mengedepankan rasa kemanusiaan, etika dan rasa hormat terhadap siapa pun. Jadi, atas kejadian tadi kami mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya untuk pemerintah pusat, serta kepada Bapak Menkopolhukam," katanya pula.


Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS, Tb Asep Rafiudin Arief yang mengecam dengan keras penusukan terhadap Menkopolhukam tersebut.

"Tindakan anarkis dan membahayakan nyawa orang lain adalah tidak dibenarkan secara hukum dengan alasan apa pun juga. Bahkan, kami atas nama rakyat Pandeglang sangat mengecam keras penusukan itu. Pelaku yang bukan warga Pandeglang itu harus dihukum seberat-beratnya, karena sudah mencederai rakyat dan daerah Pandeglang." katanya pula. (PN)








Berita